Kapolsek Cantik Pangkat Kompol Ditangkap di Hotel Bersama 11 Polisi Gegara Narkoba,Diperiksa Propam

Aparat kepolisian mestinya menangkap pelaku peredaran Narkoba dengan tujuan memberantasn barang haram itu dari masyarakat

Editor: Alfred Dama
Tribun Jabar/Daniel Andreand Damanik
Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi 

Kapolsek Cantik Pangkat Kompol Ditangkap di Hotel Bersama 11 Polisi Gegara Narkoba, Kini Diperiksa Propam

POS KUPANG.COM -- Aparat kepolisian mestinya menangkap pelaku peredaran Narkoba dengan tujuan memberantasn barang haram itu dari masyarakat

Namun ada juga polisi yang menyalahgunakan narkoba. Bahkan polisi berpangkat perwira dan punya jabatan Kapolsek 

Dia Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni Purwanti dan belasan oknum anggota Polri diamankan petugas propam gabungan dari Mabes Polri dan Polda Jabar pada Selasa (16/2/2021) di sebuah hotel di Kota Bandung.

Saat ini, Kompol Yuni bersama belasan anggota lainnya sedang diperiksa Propam gabungan.

Informasi yang dihimpun, propam mengamankan barang bukti sabu seberat tujuh gram.

"Total ada 12 (anggota). Termasuk kapolseknya. Sekarang sedang diamankan Propam Polda Jabar," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago di Mapolda Jabar, Rabu (17/2/2021).

KKB  Bikin Teror Dalam Kota di Papua, Warga Ketakutan Berbondong-bondong Mengungsi ke  Gereja

BAKAL PERANG, Jepang Tempatkan Kapal Perang di Pulau Senkaku, China Siap Ambil Langkah Keras

Mulan Jameela Nangis Sejadi-jadinya,Ungkap Penyesalan TerbesarPada Sosok Ini PascaNikahi Ahmad Dhani

Tsania Marwa Akhirnya Menangkan Hak Asuh Anak Setlah Berjuang 4Tahun,Lakukan ini Sebelum Boyong Anak

Anggota KKB yang Pernah Nantang Perang TNI-Polri, Akhirya Tewas secara Dramatis, Loncat ke Jurang

Sisi lain sosok Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni Purwanti diungkap, punya sebutan khusus dari warga
Sisi lain sosok Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni Purwanti diungkap, punya sebutan khusus dari warga (Istimewa)

Penangkapan Kompol Yuni Purwanti menurutnya ada pengaduan dari masyarakat.

Pengaduan masyarakat itu disampaikan ke Propam Mabes Polri.

"Kemudian Propam Mabes Polri menyampaikan ke Propam Polda Jabar. Seketika Propam Polda Jabar bergerak menuju Polsek Astana Anyar untuk mencari beberapa orang yang sudah dicurigai," ujar Erdi.

Mereka yang diamankan sempat dites urin dan hasilnya positif menggunakan narkoba jenis sabu.

"Barang bukti tidak ada. Tapi, ada satu kasus yang ditangani oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Jabar yang satu kasus awalnya, itu memang ada barang buktinya. Tapi yang di polsek itu tidak ada dan kebetulan ada beberapa orang yang positif setelah dicek urinnya, ini yang akan didalami," ucap Erdi.

Meski belum jelas di hotel mana, penangkapan disebut-sebut dilakukan di sebuah hotel.

Mereka diamankan Propam Polda Jabar di salah satu hotel di Kota Bandung, Selasa (16/2/2021).

Dugaannya karena penggunaan narkoba.

Erdi menyampaikan amanat Kapolda Jabar Irjen Achmad Dofiri soal ketegasan pimpinan jika ada anggotanya yang melakukan pelanggaran hingga tindak pidana.

"Pimpinan berkomitmen, siapapun yang melanggar terutama masalah narkoba akan ditindak dengan tegas dan sangat keras," ucap Erdi.

Dalam penangkapan itu, selain Kapolsek, ada satu perwira di Polsek yang turut diamankan.

"Mereka yang terlibat ancaman sanksinya penurunan pangkat hingga bisa dipecat," ucapnya.

Ia memastikan pelayanan publik di Polsek Astana Anyar seperti pembuatan SKCK masih berjalan.

"Masih berjalan karena roda organisasi harus terus berjalan, sistem sudah berjalan walaupun ada yang tidak hadir, sakit dan sebagainya, nah pelayanan tetap berjalan kan ada wakil dan personel lainnya," ujar Erdi.

Dulu Bongkar Kasus Narkoba, Kini Malah Kapolsek Astana Anyar Itu yang Ditangkap

Kompol Yuni Purwanti yang merupakan Kapolsek Astana Anyar diduga terlibat narkoba.

Dia ditangkap Propam Mabes Polri dan Propam Polda Jabar di sebuah hotel di Kota Bandung dan diduga positif narkoba, Selasa (16/2/2021).

Kompol Yuni sebenarnya punya sederet prestasi, terutama dalam hal mengungkap kasus narkoba.

Bahkan, demi melakukan penangkapan, ia sering menyamar dan bertransaksi dengan para bandar narkoba.

Polwan angkatan 1989 itu mengatakan, ketika menyamar ia memang tidak mudah dikenali.

Kompol Yuni memang kerap berpakaian nyentrik.

Dia sendiri yang mengaku kerap mengenakan kaus, celana levis bolong, dan sepatu converse.

"Sering ketemu berdua (dengan bandar narkoba), pas barangnya sudah dikeluarin langsung kami lakukan penangkapan, sering sekali gontok-gontokan kayak petinju, sampai masuk got malah," katanya, dikutip TribunJabar.id dari TribunnewsBogor.com.

Wanita kelahiran Porong, Sidoarjo, 23 Juni 1971 ini pernah bercerita mengenai salah satu aksi yang dilakukannya dalam memberantas narkoba pada 2019.

Saat itu, dia menjabat sebagai Kanit 3 Sub Dit 2 Dit Narkoba Polda Jabar.

Adapun kasus yang diungkapnya adalah kasus peredaran kokain di Bogor.

Bersama sejumlah personel jajaran Polda Jabar, ia berhasil menangkap dua orang pelaku yang membawa narkotika jenis kokaina atau kokain di Kabupaten Bogor, Sabtu (30/3/2019).

Untuk menangkap kedua pelaku, Kompol Yuni bersama personel lainnya melakukan metode undercover atau menyamar selama tiga hari di Cengkareng hingga Kabupaten Bogor.

Hasilnya, pelaku berinisial AS dan YA ditangkap.

Awalnya, AS dulu yang ditangkap pada 30 Maret 2019 pada pukul 16.00 WIB di rumahnya di Desa Karanggan, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Dari AS, polisi menyita 20 gram kokain.

Setelah kasus itu dikembangkan, polisi pada akhirnya juga bisa meringkus YA di dekat sebuah minimarket di wilayah Gunung Putri, Kabupaten Bogor, sekira pukul 20.00 WIB.

"Kami membuat janji dengan pelaku untuk membeli kokain tersebut. Kami pancing dengan cara kami sendiri dan mereka sama sekali tidak tahu bahwa kami polisi," kata Kompol Yuni, Selasa (9/4/2019) kepada wartawan TribunJabar.id.

Lebih lanjut, saat itu Yuni mengatakan, harga dari kokain itu adalah Rp 50 juta dan diduga akan diedarkan di wilayah Gunung Putri karena banyaknya villa di daerah tersebut.

Dikatakannya, kokain adalah jenis narkotika kelas atas (high class).

"Tapi karena ini narkotika kelas atas dan mahal, maka hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mengonsumsi. Ternyata di wilayah Jabar ada transaksi kokain, selama ini tidak ada. Kami masih melakukan pengembangan, pengakuan pelaku bahwa barang tersebut berasal dari Jakarta," katanya.

Proses penangkapan pelaku tersebut ternyata tak mudah.

Yuni berujar, ia dan timnya mendapat perlawanan secara fisik, tapi prinsipnya mereka tidak ingin targetnya lepas.

"Ya, biasalah, namanya juga orang, ya, tidak mau ditangkap, tapi kami tidak mau melepas target," katanya.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A Chaniago memberikan keterangan mengenai seorang Kapolsek di Polrestabes Bandung dan belasan anggota polisi positif narkoba.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A Chaniago memberikan keterangan mengenai seorang Kapolsek di Polrestabes Bandung dan belasan anggota polisi positif narkoba. ((Tribun Jabar/Mega Nugraha))

12 Orang Ditangkap

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan, totalnya ada 12 anggota yang ditangkap, termasuk Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni.

"Soal apakah semuanya anggota Polsek Astana Anyar sedang didalami," ucap

Saat ini tulisan ini dibuat, mereka sedang diperiksa Propam gabungan.

Informasi yang dihimpun, propam mengamankan barang bukti sabu seberat tujuh gram. 

Namun ini belum disebutkan oleh Erdi.

"Barang bukti tidak ada. Tapi, ada satu kasus yang ditangani oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Jabar yang satu kasus awalnya, itu memang ada barang buktinya. Tapi yang di polsek itu tidak ada dan kebetulan ada beberapa orang yang positif setelah dicek urinenya, ini yang akan didalami," ucap Erdi.

Sebagian Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Berawal dari Pengaduan, Kapolsek Astana Anyar Kompol Yuni dan 11 Polisi Ditangkap Gegara Narkoba, https://jabar.tribunnews.com/2021/02/17/berawal-dari-pengaduan-kapolsek-astana-anyar-kompol-yuni-dan-11-polisi-ditangkap-gegara-narkoba?page=all.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved