Terkini Nasional
TERKUAK, di Balik Isu Kudeta Partai Demokrat, Ternyata Sudah Ada Aliran Dana Rp 100 Juta Tiap DPC
Herman Khaeron mengungkapkan aliran dana yang disebarkan kepada DPC untuk menggerakkan ambil alih paksa Partai Demokrat.
Namun Moeldoko tidak menolak apabila dicalonkan oleh Partai Demokrat maju pada Pilpres 2024.
"Kalau yang mengorbitkan di sana ya alhamdulillah kan gitu," katanya.
Pada intinya menurut Moeldoko ia belum kepikiran masalah Pemilu Presiden 2024.
Ia merupakan orang yang mencintai pekerjaan dan profesional.
"Engga usah mikir itu lah. saya itu orang yang mencintai pekerjaan.
Saya orang profesional dan itu bisa saya tunjukkan di mana pun. saya profesional.
Saya tidak pernah mengemis jabatan, saya bisa berdiri sebuah keyakinan saya itu," katanya.
Dikaitkan dengan Gerakan ''Kudeta'' Partai Demokrat, Moeldoko: Jangan Berlebihanlah
Kepala Staf Presiden Moeldoko membantah mengundang kader Demokrat dalam pertemuan yang disebut Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai gerakan kudeta partai yang dipimpinnya.
Moeldoko juga tegas membantah menggunakan uang untuk mengundang para kader Demokrat ke dalam pertemuan.
"Saya mengundang pakai duit? Wong saya mau ikut sedikit menyejahterakan anggota yang di Kantor Staf Presiden saja enggak bisa. Ini ngidupin, orang luar, ya enggak enggak saja. Jangan berlebihanlah," kata Moeldoko dalam konferensi pers di kediamannya, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta, Rabu, (3/2/2021).
Menurut Moeldoko dalam pertemuan dengan anggota dan mantan anggota Demokrat tersebut, ia hanya pasif. Ia sebagai pihak yang diajak, bukan mengajak.
"Intinya aku datang diajak ketemu wong saya biasa di kantor saya itu setiap hari menerima orang, menerima berbagai kelompok di kantor saya," katanya.
Mantan Panglima TNI tersebut mengakui bahwa pertemuan dilakukan beberapa kali. Pertemuan bukan hanya dilakukan di rumahnya saja, melainkan juga di hotel.
"Jadi apa yang salah? apa mau pertemuan di mana hak gw. ngapain ikut campur? gitu," katanya.