Anies Baswedan akan Ditinggalkan Gerindra, Indikasinya Mulai Terlihat dari Sikap Anak Buah Prabowo

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin mengatakan, apa yang mengitari Anies Baswedan saat ini sebagai pratanda akan ditinggalkan

Editor: Frans Krowin
(ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A) via Kompas.com
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan kepada wartawan saat tiba di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/11/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipanggil pihak kepolisian untuk dimintai keterangan terkait pelanggaran protokol kesehatan pada acara Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat yang menimbulkan kerumunan. 

Anies Baswedan akan Ditinggalkan Gerindra, Indikasinya Mulai Terlihat dari Sikap Anak Buah Prabowo

POS-KUPANG.COM, JAKARTA -- Meski Pilkada Serentak masih beberapa tahun lagi, namun dinamika politik di Jakarta terus memanas dari hari ke hari.

Belakangan ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan selalu disoroti, karena selalu diserang oleh anak buah Prabowo Subianto.

Pasca Anies Baswedan diserang, Ketua Umum Partai Gerindra secara mendadak menemui orang nomor satu di DKI jakarta itu.

Dan selang sehari kemudian, Anies Baswedan langsung menemui Prabowo Subianto di kantornya di Kementerian Pertahanan RI. 

Kunjungan Anies Baswedan itu tentu saja memicu kabar terbaru. Apalagi saat itu keduanya langsung berbicara empat mata. 

Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin mengatakan, apa yang mengitari Anies Baswedan saat ini sebagai pratanda Gerindra akan meninggalkannya.

"Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bisa saja ditinggal oleh Gerindra dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI mendatang."

Indikasi lainnya, adalah sikap Gerindra yang mendukung pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta pada 2024 mendatang.

Akan tetapi, katanya, yang terjadi justeru sebaliknya. Itu sebagai indikasi kalau Anies Baswedan bakal ditinggalkan Partai Gerindra.

Untuk diketahui, pembahasan soal revisi UU No 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, kini sedang dilakukan DPR RI.

Dalam draf revisi, DKI Jakarta menjadi salah satu provinsi yang bakal menggelar Pilkada pada 2022 mendatang.

Namun, sejumlah fraksi di DPR RI yang tetap menginginkan Pilkada serentak dilakukan pada 2024 sesuai dengan UU No 7/2017.

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta, Anis Baswedan (kanan).
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta, Anis Baswedan (kanan). (tribunnews.com)

Salah satunya ialah Gerindra yang notabene merupakan partai pendukung Anies dalam Pilkada DKI 2017 lalu.

Hal ini pun menuai polemik lantaran banyak pihak yang menilai pengunduran Pilkada DKI sebagai upaya menjegal karier politik Anies.

"Sikap Gerindra ini tetap mendukung usulan pemerintah yang ingin Pilkada di 2024," ujarnya saat dikonfirmasi.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved