Laut China Selatan
Gawat, Prancis Dicap Begini karena Laut China Selatan Sebab Dianggap Pamer Kekuatan, Benarkah?
Gawat, Prancis Dicap Begini karena Laut China Selatan Sebab Dianggap Pamer Kekuatan, Benarkah?
USS Ralph Johnson mengawal kapal induk USS Nimitz di Laut China Selatan (usnavy)
Selain itu, Prancis akan mengambil bagian dalam latihan angkatan laut
bersama skala besar dengan India, Australia, Jepang dan AS
sebagai bagian dari misi tahunan Jeanne d'Arc.
Collin Koh, seorang peneliti di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam,
mengatakan kepada Daily Telegraph bahwa Macron mencoba memposisikan Prancis sebagai kekuatan alternatif bagi China dan AS.
"Jelas bahwa Prancis ingin menempatkan dirinya sebagai negara alternatif untuk dikunjungi selain AS dan China."
"Dia akan membuat orang berpikir: 'jika Anda muak dan lelah dengan semua persaingan China-AS
dan bingung siapa yang harus dipilih di antara China dan AS, ada Prancis sebagai pilihan lain'."
Padahal ketimbang Prancis, Koh percaya bahwa Jepang berada pada posisi yang lebih baik
untuk menawarkan dirinya sebagai alternatif regional.
Baca juga: Inilah Istilah Baru Moeldoko yang Disematkan Pendukung AHY, Mirip Kata Soekarno Waktu Itu, Apa?
Baca juga: Kapolri Listyo Sigit Prabowo Ingin Pembuatan SIM, STNK, dan BPKB Sepenuhnya Online
Baca juga: Ingat Siti KDI? Nikahi Pria Turki Kini Balik ke Indonesia Cuma Bawa Anak, Ada Masalah Apa?
Baca juga: 20 Sholawat Syair Pedoman Pilihan Dapat Dilantunkan Mengiringi Penyambutan Peringatan Isra Miraj
Ini karena muncul dugaan Prancis hanya ikut-ikutan.
Sebelumnya, mereka datang ke Laut China Selatan hanya ketika Inggris dan Jerman
bersiap untuk mengerahkan angkatan laut mereka ke perairan itu pada akhir tahun 2020 lalu.
Latihan Kapal Perang Angkatan Laut China 2 Januari 2017di Laut China Selatan (AFP PHOTO)
Namun apa pun tujuan Prancis, dikhawatirkan aksi itu bisa memicu konflik skala besar
yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut.