China Tuding Jenderal AS Laksamana Davidson "Mengompori" Isu Invasi Taiwan, Ada Apa Sebenarnya?

Dalam tudingan Beijing, AS sengaja mengobarkan isu itu demi meningkatkan anggaran pertahanan dan membenarkan aksi militer sepihak.

Editor: Adiana Ahmad
REUTERS / TYRONE SIU
Jet tempur Mirage-2000 milik Angkatan Udara Taiwan saat latihan militer di Hsinchu, Januari 2019. 

China Tuding Jenderal AS Laksamana Davidson "Mengompori" Isu Invasi Taiwan, Ada Apa Sebenarnya?

POS-KUPANG.COM, BEIJING - China menuding jenderal top AS telah "mengompori" mengenai isu mereka hendak melakukan invasi ke Taiwan.

Dalam tudingan Beijing, AS sengaja mengobarkan isu itu demi meningkatkan anggaran pertahanan dan membenarkan aksi militer sepihak.

Sebelumnya Laksamana Philip Davidson, komandan di lingkungan Asia-Pasifik, memprediksi Beijing akan menginvasi Taiwan enam tahun lagi.

Taiwan, yang mempunyai pemerintahan mandiri, selama ini selalu berada dalam ancaman serangan "Negeri Panda".

Para pemimpin China menganggap pulau itu sebagai bagian dari wilayah mereka, yang harus direbut bahkan memakai kekerasan.

Dalam pernyataannya Selasa (9/3/2021), Laksamana Davidson berkata Beijing berambisi menggantikan militer mereka di Asia.

"Saya khawatir ambisi mereka adalah menggantikan kami di perairan yang berbasis hukum internasional pada 2050," jelasnya.

Kepada Senat AS, jenderal bintang empat di Angkatan Laut AS itu secara tegas menyebut Taipei adalah sorotan utama China.

Davidson menyoroti ancaman yang bakal diterima pulau itu semakin nyata di periode ini.

"Saya memprediksi dalam enam tahun mendatang," jelasnya.

Meski mengalihkan pengakuan diplomatik ke Beijing pada 1979, AS masih tetap sekutu dan penyokong militer Taiwan.

Komentar Davidson itu mendapatkan respons dari juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian.

"Beberapa orang di AS terus menggunakan isu Taiwan untuk mengompori adanya ancaman yang dilakukan China," kata Zhao.

Menurutnya, justru Washington hanya mencari dalih untuk meningkatkan anggaran pertahanan dan mencampuri urusan regional," kritiknya.

Dilansir AFP Rabu (10/3/2021), hubungan AS dan Taipei begitu erat ketika Presiden Donald Trump berkuasa. Penerusnya, Presiden Joe Biden melalui Kemenlu AS, menjamin dukungan mereka ke Taipei adalah "sekokoh batu".

Bahkan dalam manuver yang mengejutkan, Gedung Putih mengundang duta besar de facto Taiwan untuk hadir dalam pelantikan Biden.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China Tuding Jenderal AS "Mengompori" Isu Invasi Taiwan"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved