Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Selasa 9 Maret 2021: WUJUD KASIH

Tema pengampunan muncul lagi. Pasti akan ada beragam tanggapan. Soalnya ini termasuk kebajikan yang mudah diucapkan, tapi tak gampang dilakukan.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
Pater Steph Tupeng Witin SVD 

Renungan Harian Katolik, Selasa 9 Maret 2021: WUJUD KASIH (Matius 18:21-35)

Oleh: Pater Steph Tupeng Witin SVD

POS-KUPANG.COM - Tema pengampunan muncul lagi. Pasti akan ada beragam tanggapan. Soalnya ini termasuk kebajikan yang mudah diucapkan, tapi tak gampang dilakukan. Banyak pengalaman bisa jadi basis argumentasi, "sakit tuh di sini, bahkan hingga ubun-ubun".

Namun pengampunan adalah aspek penting yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan murid Yesus. Soalnya Yesus mengajarkan tentang pengampunan tanpa batas. Bahwa Allah sudah lebih dahulu mengampuni karena terdorong oleh belas kasih-Nya, maka siapa pun mesti memberikan pengampunan kepada orang lain.

Ajaran Yesus ini terlihat jelas dalam perumpamaan di mana hamba yang berhutang kepada raja dituntut agar melunasi hutangnya. Tapi oleh belas kasihan raja itu, hamba yang berhutang banyak dibebaskan.

Jadi, suatu kebenaran hakiki tentang pengampunan ditegaskan Yesus. Bahwa setiap orang yang percaya menerima pengampunan dari Allah oleh belas kasihan Allah.

Olehnya, setiap orang yang percaya harus mengampuni orang lain. Sikap ini perlu diambil dan diaplikasikan oleh setiap orang percaya yang telah menerima pengampunan dari Allah di dalam Yesus Kristus.

Richard Strauss berkata, "Ketika Yesus Kristus menundukkan kepala-Nya untuk menyerahkan nyawa-Nya, Ia berseru, ‘sudah selesai.’ Kata itu ditulis dalam teks bahasa Yunani, sebuah kata yang kadang-kadang dipakai untuk transaksi dagang pada waktu itu, kalau ditulis di sehelai kuitansi kata itu berarti, ‘Lunas.’

Tak ada yang dapat kita tambahkan kepada apa yang telah dilakukan Kristus, tak ada yang kita lakukan yang membuat kita layak menerima pengampunan-Nya dan tidak ada yang dapat kita bayar untuk memperolehnya. Allah di dalam kasih karunia-nya telah membayar penuh pelanggaran-pelanggaran kita dan telah membebaskan kita dari kesalahan kita untuk selama-lamanya. Kasih karunia itu berada pada inti pengampunan".

Jadi, pengampunan diberikan Allah secara cuma-cuma, tanpa syarat, tanpa tuntutan, tanpa ada rasa yang terpendam. Tidak murah tapi mahal, sebab Yesus menyerahkan hidup-Nya di salib untuk menanggung dosa manusia.

Inilah dasar yang diletakkan oleh Yesus supaya dapat teraplikasikan dalam kehidupan para murid-Nya. Tak heran Ben Ferguson dengan sangat lugas menulis: "Kita harus menunjukkan kebaikan kepada mereka yang tidak menyukai kita, terlepas dari apapun yang terjadi. Sedangkan mengampuni harus kita praktekkan kepada orang-orang yang telah melukai hati kita".

Dan, seorang murid mesti sadar bahwa Yesus pun memberikan kuasa atau kemampuan untuk mengampuni. Kuasa itu adalah dasar untuk membangun suatu gaya hidup yang rela mengampuni orang lain.

Menurut Goldie Bristol, "Hati yang pengampun dan tindakan mengampuni merupakan bukti bahwa orang itu sudah diselamatkan dan mengaplikasikan kuasa untuk mengampuni".

Mengampuni itu menyangkut banyak hal. Tetapi di atas segala-galanya mengampuni itu adalah wujud dari kasih. Karena mengasihi berarti berkorban agar orang lain menjadi baik. Kasih itu diperintahkan oleh Allah. "Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu" (Yoh 15:12).

Kasih pun adalah bukti sebagai murid Yesus. "Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi" (Yoh 13:35). Olehnya, mengampuni bukan soal mau atau tidak, melainkan suatu keharusan.

Sebagai orang yang percaya, kita meyakini bahwa kita telah dan selalu diampuni oleh Allah. Kita pun diberi kuasa untuk mengampuni. Kita diperintahkan oleh Tuhan untuk mengampuni. Maka pengampunan bukan lagi soal mudah atau sulit, mau atau tidak, tapi sebuah keharusan! *

Simak juga video renungan harian katolik berikut:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved