Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik, Selasa 2 Maret 2021: Mereka Mengajarkan Tapi Tidak Melakukannya
Yesus adalah seorang Guru sejati. Dia tidak hanya bicara, mengajar tapi juga melakukan perbuatan baik.
Renungan Harian Katolik, Selasa 2 Maret 2021: Mereka Mengajarkan Tapi Tidak Melakukannya (Yesaya 1: 10, 16-20; Matius 23:1-12)
Oleh: RD. Ambros Ladjar
POS-KUPANG.COM - Kita pasti ingat baik istilah: Tut wuri handayani. Mempengaruhi dan memberi dorongan dari belakang.
Semboyan ini adalah salah satu dari 11 asas kepemimpinan TNI. Kemudian dipakai juga oleh Ki Hajar Dewantoro dalam dunia pendidikan kita di Indonesia.
Tut wuri handayani sangat menjiwai para guru kita dalam kiprah mereka. Baik yang sudah meninggal maupun yang masih hidup. Patut kita banggakan jasa mereka. Karena mereka, kita bisa jadi manusia.
Biarpun tetap ada beda gaya didik dulu dan sekarang. Rumah mereka pun jadi mengampuh para tamu terhormat dari semua kalangan. Karena profesi guru itu tidak cuma mengajar di depan kelas tapi juga buat baik.
Yesus adalah seorang Guru sejati. Dia tidak hanya bicara, mengajar tapi juga melakukan perbuatan baik.
Dalam Injil, Yesus mengingatkan para murid akan kewajiban mereka di tengah masyarakat. Tak boleh jadi pemimpin yang dibenci. Apalagi hanya mau tampilkan kehebatan seperti kaum Farisi. Salah besar jika mreka berlaku demikian.
Para pengikut Yesus harus berlaku rendah hati menjadi pelayan. Lagi pula di zaman ini, omong saja tak cukup. Harus disertai bukti barulah orang percaya.
Sebab itu Yesus menegaskan: siapa saja yang terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Orang yang tinggi hati akan direndahkan, dan yang merendahkan diri akan ditinggikan.
Secara keras Yesus mengecam tabiat kaum Farisi dan ahli Taurat. Karena apa pun yang mereka lakukan cuma agar dilihat dan dipuji orang.
Pernyataan Yesus jelas mau mengarahkan orientasi hidup para murid. Semua ajaran para ahli Taurat, boleh saja dituruti dan dilakukan, tetapi perbuatan mereka tak boleh dicontohi.
Yesus juga mengajar kita agar jangan menggurui orang, tapi gurui diri kita sendiri.
Sejalan dengan itu Nabi Yesaya menegaskan lagi buat kita: Berhentilah berbuat jahat. Belajarlah berbuat baik. Usahakanlah keadilan. Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan jadi putih seperti salju.
Coba kita lihat diri sendiri. Bisa jadi kita beri beban, tugas berat kepada orang lain, sementara kita berlaku menjadi mandor. Pengawas atas aturan, apakah dijalani baik atau tidak.
Selamat malam dan selamat menjalani Masa Puasa buat para sahabat dan segenap keluarga semua. Semoga diberikan Tuhan Kesehatan, Keberuntungan, Kesuksesan dan Kebahagiaan di sepanjang hari-hari Puasa ini. Tetap menjaga Protokol Kesehatan. Tuhan Yesus memberkati kita. Amin.*
Simak juga video renungan harian katolik: