DO Dari Unika, Glen Adoe Lakukan Ini & Raih IPK Tertinggi 3,93 di FH Undana Kupang
Gagal dan DO dari Kampus, Glen Anderias Dominggus Adoe Lakukan Ini dan Raih IPK Tertinggi 3,93 di Fakultas Hukum Undana Kupang Tahun 2021.
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
POSKUPANGWIKI.COM - Gagal dan DO dari Kampus, Glen Anderias Dominggus Adoe Lakukan Ini dan Raih IPK Tertinggi 3,93 di Fakultas Hukum Undana Kupang Tahun 2021.
Hari ini, Jumat (26/2/2021), Glen Andrerias Dominggus Adoe diwisuda dan resmi menyandang gelar Sarjaha Hukum SH.
Glen didampingi kedua orangtuanya, Eddy Adoe, SE dan Ellen Tagadoko, SH.
Karena meraih predikat terbaik, Glen wisuda langsung di kampus sedangkan teman lainnya melakukaan proses wisuda secara virtual.
Siapa sangka ternyata sebelumnya Glen pernah gagal dan memiliki masa lalu yang 'kacau' di bidang pendidikan.
Kepada poskupangwiki.com, Glen Anderias Dominggus Adoe dan orangtuanya Eddy Adoe, SE dan Ellen Tagadoko, SH, mengisahkan kisahnya itu dalam wawancara ekslusif :
Glen, proviciat ya berhasil meraih IPK tertinggi dalam lulusan Universitas Nusa Cendana atau Undana Negeri Kupang tahun 2021, dengan nilai IPK 3,93.
Ia, makasih kaka.

Glen menyelesaikan kuliah berapa semester dan IPK setiap semesternya?
Saya kuliah di Fakultas Hukum Undana Kupang selama 7 semester atau 3,5 tahun. Dan IPK akhir saya 3,93. Pada semester 1 dan 2 IPK saya 4. Setelah itu dari semester 3,4,5,6 rata-rata IPK saya 3,90-an, paling rendah ernah 3,87.
Apa kesulitan yang Glen Alami Selama Proses Perkuliahan?
Tentunya setiap orang pernah mengalami kesulitan. Dan kesulitan itu mesti diatasi dengan cara kita masing-masing. Dalam pencapaian prestasi saya saat ini, tentu butuh proses dan tidak berjalan mulus. Saya pernah menemui kegagalan saat saya kuliah di Unika.
Seorang Glen pernah mengalami gagal kuliah? Bisa berbagi kisahnya?
Ya, saya pernah gagal kuliah. Tahun 2015 lalu saya mengambil kuliah di Fakultas Hukum Unika upang. Namun hanya sampai semester 4 dan saya di Drop Out atau DO dari sana.
Apa yang membuatmu gagal dan di DO dari Unika?
Yang membuat saya gagal adalah diri saya sendiri. Saat itu, saya tidak bisa mengontrol diri saya. Mungkin karena masa transisi atau faktor lingkungan pergaulan. Saya acuh tak acuh pada dunia pendidikan, sering sering tidak ke kampus, malas belajar. Menghabiskan waktu duduk-duduk saya dengan teman-teman, kuliah saya terbengkelai. Lalu saya di DO.
Bagaimana reaksi mama dan papa mengetahui kamu di DO?
Saya tahu bapa mama pasti kecewa. Tapi saya bersyukur memiliki orangtua seperti mereka. Meski kecewa tapi Bapa mama masih memberi saya kesempatan, terus memotivasi saya untuk bangkit, tidak atah semangat, tidak putus asa.
Mereka mendorong saya untuk kuliah lagi di Fakultas Hukum Undana Kupang dan saya akhirnya masuk ke Fakultas Hukum UNdana Kupang. Dan sata itu saya mulai mengubah diri saya menjadi lebih baik dan akhirnya berhasil menyelesaikan kuliah 3,5 tahun dengan IPK 3,93.
Ibu Ellen Tagadoko, bagaimana rekasi ibu saat tahu Glen di DO?
Yang pasti pada waktu itu saya sangat kecewa dan ada amarahnya pasti. Saya sempat mengatakan kepadanya, Kamu au jadi apa silahkan, mau hidup terus seperti gaya hidup begitu silahkan, kamu akan jadi gembel nanti. Tidak ada orang sukses kalau gaya hidupnya seperti yang kamu lakukan itu.
Main lupa waktu, tidak jelas, tidak pernah mau belajar, tidak ada arah tujan. Mama tidak larang kamu bergaul tapi kalau bergaul itu harus lihat pergaulan itu bisa menunjang hidupmu atau tidak. Kalau model beitu, kamu akan menjadi gembel. Saya bilang, masa depan kamu itu ada pada di tangan kamu sendiri, orangtua hanya siap suport, mendorong.
Karena yang menentukan kamu jadi apa kedepan itu hanya kamu sendiri. Jadi silahkan saja, pilihan ditanganmu. Mau jadi gembel silahkan. Kalua mau sukses, bangkit belajar dan ulanglagi, raih apa yang kamu inginkan. Dan dia akhirnya mau kembali ke kuliah.
Pak Eddy Adoe, Bagaimana rekasi Anda saat Glen DO?
Dari saya jelas ada rasa kecewa. Tapi saya kembali lagi ke diri saya karena saya juga pernah gagal kuliah. Saya kuliah di Jawa tapi selewsainya di Kupang. Itu adalah pengalmana saya dan saya melihat Glen gagal saya minta dia tidak patah semangat karena saya juga pernah gagal namun akhirnya berhasil.
Saya bilang Glen cek lagi di Undana ikut tes dan mulai lagi dari hal yang baru. Tidak usah pikir tentang kegagalan di UNika, semua sudah lewat. Karena apapun kegagalanmu kalau kamu mau mulai dengan hal baru maka akan berhasil. Dan Glen bilang, siap Bapak. Lalu dia daftar ikut tes dan diterima di Fakultas Hukum Undana Kupang.

Glen, apa yang membuatmu yakin untuk memulai kembali setelah gagal?
Saya pikir, teman-teman saya semua sudah bergerak maju. Teman angkatan saya di Unika pasti sudah berhasil dalam karir dan pekerjaan atau sudah proses untuk menyelesiakan kuliahnya, lalu saya bagaimana?
Kalau saya hanya fokus untuk senang-senang, melakukan hal yang tidak ada manfaat bagi saya maka pasti saya akan terbelakang. Kalau saya hanya fokus pada lingkaran pergaulan saya yang tidak baik itu dan saya tidak merubah diri saya ke arah yang baik, maka saya akan hancur. Maka saya kemudian merubah minsdehet berpikir saya dan saya akhirnya memulai hidup baru saya.
Motivasimu dari mana?
Tentu ada dukungan motivasi dari lingkungan sekitarnya. Dan yang berperan penting dalam kehidupan saya dalam endidikan saya pertama adalah Tuhan. Karena Tuhan pasti selalu menyertai saya yang selalu berserah dan memita hikmat pada Tuhan.
Kedua, tentunya dukungan terbesar dari otangtua saya yang selalu memberikan dukungan material dan inmaterial. Papa yang mensuport buku, mama yang mengontrol waktu dan kesehatan saya.
Saya selalu berkonsultasi tentang maslah apa saja dengan Bapak dan Mama. Karena mungkin beberapa hal bisa kita dapatkan dari buku, youtube dan pergaulan bersama teman, tapi ada hal tertentu yang didapat dari pengalaman dan itu butuh peran orangtua yang bisa membentuk dan mengarahkan saya kepada hal-hal yang baik.

Tentunya teman-teman ingin tahu, apa rahasia belajar sehingga Glen bisa meraih IPK 3,93 dan hanya melalui proses kuliah selama 7 semester atau 3,5 tahun?
Saya menerapkan pola belajar 4M.
Apa itu 4M?
4M itu adalah singkatan.
Pertama, Mencicil. Artinya saya selalu menyempatkan waktu sore maupun malam untuk mengulang materi perkuliahan yang saya dapatkan di kampus saat kuliah atau mengikuti seminar. Lalu saya mencicil belajarnya sore dan malam saat berada di rumah. Maksimal 2 sub materi saja.
Kedua, Mengulang. Artinya saya selalu mengulangi belajar kembali materi yang saya dapatkan.
Ketiga, Menonton. Saya suka nonton youtobe dan men-subscribe chanel youtube yang ada muatan berita hukum dan dari situ saya biasanya mencatat kasus dan fakta hukum yang ada di dalamnya. Dan saat saya ke kampus mengikuti mata kuliah yang memiliki kaitan erat dengan berita yang saya nonton itu maka akan saya jadikan acuan dan sumber pertanyaan untuk dosen. Dengan demikian saya menyatukan konsep yang saya dapatkan di dunia nyata dan di dunia teori yang saya pelajari.
Keempat, Mencatat. Saat kuliah saya mencatat apa yang dosen sampaikan. Termasuk mencatat semua hal yang narasumber sampaikan dalam kuliah atau yang saya onton di youtube. Kemudian saat dirumah saya membaca kembali.
Jam berapa Glen biasa belajar di rumah usai Glen kembali dari kampus?
Setiap ada kesempatan saya akan belajar, dimana saya. Di kampus pun jika ada waktu istirahat, saya download jurnal di google, saya buka youtube. Belajarnya kapan saja bisa, sambil makan minum, buka HP. Bagi saya di waktu-waktu luang itu saya gunakan untuk membaca pelajaran dan hal-hal penting lainnya. Kalau di rumah ya, sehabis makan siang dan sehabis makan malam.
Glend Anderias Dominggus Adoe bersama teman-temannya dalam suatu kegiatan (dok Glend)
Buku-buku atau literasi perlu tidak, dan dimana Glen mendapatkannya?
Buku sangat diperlukan karena buku adalah bagian dari sumber literatur. Tanpa buku maka kemampuan literasi kita terbatas. Sehingga kita mesti rajin upgrade pengetahuan kita dengan buku. Yang selalu membantu menyiapkan buku-buku adalah bapak saya, ada buku yangs aya butuhkan maka saya konsultasikan ke Bapan dan bapak langsung memesannya ke Bandung dan Jawa.

Pak Eddy Adoe, bagaimana cara mendapatkan buku untuk Glen?
Prinsipnya saya selalu mendukung apa yang Glen butuhkan, tyerutama terkait buku mata kuliah yang dibutuhkan. Intinya jika Glen butuh buku, dia kasih ambar bukunya seperti apa dan siapa pengarangnya, lalu saya akan berkordinasi dengan teman saya di Bandung melalui WA dan memesannya. Biasanya kami membeli buku bekas di Bandung, Palaguna. Meskipun buku bekas namun buku itu tidak ada coretannya.
Bagaimana Ibu Ellen Tagadoko mendukung Glen dalam belajar?
Kalau saya dukungnya lebih ke motivasi pada Glen. Saya biasa memesan Glen agar dia jangan pernah merasa cukup. Glen harus belajar jika ingin mencapai apa yang dicita-citakan dan diinginkan. Tapi Glen ini anaknya sangat teliti dan cermat. Dia selalu menetapkan rencana dan target pencapaiannya dan hal itu yang luar biasa dari Glen.
Dan saya biasanya mengtonrol soal waktu, waktu belajar, waktu istirahat, waktu makan dan lainnya agar Glen bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Kalau saya lihat dia sudah keasyikan belajar saya dan ayahnya biasa menyuruhnya berhenti. Glen istirahat dulu. Kalau anak lain sering lupa untuk belajar, na kalau Glen ini kalau belajar samai lupa istirahat. Kadang ayahnya sering marah karena Glen belajar tak kenal waktu.
Apakah Glen punya teman atau komunitas untuk belajar?
Ya ada, saya membentuk kelompokl belajar sejak duduk di semester 1, kami ada sekitar 10 orang. Sistem belajarnya, setiap hari sabtu sore kumpul di rumah saya dan kami mempresentasikan mata kuliah yang kami dapat selama seminggu.
Dan kami akan belajar bersama dan saling mendukung satu sama lainnya. Tugas dikerjakan bersama-sama. Karena saya pikir, umumnya seseorang itu kalau belajar sendiri cenderung malas, kalau sama teman-teman pasti rajin karena saling mendukung.
Saya selalu mengatakan kepada teman-teman, jika di kelas kita harus mencatat apa yang diberikan oleh dosen. Dan setiap Sabtu saat mempresentasikan materi itu di rumah saya, kita akan tahu jika ada diantara kita yang kelewatan mencatat materinya.
Dan disinilah kita akan slaing melengkapi. Kami biasanya berkumpul mulai jam 19.00 hingga jam 20.30 karena ada teman cewek yang mesti diantar pulang sehabis belajar kelompok di rumah.

Sebagai anak yang banyak menghabiskan waktu di kampus dan belajar, Apakah Glen juga menyempatkan diri untuk mengerjakan pekerjaan dalam rumah?
Ellen Tagadoko : Kalau di rumah, selama saya masih bisa mengerjakan saya tidak perlu minta bantuan Glen. Tapi saya selalu ingatkan Glen untuk bertanggungjawab terhadap kebersihan kamar tidurnya, kamar tidur, kamar mandi, pakaian.
Hal ini saya ingin mengajarkan tanggungjawab pada Glen . Karena pikir saya, kehidupan orangtua itu punya batas, ada waktunya orangtua tidak bisa lagi berjalan terus, ada waktunya orangtua berhenti dan ketika itu maka anak-anak harus mulai berjalan maju dan bertanggungjawab terhadap diri sendiri.
Eddy Adoe : Pada Hal hal tertentu yang mana kita sebagai orangtua sudah menyediakan fasilitas dan sarana sepeda motor atau mibil untuk bisa digunakan Glen ke kampus, maka saya minta dia bertanggungjawab untuk merawatnya.
Karena suatu saat kendaraan itu pasti juga untuk dia, karena itu dia harus bisa belajar merawat dan bertanggungjawab atas barang itu. Apa kalau mobil dan motor rusak, Glen harus kasihtahu ke bapak? Lu harus bisa merawatnya, juga kamar tidur dan kamar mandinya harus dibersihkan sendiri oleh Glen.
Sedekat apa Glen membina hubungan dengan papa dan mama?
Tentunya sangat dekat. Banyak hal yang selalu saya diskusikan kepada papa dan mama, belajar, pergaulan hingga relasi hubungan saya dnegan teman dekat. Saya berpikir bahwa orangtua itu pernah muda dan saya belum pernah tua. Maka tentu orangtua punya banyak pengalaman yang bisa saya jadikan pengetahuan baru sehingga ke depan saya bisa lebih baik.
Apa Kesan dan Janji Glen kepada orangtua?
Saya sangat berterimakasih kepada Bapak dan mama. Saya berjanji tidak akan memalukan orangtua, tidak akan mengecewakan orangtua untuk yang kesekian kalinya. Saya belajar dari pengalaman sebelumnya.
Untuk mama, terimakasih karena tanpa mama tidak mungkin saya bisa ada di tahapan yang sekarang ini. Berkat mama saya bisa melalui semua ini. Dukungan dan motivasi maka memberi saya bisa hidu lebih baik. Saya terkesan pada apa yang mama lakukan selama ini keada saya terutama saat belajar dan saat saya akan mengikuti berbagai perlombaan, mama sering siapkan saya makanan, sendok kasih saya makanan dan bahkan menyuapi saya.
Untuk bapak, terimakasih karena tanpa bapak juga tidak mungkin saya bisa di tahapan ini. Saya berjnaji kegagalan dulu saya itu tidak akan terulang lagi. Saya tidak akan memalukan orangtua. Bapa terimakasih sudah mendukung proses belajar saya, menyiapkan literatur. Bapa menjadi corong, wawasan baru bagi saya sehingga saya bisa melihat bagaimana saya akan melangkah kedepannya.

Apa pesan ibu Ellen Tagadoko untuk Glen?
Pesan saya untuk Glen, jadilah anak yang mampu bersaing, jadilah anak yang tangguh dalam menjalani hidup karena dalam hidup ini akan banyak tantangan yang dihadapi. Banyak sekali hal yang harus kamu hadapi karena itu kamu harus mempersiapkam dirimu itu untuk bisa meraih apa yang menjadi cita-cita kamu.
Apapun tantangannya, kamu harus bisa menghadapinya, kamu harus mampu menaklukan. Dan percaya Tuhan sellau menyertai orang yang punya rasa percaya diri dan orang yang selalu mengandalkan Tuhan. Terus belajar, terus berkarya dengan talenta yang sudah Tuhan berikan kepadamu. Yang terpenting selalu andalan Tuhan dalam segala hal.
Glend Anderias Dominggus Adoe bersama teman-temannya dalam suatu kegiatan (dok Glend)
Pesan Bapak Eddy Adoe untuk Glen?
Satu langkah maju yang sekarang telah Glen capai ini janganlah berpuas diri. Karena kedepan masih banyak jalan yang akan diraih. Jadi tunjukkan kemampuan dan kualitas Glen agar dapat bersaing di kehidupan. Selalu andalkan Tuhan dalam napas kehidupan.
Apa pesan Glen untuk generasi muda?
Kesempatan itu selalu ada untuk orang yang mau berusaha. Jadi tidak pernah ada kata terlambat. Kata terlmabat hanya berlaku untuk orang yang malas, karena orang yang malas tidak bisa melakukan apa-apa untuk dirinya. Apa yang akan terjadi pada kita, tergantung dari bagaimana kita berpikir, berlaku dan berkata. Kita sendiri yang bisa menentukan masa depan kita, apa yang harus kita lakukan, kegagalan tidak boleh terulang. Selalu mengandalkan Tuhan.
Pesan Ibu Ellen Tagadoko untuk orangtua lainnya?
Sebagai orangtua, kita jangan pernah bosan untuk terus memotivasi, mendukung anak kita dalam hal apapun. Karena tujuannya agar anak-anak harus giat belajar, punya rasa tanggungjawab ata smasa depan mereka. Orangtua, kita ada saatnya berhenti dan anak-anak yang akan meneruskanhidup ini, untuk meraih apa yang mereka inginkan dan harapkan. Dan selalu membawa anak-anak dalam doa-doa yang kita panjatkan.

Pesan Eddy Adoe kepada orangtua lainnya?
Kita sebagai orangtua bertanggungjawab terhadap kehidupan dan masa depan anak-anak. KIta mesti bekerja apa saja yang positif untuk masa depan anak-anak. Jangan lupa membeirkan waktu kesempatan untuk sharing bersama anak-anak. Kontrol kehiduan anak-anak baik pergaulan dan pendidikan mereka.
Glen, apa yang akan kamu lakukan setelah diwisuda?
Saya akan mencari lowongan kerja baik di pemerintahan atau swasta. Memasuki era power point zero kita tidak dilihat hanya dari nilai matematis di ijasah saja, tapi bagaimana ketrampilan dari kita sebagai pekerja. Maka saya juga akan mengasah kemampuan saya, apa yang masih kurang dalam diri saya akan saya perbaiki dan aya akan meningkatkan softskill saya agar bisa disesuakan dengan kebutuhan dunia kerja. (poskupangwiki.com, novemy leo)
Berikut potret aktifitas Glen Anderias Dominggus Adoe, SH :






