Kabar Baik Bagi Anies Baswedan, Kerjanya Dianggap Bagus, PDIP Makin Merapat, Bakal Tendang Risma?

Kabar Baik Bagi Anies Baswedan, Kerjanya Dianggap Bagus, PDIP Makin Merapat, Bakal Tendang Risma?

Editor: maria anitoda
istimewa
Kabar Baik Bagi Anies Baswedan, Kerjanya Dianggap Bagus, PDIP Makin Merapat, Bakal Tendang Risma? 

POS-KUPANG.COM - Kabar Baik Bagi Anies Baswedan, Kerjanya Dianggap Bagus, PDIP Makin Merapat, Bakal Tendang Risma?

Kinerja Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dipuji oleh politisi PDIP.

Kinerja tersebut terkait keberhasilan Anies Baswedan dalam penanganan covid-19 di wilayah DKI Jakarta.

Baru Jadi Walikota Solo, Gibran Bikin Heboh Gegera Gambar di Balik Laptop yang Dipakai, Kenapa?

UPDATE KODE Redeem FF Terbaru 7 Maret 2021, Buruan Tukar Kode Redeem Free Fire Terbaru

Celine Evangelista Pamer Foto di Dada, Netizen Dibuat Salah Fokus Usai Dapati Fakta Ini

Kisah Cintanya dengan Kaesang Pangarep Bikn Heboh, Inilah Profil Felicia Tissue, Intip Potretnya

Pujian itu datang dari Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi yang juga politisi PDIP.  

Sebagaimana diketahui DKI Jakarta berhasil keluar dari zona merah penularan Virus Corona 

Prasetyo Edi Marsudi menyebut, kerja keras Anies dan jajarannya berbuah manis setelah Jakarta tak lagi jadi episentrum penularan Covid-19.

"Walaupun tetap bertambah setiap harinya kasus Covid-19 di Ibu kota, tetapi angkanya tidak terlalu tinggi seperti bulan kemarin," tulisnya dalam unggahan di instagram resminya @prasetyoedimarsudi dikutip TribunJakarta.com, Minggu (7/3/2021).

Dibandingkan bulan lalu, kasus Covid-19 di ibu kota memang mengalami penurunan cukup signifikan.

Kini, angka penambahan kasus Covid-19 di ibu kota hanya berkisar di angka 1.000 hingga 2.000 per hari.

Padahal, penambahan kasus Covid-19 pernah mencapai 4.213 pasien pada 7 Februari 2021 lalu.

"Ini adalah bukti perjuangan dan kerja keras bersama semua pihak mulai dari masyarakat yang sampai saat ini terus meningkatkan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.

Menurutnya, keberhasilan menekan laju penularan Covid-19 ini tidak terlepas dari kebijakan-kebijakan yang diterapkan Anies, mulai dari melakukan pelacakan secara masif, hingga bekerja sama dengan pemerintah pusat, maupun wilayah oenyangga ibu kota.

"Tenaga kesehatan sebagai garda terdepan yang melawan dan menangani virus corona ini serta secara masif selalu melaksanakan 3T; tracing, testing, dan treatment," ucapnya.

"Pemerintah dengan semua kebijakannya mulai dari kerjasama dengan daerah-daerah penyanggah sampai dengan pengetatan pengawasan di klaster-klaster rentan penyebaran penularan virus," sambungnya.

Politisi senior PDIP ini pun mengajak seluruh masyarakat turut serta membantu upaya pemerintah memutus mata rantai penularan Covid-19 dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

"Ingat perjuangan kita belum selesai. Jangan kasih kendor disiplin dan pengawasan protokol kesehatan, tolong jangan ragu untuk tegur dan ingatkan warga yang tidak menerapkan prokes untuk kebaikan bersama supaya kasus positif harian tidak bertambah banyak lagi," kata dia.

Anies Baswedan Doakan Jokowi dan Maruf Amin Agar Diberi Kemudahan Atasi Pandemi Covid-19 Indonesia

Baru Jadi Walikota Solo, Gibran Bikin Heboh Gegera Gambar di Balik Laptop yang Dipakai, Kenapa?

UPDATE KODE Redeem FF Terbaru 7 Maret 2021, Buruan Tukar Kode Redeem Free Fire Terbaru

Hati-hati, 5 Shio Ini Diterjang Kemalangan Sore Ini Minggu 7 Maret 2021, Kamu Siap?

Sering Dianggap Pelakor, Mayangsari Ungkap Fakta Setelah 22 Tahun Dinikahi Bambang Trihatmodjo

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendoakan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) dan Wapres Maruf Amin.

Diketahui, setahun terakhir Indonesia menghadapi pandemi Covid-19 yang berdampak ke semua aspek kehidupan.

Jakarta sendiri merupakan provinsi dengan kasus Virus Corona cukup tinggi di Indonesia.

Anies Baswedan sempat berharap agar pandemi Covid-19 di Jakarta diambil alih Pemerintah Pusat.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mendoakan agar Presiden Joko Widodo ( Jokowi) diberikan kemudahan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan saat berpidato di Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke-98, Sabtu (27/2/2021).

"Kita doakan Presiden Republik Indonesia diberikan kemudahan, diberikan keringanan, dibukakan pintu-pintu penyelesaian dalam menghadapi masalah pandemi dan dampaknya," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (28/2/2021).

"Dan insya Allah bersama-sama bangsa dan negara ini melewati masa sulit," lanjutnya.

Anies Baswedan juga mendoakan agar Jokowi dan Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, diberikan kesehatan.

"Insya Allah para pemimpinnya, Bapak Presiden, Wakil Presiden dan semua kita, diberikan kesehatan."

"Sehingga lewat dari masa ini dan menorehkan babak baru dalam perjalanan sejarah Indonesia," kata dia.

BACA JUGA BERITA LAINNYA:

 Heboh! Gerindra Mau Jegal Anies Baswedan, PDIP Beri Sinyal Dukung Petahana di Pilgub DKI Jakarta?

Kejutan mendadak hadir dari seputar Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Kabar terbarunya mengenai Anies Baswedan.

Kabar terbaru itu menyebutkan, tidak menutup kemungkin PDIP bakal mengusung Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta.

Bagaimana dengan Gerindra?

Seperti diketahui, hubungan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan salah satu partai pengusungnya yaitu Gerindra sedang diterpa isu negatif dan tidak sedap.

Keduanya pun disebut-sebut oleh para pengamat politik tak seharmonis dulu lagi.

Hal ini tentu bisa menghambat upaya Anies dalam pencalonan dirinya kembali dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI yang akan datang.

Pasalnya, praktis hanya PKS yang kini berada di belakang mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.

Lalu bagaimana peluang Anies kembali merengkuh kursi DKI satu?

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Gembong Warsono mengatakan tak mau terlalu jauh mencampuri urusan Anies dan Gerindra.

Namun, tidak menutup kemungkinan PDI Perjuangan bakal mengusung Anies dalam Pilkada DKI mendatang.

Meski selama ini dikenal vokal dan kerap mengkritisi kebijakan Gubernur Anies Baswedan, tapi bukan kemustahilan PDIP bakal mengusung mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.

"Ya politik itu kan tidak ada yang tidak mungkin, ini kan soal politik," ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (4/2/2021).

Terlebih, partai berlambang banteng itu pernah takluk dari Anies saat Pilkada DKI pada 2017 lalu.

Saat itu, Anies-Sandi yang diusung Gerindra dan PKS unggul jumlah suara dari pasangan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat yang disokong PDIP, Golkar, Hanura, dan NasDem.

Walau berbeda haluan politik, bukan mustahil PDIP merangkul Anies dalam Pilkada DKI mendatang.

"Politik itu tidak ada yang tidak mungkin. Pertanyaannya apakah tidak mungkin mengusung Anies? Ya ini kan politik, tidak ada yang tidak mungkin," ujarnya.

Selain Anies, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI ini menuturkan, sebenarnya banyak kader partainya yang berpotensi maju dalam Pilkada.

Namun, enggan memberi bocoran kader PDIP yang dimaksud PDUP tersebut.

"PDIP banyak calonnya, enggak usah khawatir. Stoknya banyak," tuturnya.

PDI Perjuangan tenyata telah lama ingin mengusung Anies Baswedan dalam Pilkada DKI Jakarta. (ist)
Diberitakan sebelumnya, kabar keretakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ramai dibahas.

Hal itu terkait dengan pemilihan presiden 2024.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menyebutkan, tanda-tanda keretakan Anies Baswedan dan Gerindra bahkan sudah terlihat sejak jauh hari.

"Memang sudah kelihatan pecah kongsi Anies dan Gerindra DKI," kata Adi kepada Kompas.com, Selasa (2/2/2021).

Adi menilai, tanda-tanda Anies dan Gerindra pecah kongsi sudah mulai terlihat dari alotnya pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta untuk menggantikan Sandiaga Uno yang mengundurkan diri.

Anies bersama dua partai pengusungnya, yakni Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk memilih wagub yang akhirnya terpilih Ahmad Riza Patria.

Adi pun memprediksi Gerindra memang sudah mempersiapkan Ahmad Riza Patria sebagai calon gubernur dalam pilkada DKI selanjutnya.

"Kan sudah kelihatan sejak awal, Gerindra ini sudah memilih untuk tidak semesra dulu dengan Anies dan sudah punya calon lain, yaitu Pak Riza Patria," kata Adi.

Adi pun menilai parpol yang saat ini masih loyal dan akan mendukung Anies hanyalah PKS.

Namun, masalahnya, PKS tak memiliki cukup kursi untuk bisa mengusung Anies sendirian.

PKS saat ini hanya mengantongi 16 kursi, sedangkan syarat untuk mengusung paslon di Pilgub DKI adalah 21 kursi.

"Ya di sinilah nasib Anies sedang dipertaruhkan, apakah dia nantinya dapat dukungan parpol lain, dia maju independen, atau tidak maju sama sekali, karena yang bisa dibaca mendukung Anies kan hanya PKS," kata Adi.

"Partai yang lain tidak (mendukung Anies), justru menarik diri, apalagi partai pemerintah kan," sambungnya.

Terlebih, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani memastikan bahwa Gerindra mendukung penyelenggaraan pilkada serentak pada 2024 agar berbarengan dengan pelaksanaan pemilu.

Pelaksanaan pilkada serentak pada 2024 dan meniadakan pilkada serentak 2022 dan 2023 mengacu pada Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan rumor pecah kongsi Anies Baswedan dengan Gerindra tidak benar atau hoaks.

Dasco mengungkapkan komunikasi antara Anies Baswedan dan Prabowo Subianto masih terus berlangsung hingga kini.

"Itu hanya hoaks, pecah isu Gerindra dengan Anies itu gak ada. Orang baik-baik saja kok. Kami sering silaturahmi, sering komunikasi. Pak Anies dan Pak Prabowo maupun kita sebagai pengurus partai," tutur Dasco dikutip dari Kompas.com, Selasa (2/2/2021).

Dasco mengakui bahwa dalam beberapa hari belakangan ada pertemuan antara Anies dan Prabowo.

Namun, pertemuan tersebut bukan lah pertemuan politik, melainkan sekadar silaturahmi.

"Komunikasi sering dilakukan seperti yang dibilang Pak Riza memang belum lama ada pertemuan dengan Pak Prabowo. Dan memang pertemuan-pertemuan itu tidak perlu di-publish. Karena memang namanya silaturahmi bukan kunjungan politik," jelasnya.

Di sisi lain, Dasco juga menyoroti kritik yang disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Jakarta Timur Ali Lubis.

Menurut dia, persoalan tersebut sudah selesai dan Gerindra sudah menyatakan bahwa pendapat yang dilontarkan Ali merupakan pendapat pribadi.

"Dan sudah diingatkan juga oleh DPP untuk tidak membuat kegaduhan yang tidak perlu," tambahnya.

Bantah Jegal Anies

Sedangkan, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Fadli Zon menegaskan, langkah partainya mendukung pilkada serentak 2024 bukan bertujuan untuk menjegal Anies Baswedan, yang masa jabatannya sebagai gubernur DKI Jakarta akan habis pada 2022.

Fadli menegaskan, keputusan Gerindra mendukung pilkada serentak di 2024 adalah demi kepentingan yang lebih besar, yakni untuk menjaga konsistensi UU Pemilu agar tidak terus berubah-ubah setiap lima tahun sekali.

Karena itu, Fadli meminta sikap Gerindra itu tidak dikaitkan secara sempit dengan kontestasi pilkada di suatu daerah, termasuk di DKI Jakarta.

"Saya kira enggak bisa dilihat kasus per kasus gitu. Kalau kasus per kasus kan semua kena. Banyak gubernur, bupati wali kota dari semua parpol (yang habis masa jabatannya pada 2022)," kata Fadli Zon dikutip dari Kompas.com, Selasa (2/2/2021).

Fadli sekaligus membantah hubungan Gerindra dan Anies mengalami keretakan.

Ia mengonfirmasi bahwa Anies baru saja bertemu Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Menurut dia, pertemuan itu terjadi pada pekan lalu.

Namun, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu enggan membeberkan apa yang dibahas keduanya.

"Ya silaturahmi saja, karena memang hubungan keduanya baik-baik saja," kata Fadli.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul https://jakarta.tribunnews.com/2021/03/07/jakarta-keluar-dari-zona-merah-covid-19-ketua-dprd-dki-puji-kinerja-anies-baswedan?_ga=2.98878942.1906863326.1614823042-857069526.1598522647

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved