Sempat Dinyatakan Hilang, Warga Kolontobo Lembata Ditemukan Meninggal Dunia Dalam Sumur
Mulut sumur dengan diameter 1,8 meter itu sebagian tertutup seng. Hanya bagian tali timbanya saja yang terbuka.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
Sempat Dinyatakan Hilang, Warga Kolontobo Ditemukan Meninggal Dunia Dalam Sumur
POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Hari masih pagi. Sekitar pukul 07.00 Wita. Seperti biasanya, Felisiana Abong menuju ke sumur di samping rumahnya, hendak menimba air untuk kebutuhan rumah tangga.
Mulut sumur dengan diameter 1,8 meter itu sebagian tertutup seng. Hanya bagian tali timbanya saja yang terbuka.
Ketika menarik tali sumur tersebut, dia merasa ada yang janggal, ember yang ada di dalam sumur seperti tersangkut sesuatu.
"Saya tarik, paksa tarik lalu kelihatan mayat terapung. Saya kaget sekali dan teriak histeris jadi semua orang datang," ujar Felisiana mengisahkan peristiwa penemuan mayat di Desa Kolontobo, Kecamatan Ile Ape, beberapa jam sebelumnya pada Rabu (17/2/2021).
Sesosok mayat yang dilihat Felisiana terapung di dasar sumur itu adalah jasad Antonius Tolok Halimaking. Pria berusia 36 tahun itu sempat dinyatakan hilang dari rumah sejak pukul 21.00 Wita Selasa malam kemarin.
Setelah diumumkan melalui pengeras suara Kantor Desa Kolontobo, warga pun berbondong-bondong keliling kampung mencari keberadaan Antonius Tolok yang sudah lama diketahui mengidap penyakit epilepsi atau sakit ayan. Sayangnya, Antonius ditemukan tidak bernyawa di dasar sumur pada Rabu pagi.
"Saya orang ketiga yang timba air. Sebelumnya ada yang tarik juga tapi tidak sadar kalau ada mayat di bawah.
Saya kaget lihat ada mayat, baru saya kaget lihat ada bercak darah di atas bibir sumur," kenang Felisiana.
Menurut Elias Jari, warga Kolontobo, peristiwa penemuan mayat di dalam sumur yang sama pernah tadi pada tahun 1990-an.
"Ini korban kedua di sumur yang sama. Sumur ini sudah tua, tahun 90-an ada yang meninggal dalam sumur ini juga," kata Elias.
Kasat Reskrim Polres Lembata Iptu Komang Sukamara memimpin langsung proses evakuasi jenazah Antonius dari sumur sedalam 12 meter itu.
Komang menjelaskan Antonius sudah menderita penyakit epilepsi Sejak 11 tahun.
"Jadi kalau cuaca dingin itu penyakit kambuh. Kemarin itu dia juga sempat omong di orangtua kalau dia mau mati saja," ungkap Komang.
Dari hasil pemeriksaan medis ada luka di bagian kepala dan pelipis akibat benturan pada dinding atau permukaan sumur. Namun tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya. Korban meninggal karena jatuh ke dalam sumur dan tenggelam.