Dulu Mega Nyesal Tunjuk SBY Jadi Menteri, Kini SBY Nyesal Tunjuk Moeldoko Jadi Panglima TNI, KARMA?

Dalam kemelut yang dihadapi partai berlambang mercy, SBY sempat melontarkan pernyataan ia menyesal dulu pernah menunjuk Moeldoko jadi Panglima TNI.

Editor: Frans Krowin
kompas.com
Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri 

Di awal pidatonya Susilo Banmbang Yudhoyono menyebutkan bahwa Partai Demokrat sedang berkabung.

"Sebenarnya bangsa Indonesai berkabung, karena akal sehat telah mati. Sementara keadilan, supremasi hukum dan demokrasi sedang diuji, ujarnya.

"Hari ini 5 maret 2021 KLB Partai Demokrat abal-abal digelar, KLB yang tidak sah dan tidak legal telah digelar di Deli Serdang Sumatrera Utara.

"KLB itu telah menobatkan KSP Moeldoko, seorang pejabat pemerintahan aktif yang berada di lingkar dalam kepresidenan, bukan kader demokrat alias pihak eksternal partai menjadi ketua umum.

"Mendongkel dan merebutnya dari Ketum Demokrat yang sah, yang setahun lalu telah diresmikan oleh negara dan pemerintah," ujar SBY.

Kata SBY sebulan lalu ketika AHY mengirim surat ke Presiden Jokowi tentang keterlibatan KSP Moeldoko dalam gerakan penggulingan partai Demokrat yg sah dan juga dilaporkan ke publik, banyak tanggapan bernada miring.

"Ada yg mengatakan Demokrat hanya mencari sensasi dan playing victim."

"Moeldoko mengatakan itu hanya ngopi-ngopi dan rapat-rapat biasa."

Sementara ada juga yang yakin Moedoko akan kena sanksi dari atasannya dan KLB  pasti tak dapat izin dan pasti dibubarkan oleh polisi.

Foto Kolase: Moeldoko dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Foto Kolase: Moeldoko dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (Kolase Wartakotalive.com/Kompas.com/Kristianto Purnomo/Antara Foto/Muhammad Adimaja)

"Tetapi hari ini sejarah telah mengabadikan apa yg terjadi, bahwa KSP Moeldoko yg bersekongkol dengan orang dalam benar-benar tega dan dengan darah dingin melakukan kudeta ini," ujar SBY.

Kata SBY KLB abal-abal tersebut merupakan sebuah perebutan kepemimpinan yag tidak terpuji jauh dari sikap kesatria dan nilai-nilai moral.

"Dan hanya mendatangkan rasa malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di jajaran TNI. Termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya," ujarnya.

Lebih lanjut SBY mengatakan bahwa sebagai seorang yang menggagas berdirinya Partai Demokrat termasuk yang membina dan membesarkan parta dan bahkan memimpinnya tak pernah terlintas di pikiranny bahwa partai demokrat akan diguncang.

"Selama 10 tahu saya memimpin indonesia tidak pernah mengganggu dan merusak partai lain seperti yang kami alami saat ini, ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved