Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik, 7 Februari 2021: Momentum Pagi-pagi Benar Waktu Hari Masih Gelap
Berdoa dan bersyukur di pagi hari mendatangkan kedamaian hati di satu pihak dan di pihak lain berguna untuk memohonkan berkat
Renungan Harian Katolik, 7 Februari 2021: Momentum Pagi-pagi Benar Waktu Hari Masih Gelap (Markus 1:29-39)
Oleh: RD. Maxi Un Bria
POS-KUPANG.COM - Selamat Hari Minggu bagi semuanya. Ungkapan pagi-pagi benar waktu hari masih gelap menyadarkan kita akan saat teduh yang indah dan segar sebelum terbitnya matahari. Waktu ini menjadi momentum berahmat bagi setiap insan beriman untuk mendekatkan diri dengan Sang Khalik.
Berdoa dan bersyukur di pagi hari mendatangkan kedamaian hati di satu pihak dan di pihak lain berguna untuk memohonkan berkat bagi perjalanan dan aktivitas sepanjang hari.
Pagi-pagi benar adalah waktu yang terbatas dan istimewa, yang digunakan Yesus untuk berdialog dengan Bapa-Nya sebelum melanjutkan pelayanan dan pengajaran kepada khalayak.
Hidup manusia selalu bergerak dan dibatasi oleh waktu. Dalam waktu yang terbatas itulah kita diajak untuk mengerahkan seluruh energi untuk memuliakan Tuhan dan menghadirkan kebaikan bagi sesama.
Ada banyak tindakan iman dan kasih yang dapat dipersembahkan bagi Tuhan dan sesama. Semua tindakan amal kasih dan kebaikan berguna untuk menghadirkan berkat bagi banyak orang.
Yesus di sela-sela perjalanan dan pengajaran-Nya dihadapkan dengan beragam persoalan kemanusiaan yang disikapi-Nya dengan bijak. Semua Orang sakit disembuhkan termasuk Ibu Mertua Petrus. Ia melakukannya dengan gembira dan penuh kasih. Ia bijak membagikan waktu sehingga semua yang datang kepada-Nya dilayani dengan baik.
Satu hal yang dapat dicontohi dari Yesus yakni selalu memberi prioritas waktu istimewa untuk berdoa. Padatnya acara dan kegiatan tidak membatalkan habitus untuk berdoa. Karena doa menjadi kekuatan dan sumber inspirasi dalam melanjutkan karya pelayanan dan pengajaran.
Sebagaimana dinarasikan Penginjil Markus berikut ini “Pagi-pagi benar waktu hari masih gelap Ia bangun dan pergi keluar. Ia pergi ke tempat yang terpencil dan berdoa di sana” ( Markus 1 :35 ). Yesus secara tegas dan terukur memberikan diri dan waktu untuk berdialog dengan Bapa dan melayani manusia dengan ikhlas dan sukacita.
Ia menghindari kerumunan dan perjumpaan yang tidak efektif. Bagi-Nya semua waktu adalah anugerah Allah yang mesti digunakan secara efisien untuk melayani dan memberikan pengajaran Injil. Ia tidak mau terikat atau dibatasi oleh lokus dan masyarakat tertentu.
Karena itu terhadap pernyataan para murid, “Semua orang mencari Engkau “ ( Markus 1 :37), Ia menjawab, “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota sekitar ini supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang” ( Markus 1 : 38).
Yesus datang untuk memberitakan Injil kabar gembira dari surga untuk dunia dan kita semua. Semoga kita pun bersedia menjadi pewarta dan saksi kabar gembira di mana pun berada seraya mengikuti teladan Yesus yang dengan sadar selalu memilih untuk berdoa waktu pagi-pagi benar saat hari masih gelap. Sebab waktu subuh adalah saat teduh yang indah dan berahmat untuk menyatukan diri dengan Bapa dalam doa yang khusuk. Salve.*
Simak juga video renungan harian katolik berikut: