Arus Transportasi Lumpuh di Jalan Pagal-Beamese-Langkas-Ladur-Lous Manggarai, Ini Permintaan Yoakim
longsor itu juga menutupi sejumlah ruas jalan di wilayah Cibal bagian Timur salah satunya adalah ruas jalan Pagal-Beamese-Langkas-Ladur-Lous.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Arus Transportasi Lumpuh di Jalan Pagal-Beamese-Langkas-Ladur-Lous Manggarai, Ini Permintaan Yoakim
POS-KUPANG.COM | RUTENG---Curah hujan tinggi di wilayah Manggarai akhir Januari 2021 kemarin mengakibatkan bencana alam berupa tanah longsor terjadi di sejumlah titik di wilayah Kecamatan Cibal. Tanah longsor itu juga menutupi sejumlah ruas jalan di wilayah Cibal bagian Timur salah satunya adalah ruas jalan Pagal-Beamese-Langkas-Ladur-Lous.
Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Yoakim Jehati, juga turun langsung memantau sejumlah titik longsor yang menutupi badan jalan yang belum dievakuasi itu, Selasa (9/2/2021).
Yoakim Jehati, kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (10/2/2021) mengatakan, berdasarkan pantauannya, di ruas jalan Pagal-Beamese-Langkas-Ladur-Lous terdapat dua titik tanah longsor yang menutupi badan jalan itu. Kedua titik tanah longsor itu yakni satu titik di dekat Kampung Owak Desa Langkas dan satu titik di Wae Dolor, Desa Beamese.
Dikatakannya akibat material longsor menutupi badan jalan itu praktis Kendaraan roda empat tidak bisa melintas begitu juga kendaraan roda 2 juga tidak bisa melintas.
Dikatakan Yoakim, Pemerintah Daerah Manggarai sudah menurunkan alat berat ke lokasi longsor, namun belum dilakukan evakuasi longsor. Saat ini alat berat masih berada di lokasi.
"Belum digusur, ada alat berat di lokasi tapi tidak beroperasi dan operatornya sudah kembali ke Ruteng sejak 3 hari yang lalu, tanpa ada informasi alasan beliau balik Ruteng dan meninggalkan alat berat di sekitar area longsor. Alat berat itu milik Pemda dan tadi siang saya kordinasi dengan Kadis PUPR Manggarai, jawabannya bahwa dia belum dapat laporan atau belum mengetahui bahwa alat itu tidak beroperasi di lapangan,"kata Yoakim.
Yoakim juga mengharapkan agar pemerintah daerah segera mengevakuasi material longsor itu, sehingga arus transportasi di ruas jalan itu kembali normal. Mengingat ruas jalan itu sangat strategis untuk mengakut hasil pertanian dan komoditi warga, selain itu juga sebagai jalur utama Cibal Timur yang juga sebagai jalur alternatif manakala jalan Negara Ruteng-Reo tidak bisa dilalui kendaraan dari Pagal sampai Lous.
"panjang ruas ini sekitar 30 Km, sebagai jalur utama Cibal Timur yang juga sebagai jalur alternatif manakala jalan negara Ruteng-Reo tidak bisa dilalui kendaraan dari Pagal sampai Lous. Kami sangat berharap kesigapan Pemda dalam mengatasi masalah ini sehingga aktifitas warga dari dan menuju Cibal Bagian timur tidak mengalami kendala,"pinta Yoakim.
• Termasuk Bahas 6 Ranperda Baru Prakarsa DPRD NTT, ini Jadwal Sidang Dewan Bulan Februari 2021
• 24 KK Korban Bencana Alam di Lamba Leda Terima Bantuan Tanggap Darurat Tahap II Dari Pemda Matim
• Dandim 1601 Sumba Timur Perintahkan Hal ini Bagi Para Babinsa
Lanjut Yoakim, selain material longsor yang menutupi badan jalan itu belum dievakuasi juga jalur jalan lain di Kecamatan Cibal yakni jalur Golo Nggoribg-Longko-Wela-Gapong juga belum dibersihkan material longsor yang menutupi badan jalan dan ada beberapa titik longsor yabg tidak bisa dikerjakan tenaga manusia. (
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)