Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Minggu 7 Maret 2021: Mengandalkan Kekuatan dan Hikmat Allah

Allah setia menunjukkan kasih setia-Nya kepada semua orang yang mengasihi-Nya dan yang berpegang pada perintah-perintah-Nya.

Editor: Agustinus Sape
Dok Maxi Un Bria
RD Maxi Un Bria dengan latar belakang menara Pizza Italia. 

Renungan Harian Katolik, Minggu 7 Maret 2021: Mengandalkan Kekuatan dan Hikmat Allah (Yoh 2: 13-25)

Oleh: RD. Maxi Un Bria

POS-KUPANG.COM - Allah setia menunjukkan kasih setia-Nya kepada semua orang yang mengasihi-Nya dan yang berpegang pada perintah-perintah-Nya.

Kasih dan kesetiaan Allah kekal kepada manusia dan tidak berubah.

Sementara kasih manusia cenderung terbatas, sering berubah dalam kerapuhan dan berbagai benturan kemanusiaan.

Realitas ini antara lain disebabkan karena manusia lalai memaknai dan merefleksikan relasinya dengan Allah.

Melemahnya relasi manusia dengan Allah telah menjebak manusia dalam penyimpangan sikap iman.

Kekuatan dan hikmat Allah ditinggalkan lalu manusia mengandalkan kekuatan dan hikmatnya sendiri. Akibatnya manusia menderita berkepanjangan dalam jebakan pemikiran dan tindakannya sendiri.

Terhadap fenomena ini Rasul Paulus mengingatkan Jemaat di Korintus agar mencari hikmat Allah dalam persekutuan yang erat dengan Kristus. Karena Kristus adalah kekuatan dan Hikmat Allah ( 1 Kor 1: 24 ).

Sebab hikmat Allah lebih berharga dari pengetahuan dan rancangan manusia.

Berbahagialah manusia yang mengandalkan kekuatan dan hikmat Allah dalam mengelola hidupnya.

Hikmat Allah menuntun manusia pada berbagai perbuatan baik, benar, bahagia dan terpuji.

Yesus mengusir para padagang di Bait Allah katika mereka tengah menggantikan nilai-nilai Ilahi dengan nilai dan kepentingan manusiawi.

Bait Allah sebagai tanda simbolis nilai kesucian yang diperuntukkan bagi perayaan persekutuan manusia dengan Allah dinodai dengan transaksi ekonomi, politik dan kekuasaan.

Tindakan Yesus secara tegas bermakna untuk mengembalikan fungsi dan nilai Bait Allah yang sesungguhnya. Bait Allah menjadi simbol kesucian relasi dan persekutuan manusia dengan Allah. Bait Allah tempat yang agung untuk merenungkan dan mencari hikmat Allah.

Bahkan manusia adalah Bait Allah itu sendiri yang mesti dirawat dan disucikan dengan nilai-nilai Ilahi dan sikap-sikap iman yang berkenan kepada Allah dan sesama. Salve.*

Simak juga video renungan harian katolik berikut:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved