Berita TTU Terkini
Orangtua Wali Murid SDN Bestobe Laporkan Dugaan Pungli Dana PIP di Polres TTU, Simak INFO
Para Orangtua/Wali murid SDN Bestobe melaporkan dugaan aksi pungutan liar (pungli) beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) yang terjadi di SDN Bestob
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU- Para Orangtua/Wali murid SDN Bestobe melaporkan dugaan aksi pungutan liar (pungli) beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) yang terjadi di SDN Bestobe ke Kantor Kepolisian Resor (Polres) TTU.
Kepada POS-KUPANG.COM, Senin, 22/02/2021, salah satu orangtua/wali murid SDN Bestobe berinisial MM menuturkan, pada, 25 Juni 2020 dirinya mendatangi Kantor BRI Cabang El Tari Kefamenanu guna menerima beasiswa PIP anaknya yang mengenyam pendidikan di SDN Bestobe sambil membawa dua buku Bank.
Saat tiba di Kantor BRI tersebut, ujar MM, dirinya diinformasikan oleh petugas bahwa beasiswa PIP untuk siswa kelas VI SD belum masuk ke rekening yang bersangkutan. Sedangkan bagi anak kelas III SD telah masuk ke rekening.
"Petugas bilang kelas 6 SD belum masuk, Anak SD kelas III yang sudah masuk. Saya ambil anak punya uang empat ratus lima puluh ribu. Saya keluar dari situ, di samping tempat fotocopy itu, ada mama satu yang bernama Maria Wilfrida Sau Metboki memungut uang dua puluh lima ribu di saya," ujarnya.
MM menambahkan, pasca memberikan uang sebesar RP. 25.000 dirinya langsung bergegas ke Pasar untuk membeli keperluan sekolah anak kandungnya.
Menurut MM, Ia tidak sempat mempertanyakan tujuan uang tersebut dipungut dari orangtua/wali murid penerima beasiswa PIP. Pasalnya, pemungutan liar terhadap beasiswa PIP anaknya terjadi sejak tahun 2017 dengan besaran biaya pungli Rp. 25.000 per-siswa setiap kali MM menerimanya di Bank Penyalur.
Sementara itu, orangtua/wali murid SDN Bestobe lainnya, berinisial R mengisahkan bahwa, dirinya menemukan kejanggalan atas sikap Wilfrida Sau Metboki setelah beberapa hari pasca orangtua/wali murid menerima beasiswa PIP anaknya pada tahun 2020 tanpa kehadiran Wilfrida.
• Peresmian Bendungan Napun Gete,Tomas Waiblama:Kami Dukung 100 Persen,TerimaKasihPak Presiden Jokowi
Karena tidak turut serta mendampingi proses pencairan beasiswa PIP di Bank Penyalur, Wilfrida Sau Metboki, lanjutnya, kemudian geram dan pergi memarahi R beserta orangtua/wali murid yang lain di rumah masing-masing.
Ia menambahkan, Wilfrida marah lantaran orangtua/wali murid di SDN Bestobe menerima beasiswa PIP tanpa melalui dirinya.
"Bilang ambil uang tidak lewat dia. Bilang nanti siapa yang mau urus anak kelas enam punya ijazah. Nanti ibu kepala (sekolah, red) tidak tanda tangan. Kamu cari kamu punya guru supaya tanda tangan. Dia hanya omong begitu saja langsung jalan terus," ujarnya menirukan pernyataan Wilfrida.
Ia menjelaskan, selama ini saat R mengambil Beasiswa PIP milik anaknya, Wilfrida selalu turut serta mendampingi orangtua/wali murid.
Kasat Reskrim Polres TTU, AKP Sujud Alif Yulamlam saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Selasa, 23/02/2021 membenarkan adanya laporan tersebut. Terkait informasi lanjutan atas laporan dugaan pungli ini, belum disampaikan secara detail.(CR5)
Orangtua/wali murid SDN Bestobe saat melaporkan dugaan pungli beasiswa di Polres TTU, Senin, 22/02/2021. POS-KUPANG.COM/foto kiriman warga.
2 Lampiran
BalasTeruskan