Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik, Minggu 7 Maret 2021: Kudus dan Suci
Dalam Tradisi Gereja Katolik, kita kenal istilah "orang kudus". Gereja sebagai Umat Allah disebut juga sebagai kudus.
Renungan Harian Katolik, Minggu 7 Maret 2021: Kudus dan Suci (Yoh 2:13-25)
Oleh: RD. Eman Kiik Mau
POS-KUPANG.COM - Dalam Tradisi Gereja Katolik, kita kenal istilah "orang kudus". Gereja sebagai Umat Allah disebut juga sebagai kudus. Bahkan Paus disebut sebagai Bapa Suci. Air yang diberkati disebut juga sebagai air suci atau air kudus.
Ada pula benda-benda kudus seperti patung. Perkawinan Katolik juga disebut kudus. Demikian pula tahbisan imam disebut suci dan kudus.
Semua yang suci dan kudus itu ada hubungannya dengan keyakinan dan kepercayaan religius. Pertanyaannya, apa makna di balik kekudusan dan kesucian itu?
Injil Yohanes hari ini bicara tentang Yesus yang menyucikan Bait Allah. Ada beberapa hal menarik dari narasi tersebut, antara lain:
Pertama, Bait Allah dalam Tradisi Yahudi diyakini sebagai tempat tinggal Allah.
Kedua, Yesus marah karena fungsi Bait Allah sebagai tempat pertemuan dengan Allah bergeser jadi pasar, yakni pertemuan antara penjual dan pembeli. Atas cara itu, yang kudus dan yang suci itu jadi kotor dan najis.
Ketiga, Yesus membersihkan yang kotor dan najis itu dengan cara mengusir para penjual.
Keempat, Yesus menyebut diri-Nya sebagai orang yang mampu membangun Bait Allah sebagai pusat hidup rohani. Yesus adalah Bait Allah sejati. Tempat pertemuan antara Allah dan manusia. Kebangkitan-Nya akan membarui segala sesuatu tentang Allah yang bersemayam dalam hati manusia. Hati manusia menjadi tempat pertemuan antara Allah dan manusia.
Pesan Sabda Tuhan untuk kita hari ini adalah sebagai berikut:
Pertama, hidup kita jadi suci dan kudus sejauh kita bersekutu dengan Yesus yang bangkit.
Kedua, hidup perkawinan dan keluarga jadi kudus dan suci ketika suami dan istri dan keluarga jadi pusat kehadiran Tuhan.
Ketiga, hidup religius dan imamat menjadi kudus dan suci sejauh kita memberikan ruang bagi Yesus untuk hadir dalam hidup dan pelayanan kepada orang lain tanpa pamrih.
Keempat, kita berdoa mohon kepada Tuhan untuk datang menyucikan hati kita, keluarga kita, komunitas kita, agar perkataan, sikap dan tindakan kita sungguh berkenan kepada-Nya.
Tuhan Yesus, rahmatilah kami untuk senantiasa setia mempersembahkan diri kami kepada-Mu dengan hati tulus ikhlas. Amin.*
Simak juga video renungan harian katolik berikut: