Virus Babi Afrika Sudah Merebak di Semua Kecamatan di Kabupaten Lembata
Pihaknya sudah berencana melakukan penyemprotan disinfektan secara massal untuk mencegah penularan virus lebih luas.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/RICARDUS WAWO
Dinas Peternakan Kabupaten Lembata mencatat total kerugian akibat serangan virus babi Afrika (African Swine Fever) mencapai miliaran rupiah. Hingga akhir Januari 2021, masih banyak bangkai babi yang dikuburkan di lokasi pekuburan massal babi yang disiapkan Dinas Peternakan Kabupaten Lembata di Lamahora, Kota Lewoleba.
Secara ekonomi, dia memang menderita kerugian besar karena tanaman kangkung di perkebunan Waikomo miliknya juga menjadi kering dan rusak. Tanaman kangkung biasa dijual untuk kebutuhan pakan ternak babi.
• Gidion Mbilijora Titip Hal ini Kepada Plh. Bupati Sumba Timur,Domu Warandoy
• Cekcok Gegara Uang Kios, Melkianus Akhirnya Berhadapan dengan Pihak Berwajib
"Rugi besar karena kangkung sebagai makan babi orang tidak beli lagi. Kangkung untuk pelihara babi rusak begitu saja. Kangkung memang untuk jual tapi juga untuk beri makan babi sendiri juga," pungkasnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)