KABAR Germbira Lawan Virus Corona, Bukan Hanya Vaksin &Obat;, Sel Bisa Bunuh Covid-19, Ini Caranya
Namun kini kabar baru yang menggembirakan datang dari para ahli yang mengungkapkan kemampuan tubuh manusia dalam membunuh virus corona masuk dalam tub
Sel T adalah sekelompok sel kekebalan yang dapat menemukan dan menghancurkan sel yang terinfeksi virus.
Mereka berharap sel T dapat membantu tubuh mendapatkan kekebalan terhadap Covid-19 ketika antibodi tidak lagi benar-benar efektif melawan penyakit.
Para peneliti memilah-milah data yang ada untuk mencari tanda-tanda bahwa sel T dapat membantu mempertahankan kekebalan jangka panjang.
Di dalam tubuh manusia, selain antibodi, sistem kekebalan juga menghasilkan banyak sel T yang dapat menyasar virus.
Jenis sel T tertentu disebut sel T "pembunuh" (sel CD8 + T), yang mampu menemukan dan menghancurkan sel yang terinfeksi.
Beberapa sel lain yang disebut sel T pembantu (sel CD4 + T) penting untuk fungsi kekebalan, termasuk stimulasi produksi antibodi dan sel T pembunuh.
Baca Juga: Parah! 247 Tentara PBB Jadi Korban, Diiming-Imingi Vaksin Covid-19 dengan Bayar Rp300 Ribu, Ternyata Hanya Disuntik dengan Air Biasa, Baru Terkuak Gara-Gara Hal Ini
Sel T tidak menghentikan infeksi virus, karena bertindak setelah virus memasuki tubuh.
Namun, sel T penting dalam menangani infeksi yang sudah dimulai di dalam tubuh.
Dalam kasus Covid-19, T-sel dapat menentukan berat, ringan pasien kondisi .
"Jika sel T dapat membunuh sel yang terinfeksi sebelum menyebar dari saluran pernapasan bagian atas, sel inilah yang menentukan tingkat infeksinya," kata Annika Karlsson, ahli imunologi di Institut Karokinska di Stockholm.
Sel T dapat mengurangi penyebaran virus dengan membatasi jumlah virus yang menyebar ke seluruh tubuh pasien, artinya orang tersebut akan menyebarkan lebih sedikit virus ke masyarakat.
Sel T juga mungkin lebih kuat dari antibodi saat dihadapkan pada ancaman yang ditimbulkan oleh strain baru.
Penelitian oleh Alessandro Sette dan rekannya di La Jolla Immunology Institute di California (AS) menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 sering menghasilkan sel T yang menargetkan setidaknya 15 hingga 20 fragmen berbeda dari protein dalam virus.
Namun, sel T mana yang menargetkan fragmen protein berbeda dari orang ke orang, yang berarti bahwa suatu populasi akan menghasilkan berbagai jenis sel T yang dapat menangani virus.
