Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Senin 1 Maret 2021: MENJADI MURAH HATI

Bapa surgawi itu Bapa kita dan Bapa kita itu sungguh murah hati. Ia pun mengimbau kita untuk bermurah hati seperti Bapa kita di surga.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
Pater Steph Tupeng Witin SVD 

Renungan Harian Katolik, Senin 1 Maret 2021: MENJADI MURAH HATI (Lukas, 6:36-38)

Oleh: Pater Steph Tupeng Witin SVD

POS-KUPANG.COM - Orang yang murah hati pasti tetap diingat dan dikenang. Siapakah dia? Mungkin dia adalah ibu kita yang selalu siap "memberi" kapan pun saat kita membutuhkannya. Bisa jadi orang itu adalah guru kita yang penuh pengertian membimbing saat kita membuat PR atau mengerjakan tugas dengan hasil jeblok.

Mungkin majikan, tuan atau nyonya yang bisa menerima kekurangan kita, tatkala belum mahir menggunakan mesin cuci atau menghidupkan kompor gas. Orang yang murah hati, pastinya penyayang dan siap menolong. Itu terasa ada getaran jiwa yang menggelora dari hati nan tulus.

Menarik disimak, ajaran-Nya kepada para murid tentang mengasihi musuh, ditutup Yesus dengan semacam imbauan, "Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati" (Luk 6:36).

Perhatikan! Yesus tidak mengatakan, "seperti Aku", atau "seperti tokoh ini atau itu", melainkan "seperti Bapamu". Yesus memperlihatkan kepada para murid bahwa Allah Bapa itu adalah Bapa mereka dan sebagai pribadi Bapa, Allah Bapa itu sungguh murah hati. Padahal Allah Bapa itu tak pernah dilihat seorang pun.

Sebelumnya Yesus memang telah mengatakan begini: "Bapa itu baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan Dia baik terhadap orang-orang yang jahat pula" (Luk 6:35). Dalam injil Matius bahkan ada tambahan lagi: "Bapa menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar" (Mat 5:45).

Jadi, dalam kasih-Nya yang tak terbatas dan tanpa batas, dengan keluasan hati-Nya, Bapa tidak memandang siapa pun secara berbeda; Dia tidak membeda-bedakan. Hati-Nya terbuka dan tangan-Nya ringan menolong siapa saja. Takaran yang dipakai sebagai wadah rahmat selalu sama untuk semua orang, yaitu "dipadatkan, digoncang, tumpah ke luar, dicurahkan" ke dalam ribaan, ke dalam pangkuan siapa pun yang mengharapkannya (Luk 6:38). Bapa surgawi tak pernah beperhitungan. Itulah sebabnya Yesus berkata, "Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati".

Yesus tentu berkata yang sama kepada kita bahwa Bapa surgawi itu Bapa kita dan Bapa kita itu sungguh murah hati. Ia pun mengimbau kita untuk bermurah hati seperti Bapa kita di surga.

Kita mengalami konkret ada orang yang bermurah hati, kepada kita atau memperlihatkan kemurahannya di depan mata kita. Kita tetap terkenang akan mereka. Tapi tentu kita tak hanya terpukau akan kenangan manis itu, melainkan tergugah untuk juga bermurah hati.

Seorang penulis rohani menganjurkan membuat pemeriksaan dengan bertolak dari sabda Yesus itu: Kita ini murah hati atau justru pelit? Kita ini "memberi" dengan ikhlas atau beperhitungan? Kita ini berlaku dan memperlakukan sama atau masih pula membeda-bedakan? *

Simak juga video renungan harian katolik berikut:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved