Berita Nasional

Lama Tak Kelihatan, Kak Seto Sang Pemerhati Pendidikan Anak Segera Jalani Operasi, Sakit Apa?

Lama Tak Kelihatan, Pemerhati Pendidikan Anak, Kak Seto Segera Jalani Operasi? Ini Kondisinya

Editor: Gordy Donofan
Instagram
Lama Tak Kelihatan, Pemerhati Pendidikan Anak, Kak Seto Segera Jalani Operasi? Ini Kondisinya 

"Kadang-kadang kalau misalnya ada aktivitas bergerak, seperti lari supaya poninya ini antai badai itu kadang-kadang disemprot pakai hairspray, itu untuk poninya aja," ungkapnya.

Menurut Kak Seto kebiasaan menyemprotkan hairspray ke poni dilakukan sudah sejak tahun 1980-an.

Saat itu poninya disemprot hairspray agar terlihat rapi saat tampil di televisi.

"Itu saya peroleh pada waktu pas ada syuting di televisi ini supaya nggak turun-turun jadi pakai hairspray," paparnya.

"Kapan mulai pakai hairspray di poni Om Seto?" uajr Gofar Hilman.

"Waktu itu udah mulai syuting di TVRI, tahun 80-an," jawab Kak Seto.

Diakui Kak Seto menyemprotkan hairspray ke poni sudah menjadi rutinitasnya sebelum beraktivitas.

"Jadi sekarang kalau mau acara supaya nggak kena angin pakainya ya hairspray itu," pungkas Kak Seto.

50 Tahun Pengabdiannya di Dunia Pendidikan Anak-anak

Pria 68 tahun ini pertama kali memulai karier sebagai guru sejak 4 April 1970.

Kala itu, Kak Seto diangkat menjadi guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan mendampingi Pak Kasur di PAUD Kebun Kanak-kanan Situ Lembang di Jakarta Pusat.

Salah satu kegiatan Kak Seto adalah mengajar dan aktif di kegiatan Panggung Gembira Anak-anak. Ia ikut bernyanyi bersama anak-anak, mendongeng, dan melakukan pertunjukan sulap.

Tahun 1975, Kak Seto mendirikan PAUD bernama Istana Kanak-kanak di Taman Ria Remaja dan dilanjutkan ke Taman Ria Monas.

Setelah itu, pria kelahiran 1951 ini dipercaya Televisi Republik Indonesia (TVRI) untuk mengasuh acara Aneka Ria Anak-anak di 1978.

Peduli tentang dunia pendidikan anak-anak, tak membuat Kak Seto mengesampingkan pendidikannya, Bunda.

Beliau melanjutkan pendidikan di bidang ilmu psikologi anak di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Kak Seto lulus dan meraih gelar Doktor dalam Ilmu Psikologi tahun 1993.

Sepanjang 50 tahun kariernya di dunia pendidikan, Kak Seto pernah menerima beberapa penghargaan.

Di antaranya adalah Orang Mudah Berkarya Indonesia tahun 1987 untuk kategori Pengabdian di dunia anak-anak, dari Presiden Soeharto dan Orang Muda Berkarya Dunia dari Junior Chamber International.

Di tahun yang sama, dia juga memperoleh penghargaan Medali Perdamaian di New York dari Sekretaris Jenderal PBB kala itu, Havier Perez de Quellar.

Kalau Bunda ingat dengan Cerita Boneka Si Komo yang pernah populer, itu menjadi salah satu karya Kak Seto lho.

Selain itu, ayah empat anak ini menjadi pengusul adanya Hari Anak Nasional, Kementerian di bidang Perlindungan Anak, Undang-undang Perlindungan Anak, dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia.

Kak Seto memang peduli benar dengan perlindungan anak di Indonesia.

Ia berharap agar orang tua bisa ikut sadar untuk memberikan rasa cinta kepada anak-anaknya. Dengan demikian, perkembangan anak akan berjalan baik.

"Didik anak harus dengan kekuatan cinta bukan cinta pada kekuatan. Karena anak merindukan cinta dari orangtuanya," kata Kak Seto, dikutip dari detikcom Jumat (3/4/2020).

Di peringatan ke-50 tahunnya ini, Kak Seto akan meluncurkan beberapa tulisan, Bun.

Semuanya akan dirangkum dalam sebuah buku catatan berjudul Gerakan Perlindungan Anak di Indonesia.

Selamat dan terima kasih atas pengabdianmu pada anak-anak ya, Kak Seto!

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul https://manado.tribunnews.com/2021/02/13/pemerintah-tidak-akan-berkompromi-dengan-kkb-papua-jika-mengganggu-keamanan-dan-ketertiban

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved