Kekejaman KKB Papua Makin Menjadi, Bupati Intan Jaya Rasakan Langsung Detik-detik Penyiksaan Warga
Mereka sampai menyiksa warna hanya untuk memintah uang dan makanan. Bahkan Bupati Intan jaya pun tak merasa nyaman berkantor di ibu kota kabupaten ter
Kekejaman KKB Papua Makin Menjadi, Bupati Intan Jaya Rasakan Langsung Detik-detik Penyiksaan pada Warga
POS KUPANG.COM -- Aksi kejahatan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata atau KK Papua semakin menjadi saja
Mereka sampai menyiksa warna hanya untuk memintah uang dan makanan. Bahkan Bupati Intan jaya pun tak merasa nyaman berkantor di ibu kota kabupaten tersebut
Kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua kini semakin meresahkan warga sipil.
Bahkan Bupati Intan Jaya mengungkapkan bagaimana kekejaman kelompok tersebut pada masyarakat semakin meningkat.
Hal itupun menjadi permasalah baru yang timbul karena masih banyaknya anggota KKB yang berkeliaran di wilayah Intan Jaya.
• Raffi Ahmad Kini Hidup Bergelimang Harta , Siapa Sang Ayah Pernah Jadi Karyawan Suami Mayangsari
• Intip Kehidupan Mewah Putri Presiden Jokowi , Sang Suami Selangkah Lagi Jadi Walikota Medan
• GILA , Kekayaan Nikita Mirzani Tembus 1,3Triliun,Nyai Ngamuk ke Dinar Candy Injak Gaunnya Rp80 juta
• Kartika Putri Menangis di Hadapan Deddy Corbizier, Ngaku Dihujat hingga Keluarganya Dinyinyirin
• INDONESIA Perlu Waspada,China, Rusia dan Iran Bakal Pamer Kekuatan Militer di Samudera Hindia,Ancam?
• INDONESIA Perlu Waspada,China, Rusia dan Iran Bakal Pamer Kekuatan Militer di Samudera Hindia,Ancam?
• Arab Saudi Diserang Lagi, Kali ini Houthi Sasar Bandara Abha , Sebuah Pesawat Terbakar
Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni mengatakan, sejak awal 2021, ia dan jajarannya belum sama sekali berada di Sugapa untuk menjalankan roda pemerintahan.
Sugapa merupakan ibu kota Kabupaten Intan Jaya.
Salah satunya alasannya karena ancaman dari kelompok kriminal bersenjata.
"Saya sempat juga bersama TGPF ditembaki KKB, tapi memang kalau malam (di Sugapa) saya tidak nyaman juga," kata dia saat dihubungi, Sabtu (8/2/2021).
Ketidaknyamanan bukan saja dirasakan oleh Natalis, tetapi juga oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di daerah itu.
Menurut dia, para ASN kerap didatangi anggota KKB yang meminta bantuan dan harus dipenuhi.
"Bukan saya sendiri, seluruh PNS, terutama putra daerah jarang ada di tempat karena mereka dapat ancaman. (KKB) minta bantuan uang atau makanan, kalau tidak dikasih (KKB) malam-malam walau dingin dan hujan mereka bisa menuju ke rumah dengan senjata lengkap," papar Natalis.
KKB, sambung Natalis, tanpa ragu melakukan tindak kekerasan bersenjata kepada siapa saja yang menolak memberikan bantuan yang diminta.
"Kalau tidak dikasih mereka eksekusi. Buktinya ada dua warga ditembak karena dianggap dekat dengan aparat. Jadi kalau tidak kasih karena kebetulan tidak ada, lalu dibilang kamu merah putih, jadi kita juga disiksa," kata dia.