Berita Nasional Terkini
Begini Reaksi PHRI Kondisi Bali Sudah Berdarah-darah, Tapi Wisatawan Asing Baru Dibuka April 2022?
Beredar informasi bahwa wisatawan asing ke Bali rencananya baru dibuka pada bulan April 2022, ini sesuai rencana pembukaan resmi zona hijau untuk wisa
“Jika kita hanya mengandalkan wisatawan domestik sekarang, dari data yang saya dapat kunjungan kedatangan wisatawan domestik ke Bali rata-rata hanya 2.500 sampai 3.000 per hari dibandingkan dengan jumlah kamar hotel yang ada mencapai 146 ribu kamar,” tandasnya.
Dikatakan, angka kunjungan domestik yang rata-rata mencapai 3 ribu itu dibagi 146 ribu kamar hotel tentu tidak akan dapat menyelamatkan industri pariwisata yang ada.

"Saya justru ingin dipercepat (pembukaan pariwisata internasional di Bali) sesuai pernyataan dari Kemenko Marves Pak Luhut Panjaitan,” tandasnya.
“Jadi itu (pernyataan Menko Luhut Panjaitan akan segera membuka pintu pariwisata internasional) merupakan angin segar buat kami," imbuh Rai Suryawijaya.
Ia kemudian mencontohkan, proses vaksinasi dengan target 70 persen dari 4,3 juta penduduk di Bali membutuhkan waktu 3 sampai 4 bulan kedepan.
“Dengan demikian, pertengahan tahun ini atau Juli 2021 pemerintah sudah berani membuka pintu pariwisata bagi wisatawan mancanegara untuk menyelamatkan industri pariwisata yang ada di Bali,” katanya.
Siapkan Tiga Kawasan Green Zone
Sebagai persiapan untuk kembali membuka pariwisata internasional di Bali, pemerintah menyiapkan tiga wilayah yakni Nusa Dua, Sanur, dan Ubud menjadi green zone (zona hijau) atau daerah terlindungi dari penyakit Covid-19.
Sebelum dinyatakan green zone, penduduk dan pekerja pariwisata di ketiga wilayah tersebut harus sudah divaksin.
PHRI Badung sangat mendukung rencana ketiga tempat wisata itu dijadikan green zone.
"Kita sangat mendukung tentunya tiga wilayah ini dan salah satunya kawasan The Nusa Dua dijadikan green zone karena saya kira mereka (The Nusa Dua) paling siap. Karena di sana kan kawasan mudah dihijaukan baik itu karyawan hotelnya, lingkungan sekitar tidak terlalu banyak dan mudah mengontrolnya," ujar Rai Suryawijaya.
Selain itu di kawasan The Nusa Dua sendiri menurutnya memiliki fasilitas yang lengkap sehingga lebih mudah untuk dihijaukan dan kawasan Ubud juga sama dapat mudah dihijaukan.
Baca juga: Piala Menpora 2021 : Arema FC Kontrak Muhammad Roby, Ini Alasan Manajemen, Simak Info

Tetapi, pihaknya ingin menambahkan wilayah Kuta untuk menjadi green zone karena menurutnya Kuta menjadi destinasi utama bagi wisman.

"Saya ingin menambahkan lagi Kuta area karena biasanya wisman kalau ke Bali pasti ke Kuta. Jadi sehingga banyak pilihannya bagi mereka, kalau mereka memilih Kuta bagaimana? Misalnya tamu Tiongkok, Jepang, Australia memilih Kuta bagaimana kan kita tidak bisa memaksakan mereka untuk stay di Nusa Dua atau Ubud," jelasnya.
Nantinya ada alternatif tujuannya tidak hanya Nusa Dua, Sanur dan Ubud saja yang green zone dapat dikunjungi oleh wisman tetapi ada Kuta juga.