Tuan Guru Bajang
Ini Unggahan TGB hingga Buat Warganet Ramai-ramai Nyinyir, Senasib dengan Ustaz Yusuf Mansur?
Ini Unggahan TGB hingga Buat Warganet Ramai-ramai Nyinyir, Senasib dengan Ustaz Yusuf Mansur?
Setelah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Al-Azhar selama 10 tahun, TGB melanjutkan ke program S3 di universitas dan jurusan yang sama.
Sebutan Tuan Guru Bajang
Muhammad Zainul Majdi menceritakan tentang asal muasal dirinya dipanggil dengan nama Tuan Guru Bajang (TGB).
“Tuan Guru Bajang itu sebutan dari masyarakat. Tuan itu haji, guru itu yang mengajar,” ujarnya seperti dikutip dari Serambinews.com (grup POS-KUPANG.COM), Sabtu (3/3/2018).
“Jadi orang yang konsisten mengajar dalam jangka waktu tertentu dan dia sudah naik haji disebut Tuan Guru. Bajang itu untuk membedakan dengan Tuan Guru yang sudah tua,” imbuhnya.
Zainul Majdi menambahkan, panggilan Tuan Guru Bajang mulai dilekatkan kepada dirinya saat dia pulang dari Tanah Suci.
“Saat saya pulang dulu kan masih 20-an tahun, jadi dibandingkan dengan Tuan Guru yang sudah berusia 60-an tahun, maka saya bajang karena masih muda. Bukan bujang ya,” kata TGB disambut tawa hadirin.
Karena sebutan itu sudah menempel, lanjut Zainul Majdi, sampai sekarang pun dia masih tetap dipanggil Tuan Guru Bajang.
“Meski sudah tua tetap disebut Tuan Guru Bajang juga. Banyak yang bajang sekarang, tapi sebutan sudah melekat saja,” ujarnya.
Dukungan Ustadz Abdul Somad
Pada bulan Juli 2018 lalu, ramai dikabarkan Tuan Guru Bajang untuk maju dalam pertarungan Pilpres 2019. Berbagai dukungan pun bermunculan. Salah satunya dari Uztadz Abdul Somad.
Dukungan Uztadz Abdul Somad terhadap Tuan Guru Bajang dilontarkan saat acara Kongkow Kekeluargaan, Keorganisasian, dan Kebangsaan, Organisasi Internasional Alumni Al Azhar Cabang Indonesia.
Di dalam sambutannya, Ustadz Abdul Somad mengatakan, diundang ke NTB.
"Saya sampaikan ke masyarakat NTB saya tak perlu datang ke NTB karena suara 6 juta itu sudah di tangan," kata Abdul Somad.
"Yang perlu kita datangi itu, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah. Di sana ada 60 juta suara. Jadi kantong-kantong suara ini kita rebut untuk menuju...," kata UAS yang langsung disambut tepuk tangan peserta.