Breaking News

Pasha Ungu Tegur Giring Ganesha Soal Banjir Jakarta Naif Bro Sebut Gubernur Anies Baswedan Tak Becus

kritikan Giring Ganesha yang menyebut Anies Baswedan tak mampu bekerja tangani banjir, langsung direspon secara kritis oleh Pasha Ungu.

Editor: Frans Krowin
KOMPAS.com/DIAN REINIS KUMAMPUNG
Pasha Ungu ditemui di gedung TransTV, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (14/6/2018). 

Pasha Ungu Tegur Giring Ganesha Soal Banjir Jakarta Naif Bro Sebut Gubernur Anies Baswedan Tak Becus

POS-KUPANG.COM, JAKARTA -- Akhir-akhir ini, nama Gubernur Anies Baswedan yang memimpin DKI Jakarta, menjadi trending topik di Tanah Air.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dinilai tak mampu bekerja bahkan kapabilitasnya diragukan karena dalam tiga tahun kepemimpinannya, tak mampu urus aliran sungai hingga mengakibatkan Jakarta terendam banjir setiap musim hujan.

Salah satu kritikan pedas dilontarkan Pelaksana Tugas Ketua UMUM Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha.

Namun, kritikan Giring Ganesha yang menyebut Anies Baswedan tak mampu bekerja tangani banjir, langsung direspon secara kritis oleh Sigit Purnomo Said atau biasa disapa Pasha Ungu.

Semua ini berawal dari Giring Ganesha membuat postingan panjang kemudian memosting di laman Instagramnya.

Giring Ganesha meminta agar Anies Baswedan agar jangan melempar kesalahan pada curah hujan dan banjir kiriman.

Selanjutnya, Giring menyebut bahwa selama tiga tahun terakhir Anies tidak pernah serius mengatasi banjir.

"Selain itu Mas Anies terbukti tidak punya kapabilitas mengelola Jakarta. Naturalisasi sungai yang selalu digembar-gemborkan Mas Anies terbukti cuma konsep di atas kertas, tidak dikerjakan di lapangan sementara normalisasi sungai dihapuskan," imbuh Giring.

Selain itu, Giring menambahkan, menjelang musim hujan, tidak terlihat ada upaya untuk mengeruk sungai, membersihkan saluran air, dan mengecek pompa.

"Ketika tindakan-tindakan itu tidak dilakukan, mustahil Jakarta bebas dari banjir. Padahal anggaran DKI Jakarta lebih dari cukup untuk membiayai itu semua," tulisnya lagi.

"Anggaran Jakarta diboroskan untuk hal-hal tak perlu. Lihat saja, untuk pembayaran uang  muka Formula E,  mempercantik JPO, atau mengecat genting-genting rumah warga.  Dari sini, Gubernur Anies  terlihat tidak mampu menyusun prioritas.  Kebutuhan mendesak dinomorduakan, hal-hal bersifat kosmetik justru didahulukan," tandas Giring.

Komentar dari Giring menuai banyak komentar, baik yang pro maupun yang kontra.

Sebagian warganet heran, Giring bersama PSI lebih banyak berkomentar tentang apa yang terjadi di Jakarta ketimbang tingkat pusat.

Salah satu komentar datang dari mantan Wakil Walikota Palu sekaligus Ketua DPP PAN, Sigit Purnomo Said atau Pasha Ungu.

Pasha Ungu menilai, tudingan Giring terhadap Anies terlalu naif.

"Saudaraku bro @giring yang terhormat.. saya izin komen di laman pa Plt.ketum psi.. judgement bro ketum terkait kapabilitas pa gub @aniesbaswedan yang bro anggap tidak mampu mengelola Jakarta saya kira terlalu naif dan kerdil. Mengelola Jakarta tidak semudah bro mengkritik di medsos," tulis Pasha.

Pasha Ungu kemudian menuliskan penjelasan panjang tentang pandangannya terhadap kondisi di Jakarta sekaligus meminta agar Giring lebih bijak dalam mengkomentari sesuatu.

Pasha juga mengimbau agar sebagai plt ketua umum sebuah partai, Giring sebaiknya tidak membuat kegaduhan dengan melemparkan komentar-komentar provokatif.

Berikut tulisan lengkap Pasha Ungu:

Bahwa Pemda DKI Jakarta perlu memberikan ekstra perhatian khusus terkait program penanganan banjir berikut how to solve the problem kita sepakat, bahkan bila perlu ada tim satgas banjir yg dibentuk dalam mengantisipasi kejadian banjir yang terus berulang hampir setiap tahunnya.

Pemerintah bekerja berdasarkan prinsip kebutuhan yang di laksanakan by sistem,by regulasi dan anggaran yang sudah di poskan di setiap opd2 terkait..

Saran bagi saudara-saudaraku yang duduk diDPRD DKI Jakarta termasuk kader partai #PAN yang duduk di parlemen DKI untuk buka kembali blue print perencanaan pembangunan ibukota Jkt sejak zaman Belanda yang mana saya yakin semuanya sudah tertuang di dalamnya termasuk jawaban persoalan bagaimana agar Jakarta tidak ‘lagi’ banjir..

Kata kapabilitas yg bro sampaikan ini sangat ‘bias’ dan tidak tepat sebab persoalan Jakarta tidak hanya banjir..

Hari ini ada pandemi,ada persoalan kemiskinan baru dampak dari pandemi ada persoalan pemulihan ekonomi ada persoalan pembangunan juga pembenahan serta dekorasi kota yang jg tidak bisa ditinggalkalkan begitu saja.

Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo atau lebih dikenal Pasha Ungu saat mendatangi gedung Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum, Jakarta Selatan, Rabu (14/9/2016). Tribunnews/Jeprima
Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo atau lebih dikenal Pasha Ungu saat mendatangi gedung Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum, Jakarta Selatan, Rabu (14/9/2016). Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Semua harus diselesaikan setidaknya secara linier/paralel.. kalau kemudian persoalan banjir melahirkan pendapat terkait kapabilitas secara menyeluruh saya pribadi tidak sepakat..

Selaku pemimpin partai di Republik ini sejatinya saudaraku giring harus lebih bijak melihat situasi bangsa kita yang sedang ‘sakit’ & ‘sulit’..

Setidaknya narasi yang dibangun harusnya menenangkan tidak ‘meresahkan’ apalagi sampai ke persoalan penilaian ketidakmampuan seseorang..

Bukankah bro giring pun tidak dalam kapasitas menilai seperti itu..? apakah bro giring sudah pernah teruji mengelola sebuah kota/daerah atau bahkan kelurahan..? mohon maaf kalau saya keliru berpendapat bro ketum.. salam millenial! hidup PSI!salam hormat saya -pasha- ketua DPP PAN."

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved