GAWAT Tiongkok Makin Bernafsu Kuasai Laut China Selatan, Sikapnya Bakal Picu Perang 5 Tahun Ke Depan
Tiongkok disebut tengah menancapkan pengaruhnya di kawasan Laut China Selatan saat negara-negara lain sedang sibuk memerangi covid-19.
Namun klaim itu ditolak oleh arbitrase internasional pada tahun 2016 silam lantaran tidak memiliki dasar hukum di bawah hukum internasional.
Bahkan pada saat itu, Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang langsung bertindak melawan klaim China.
"Sejak pandemi dimulai, kami telah melihat China menjadi lebih berani dan proaktif di Laut China Selatan. Saya pikir itu bukan satu-satunya contoh. Kami juga telah melihat China meningkatkan aktivitasnya di wilayah Himalaya dengan India juga. China telah memanfaatkan negara-negara lain yang disibukkan dengan pandemi untuk memajukan kepentingannya di kawasan ini," papar Page-Jarrett.
"Itu juga menjadi perhatian AS yang memiliki kepentingan strategis di kawasan itu yang berarti telah terjadi peningkatan patroli dari kedua belah pihak," paparnya.
Mengutip dari Kompas.com, kala itu Presiden Jokowi langsung turun tangan datang ke Natuna untuk melihat kesiapan armada Laut Indonesia mengamankan wilayah NKRI.
Selain itu, langkah kongkret pemerintah Indonesia untuk melawan klaim Tiongkok atas Laut China Selatan membuat Xi Jinping tak berkutik.
Melansir dari Tribunnews, Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi berinisiatif merubah nama Laut China Selatan menjadi Natuna Utara untuk menghindari klaim Tiongkok.
(*)
Koar-koar Ingin Kuasai Laut China Selatan, Tiongkok Akhirnya Kicep dan Tak Bakal Picu Perang Selama 5 Tahun Kedepan, Salah Satunya Gegara Tindakan Indonesia: https://sosok.grid.id/read/412591365/koar-koar-ingin-kuasai-laut-china-selatan-tiongkok-akhirnya-kicep-dan-tak-bakal-picu-perang-selama-5-tahun-kedepan-salah-satunya-gegara-tindakan-indonesia?page=all