Opini
Jokowi dan Kerumunan Maumere: Perang Framing atau Problem Panopticon?
Kunjungan Presiden Joko Widodo dalam rangka peresmian bendungan Napun Gete di Maumere sudah berakhir. Bendungan sudah diresmikan.
Sementara framing “petaka Covid” dengan paksaan agar Presiden Joko Widodo menginstruksikan protokol kenegaraan ketat jelas menegaskan ketergantungan tubuh pada pendisiplinan yang dipaksakan.
Persis ini kritik Michael Foucault (1995) melalui gagasan panopticon. Foucault mengkritisi mekanisme kontrol yang teliti atas tubuh sebagai kejahatan hukum dan berperasinya kekuasaan yang dipraktekkan melalui menara pengawas (panopticon) dalam penjara-penjara Prancis.
Mekanisme panopticon membuat orang merasa terus terpantau. Orang merasa berada dalam pengawasan permanen meski pengawasan sebenarnya tidak ada. Inti panopticon adalah bahwa orang menjadi disiplin karena merasa diawasi, bukan karena kesadaran internal.
Andai Foucault masih hidup, dia pasti tersenyum menyaksikan kebenaran teorinya dalam kasus kerumunan warga Maumere. Kita ternyata masih terbelenggu kekuasaan panopticon.*