Sekjen PDIP Ungkap Fakta Mengejutkan Nurdin Abdullah Dekat dengan Petani & Punya Kinerja Sangat Baik

Hasto mengatakan, ada masukan dari jajaran Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan agar Dewan Pimpinan Pusat mengadvokasi Nurdin.

Editor: Frans Krowin
KOMPAS.com/TSARINA MAHARANI
Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto di kantor DPP PDI-P, Jakarta, Senin (23/12/2019). 

Sekjen PDIP Ungkap Fakta Mengejutkan Nurdin Abdullah Dekat dengan Petani & Punya Kinerja Sangat Baik 

POS-KUPANG.COM - Hasto Kristiyanto, Sekjen DPP PDI Perjuangan, akhirnya angkat bicara.

Hasto berbicara terkait ditangkapnya Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK.

Ia menyampaikan, PDI Perjuangan akan menunggu keterangan lebih lanjut dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal penangkapan tersebut.

"Kami ikuti proses hukum dan menunggu keterangan," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (1/3/2021).

"Sepengetahuan kami, beliau adalah orang yang baik."

"Sosok yang dekat dengan petani, betul-betul mendedikasikan diri bagi kepentingan masyarakat," ungkap dia.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam acara 'Gowes Bareng PDIP' di Kawasan Monas, Senayan, Jakarta, Minggu (28/2/2021).
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam acara 'Gowes Bareng PDIP' di Kawasan Monas, Senayan, Jakarta, Minggu (28/2/2021). (Tribunnews.com/Taufik Ismail)

Partainya masih menunggu penjelasan lengkap dari KPK soal penetapan tersangka Nurdin Abdullah.

"Partai tidak boleh intervensi hukum atas berbagai hal yang terkait dengan advokasi, kami akan menunggu keterangan lengkap dari KPK terlebih dahulu," lanjutnya.

Hasto mengatakan, ada masukan dari jajaran Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan agar Dewan Pimpinan Pusat mengadvokasi Nurdin.

"Masukan yang diberikan dari jajaran DPD agar partai melakukan advokasi (Nurdin Abdullah)."

"Tapi kami masih menunggu perkembangan lebih lanjut terkait hal tersebut," tegas Sekjen PDIP itu.

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto. (Ist)

Ia mengaku terkejut atas penangkapan Nurdin Abdullah oleh KPK.

Sebab, Nurdin Abdullah dikenal sebagai sosok yang mempunyai rekam jejak baik.

"Kami sangat kaget atas kejadian (penangkapan Nurdin) tersebut."

"Beliau ini rekam jejaknya sangat baik, jadi apakah ada faktor X yang belum kami ketahui," kata Hasto.

Dirinya kembali menegaskan, partai akan menunggu keterangan dari KPK.

"Kami masih menunggu penjelasan lebih lanjut dari KPK."

"Saya pikir itu sikap yang berada dalam koridor ketaatan kami pada proses hukum tanpa intervensi politik," imbuhnya.

Kata KPK

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, dalam kasus proyek infrastruktur di Provinsi Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah diamankan sebagai penerima uang proyek sebesar Rp 2 miliar dari tersangka AS.

Hal itu disampaikan oleh Ketua KPK, Komjen Firli Bahuri.

"Dalam penyidikan ini kami menetapkan, saudara NA (Nurdin Abdullah) sebagai penerima uang proyek infrastruktur di sejumlah tempat di Sulawesi Selatan," kata Firli saat konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Jakarta Selatan, Minggu (28/2/2021).

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri memberikan keterangan pers terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah oleh KPK, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (28/2/2021) dini hari.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri memberikan keterangan pers terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah oleh KPK, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (28/2/2021) dini hari. (Tribunnews/Jeprima)

Selain Nurdin, KPK juga turut menetapkan dua orang tersangka lainnya yaitu Edi Rahmat alias ER dan Agung Sucipto alias AS.

Nurdin Abdullah dan Edy dijerat sebagai penerima sementara Agung diduga penyuap.

"KPK menetapkan tiga orang tersangka, sebagai penerima NA dan ER, sebagai pemberi AS," ujarnya.

Nurdin Abdullah ditahan di Rutan KPK Cabang Pomdam Jaya Guntur selama 20 hari pertama, terhitung sejak tanggal 27 Februari 2021 sampai dengan 18 Maret 2021. (Tribunnews.com/Nuryanti/Rizki Sandi Saputra)

Si Cantik Ini Sebut 'Om Kumis' Ada Dibalik OTT Gubernur Nurdin Abdullah

Wanita cantik ini seakan menyerang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia Iantang menuding KPK main drama untuk menangkap koruptor.

Apesnya, koruptor yang ditangkap saat operasi tangkap tangan (OTT) itu, malah sedang tidur siang.

Padahal biasanya, koprutor yang dicokok memiliki uang di tangan dalam jumlah yang tak sedikit. Itu yang ditangkap KPK,

Tapi jika KPK melakukan OTT saat yang diburu sedang tidur siang, maka namanya bukan OTT tetapi OTS (orang tidur siang).

Malah keberanian wanita cantik bernama Aoki Vera Kurniawati itu menjadi viral di grup WhatsApp link atau tautan video berjudul "Ada apa dengan KPK..?"

Semua ini diunggah di channel YouTube Aoki Vera pada Senin (1/3/2021).

Video mengupas secara detail soal Gubernur Sulsel nonaktif, Nurdin Abdullah yang ditangkap petugas Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK karena diduga menerima suap atau gratifikasi senilai total Rp 5,4 miliar dari beberapa pengusaha dan kontraktor.

Nurdin Abdullah kini telah menjadi tersangka bersama dengan Sekretaris Dinas PU dan Tata Ruang Sulsel, Edy Rahmat dan Direktur PT Agung Perdana Bulukumba, Agung Sucipto.

Dari OTT (operasi tangkap tangan) di Makassar, Sulsel, Jumat - Sabtu (26-27/2/2020) malam hingga dini hari, petugas KPK mengamankan barang bukti uang senilai Rp 2 miliar.

Nurdin Abdullah ditangkap di Rujab Gubernur Sulsel, Jl Jenderal Sudirman, Makassar, Sabtu, pukul 02:00 Wita, saat dia sedang tidur.

"Tentang KPK yang lagi asyik bobo siang tiba-tiba loncat ke Sulsel OTT dengan drama.

OTT-nya di mana? Yang ditangkap orang yang lagi tidur. Gitu kan?" kata Aoki Vera Kurniawati, sosok perempuan dalam video.

Aoki Vera menuding penangkapan Nurdin Abdullah adalah drama guna menjatuhkan gubernur usungan PDIP, PKS, dan PAN ini.

Tanpa ragu-ragu, ia menyebut ada sosok "Om Kumis" di balik drama itu.

Ini karena Nurdin Abdullah susah diatur dan tidak mau menuruti permintaan.

"Sekarang, Pak Gubernur agak sedikit strength di saat ada permintaan 'taroh ini dong di sini, taroh ini dong di sini, taroh ini dong di sini'.

Pak Gub tidak bisa mengiyakan orang tersebut.

Akhirnya mau nggak mau, Pak Gubnya yang didepak keluar dengan drama OTT-nya, dimana yang ditangkap orang yang lagi tidur," tutur Aoki Vera.

Dia kemudian membandingkan penggunaan anggaran di Pemprov DKI Jakarta yang tak diusut KPK, padahal menurut dia, ada beberapa yang janggal.

Lalu menyoroti kinerja anggota TGUPP DKI Jakarta, Bambang Widjojanto sekaligus mantan Wakil Ketua KPK.

Bambang Widjojanto disebut telah menerima gaji lebih Rp 1 miliar selama menjadi anggota TGUPP, namun tak jelas kinerjanya.

Aoki Vera mengeritik Bambang Widjojanto setelah menyoroti korupsi di Sulsel saat Nurdin Abdullah ditangkap.

Aoki Vera banyak memuji Nurdin Abdullah yang dia sebut sedang mengebut pembangunan infrastruktur di Sulsel dan jago bahasa Jepang.

Namun, ada yang tak suka dengan Nurdin Abdullah sehingga dicarikan jalan agar segera lengser, kemudian digantikan oleh wakilnya, Andi Sudirman Sulaiman.

Dia menyebut ada skenario mengangkat Andi Amran Sulaiman, mantan Menteri Pertanian RI sekaligus kakak kandung Andi Sudirman Sulaiman, menjadi Wapres RI.

Skenario itu menurutnya, dimainkan "Om Kumis".

Entah siapa dimaksud dengan "Om Kumis".

"Jadi siapa pun yang susah disetir Om Kumis harus didepak ceritanya," kata Aoki Vera.

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok termasuk yang dilengserkan "Om Kumis".

"Om Kumis menyutradarai agar BTP (Ahok) dipenjara," kata dia.

Selengkapnya, tonton videonya di bawah ini.

Siapa Aoki Vera?

Aoki Vera dikenal sebagai pegiat media sosial sudah beberapa kali menjadi perhatian publik.

Channel YouTube-nya memiliki 121 ribu subscribers.

Memiliki akun Instagram bernama @vera_aoki dengan 157 ribu followers.

Di bio akun Instagram-nya, dia menulis "lnterpreter, Guide.(tour rombongan ke Jepang, Medical Check Up di RS Jepang)."

Pada tahun 2020 lalu, ia bermasalah dengan Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana.

Aoki Vera dituding membuat fitnah terhadap Cellica Nurrachadiana.

Ustaz Abdul Somad (Saling Sapa TV)
Ustaz Abdul Somad (Saling Sapa TV) ((Saling Sapa TV))

Sebelumnya, namanya santer diberitakan setelah menyampaikan penolakannya terhadap Ustadz Abdul Somad.

Melalui akun Facebook Aoki Vera Kurniawati, ia mengunggah video pernyataannya tersebut, Minggu (22/4/2018).

Vera juga menyampaikan keberatannya pada ceramah Ustadz Abdul Somad.

Aoki Vera juga pernah disebut ingin menjatuhkan nama baik Habib Rizieq Shihab, mantan Imam Besar FPI.

Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @fuadbakh pada Senin (16/11/2020), sosok mirip Aoki Vera terekam tengah berbincang dengan seseorang yang belum diketahui identitasnya.

Kepada seseorang yang disebutnya 'Sayang' itu, Aoki Vera menyampaikan rencana jahat untuk menyerang Habib Rizieq Shihab melalui kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Dirinya bahkan menyebut nama Fahmi yang menurutnya merupakan panutan bagi para pembenci Habib Rizieq Shihab.

"Gini, kalo gua bilang. Kalo mau bikin reschedule acara, ikutin caranya Bang Fahmi. Sekali lagi, ikutin caranya Bang Fahmi. Kita jangan mau. Kita sama aja kayak kadrun. Itu satu," kata Aoki Vera dalam video. (Tribun Timur/Edi Sumardi)

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penggiat Media Sosial Ini Bela Nurdin Abdullah dan Sebut Om Kumis Bermain, Bawa Nama Ahok dan Anies, https://www.tribunnews.com/regional/2021/03/02/penggiat-media-sosial-ini-bela-nurdin-abdullah-dan-sebut-om-kumis-bermain-bawa-nama-ahok-dan-anies?page=all

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sekjen PDIP Sebut Nurdin Abdullah Sosok yang Dekat dengan Petani dan Punya Rekam Jejak Sangat Baik, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/03/01/sekjen-pdip-sebut-nurdin-abdullah-sosok-yang-dekat-dengan-petani-dan-punya-rekam-jejak-sangat-baik?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved