Berita Viral Terbaru

Ini Modus Dipakai Kepala SMK Gerayangi Siswi, Dibelikan Boneka, Diajak ke Mall, Tindih TakBersuara

Ini Modus Dipakai Kepala SMK Gerayangi Siswi, Dibelikan Boneka, Diajak ke Mall, Tindih TakBersuara

Editor: Ferry Ndoen
Shutterstock
lustrasi korban pencabulan 

Ini Modus Dipakai Kepala SMK Gerayangi Siswi, Dibelikan Boneka, Diajak ke Mall, Tindih TakBersuara

POS KUPANG.COM-- - Di situasi pandemi dengan ekonomi yang serba sulit adanya keringanan spp jadi solusi yang banyak diharapkan siswa.
Namun di sebuah sekolah swasta di Surabaya, Jawa Timur, ada oknum kepala sekolah yang justru memanfaatkan untuk berbuat asusila.

Oknum kepala sekolah itu diduga melakukan pencabulan tak hanya kepada ARF (19) warga Surabaya. Bahkan pria berinisial AR itu diduga juga melalukan aksi pencabulannya terhadap lebih dari seorang siswi.

"Ada banyak teman-teman saya yang mengalami pencabulan yang sama," beber ARF, Sabtu (6/3/2021).

Ilustrasi - Guru Honorer Cabuli Siswi SMP saat Ikut Lomba Olimpiade Sains, Bukan Prestasi yang Didapat, Namun Aib
Ilustrasi - Guru Honorer Cabuli Siswi SMP (Via Tribun Manado)

Perilaku adalah oknum kepala sekolah tersebut, kata ARF, diketahui dari cerita AR sendiri saat ia diajak ke ruangannya.

AR mengungkapkan kepada korban bila dirinya pernah berbuat cabul dengan siswi lain, di antara korban ada yang sudah jadi alumni.

Kemudian AR juga membeberkan bukti foto seorang kakak kelasnya melalui HP yang sedang duduk di selangkangan AR, dengan gambar buka baju.

Ilustrasi
Ilustrasi (KOMPAS.com/Shutterstock)

"Bahkan ada kakak kelas saya semua urusan sekolah dibayari oleh kepala sekolah," beber ARF.

Korban mengaku, modus pelaku bermula dengan mengajak jalan-jalan ke mal dan dibelikan makanan serta diberi potongan pembayaran uang SPP oleh kepala sekolah tersebut.

Untuk ARF sendiri ngaku pernah diajak jalan-jalan sama teman-temannya ke mal dan ditraktir makanan.
Setelah aksinya, dirinya langsung diajak ke mal dan dibelikan boneka oleh AR.

"Kepala sekolah itu juga menjanjikan dibantu biaya potongan uang pembayaran SPP sekolah dengan menggunakan uang pribadinya. Tapi sampai sekarang tidak pernah ada," tandas ARF.

ARF ngaku diajak jalan-jalan dan dibelikan boneka, headset, tas, topi dan makanan.

"Ternyata saya akhirnya dibelikan boneka, sama kepala sekolah," tutur ARF.

ARF mengaku syok dan tidak mau ke sekolah dan bertemu dengan AR lagi. "Saya takut melihat wajah kepala sekolah. Saya tidak pernah balas chat dan telepon kepala sekolah tersebut," tutur ARF.

Korban mengakui, saat peristiwa pencabulan itu hanya digerayangi dan bajunya dilepas dari atas sampai perut.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved