Tuan Guru Bajang

Tuang Guru Bajang akan Beberkan Bukti dan Bongkar Kondisi Indonesia Terkini, Ada Apa Abad Ke-12?

Tuang Guru Bajang akan Beberkan Bukti dan Bongkar Kondisi Indonesia Terkini, Ada Apa dengan Abad Ke-12?

Editor: Gordy Donofan
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) saat mengunjungi Kantor Redaksi Kompas.com di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (12/7/2018). 

Tuang Guru Bajang akan Beberkan Bukti dan Bongkar Kondisi Indonesia Terkini, Ada Apa dengan Abad Ke-12?

POS-KUPANG.COM -- Tuang Guru Bajang akan Beberkan Bukti dan Bongkar Kondisi Indonesia Terkini, Ada Apa dengan Abad Ke-12?

Politik SARA ternyata ditentang keras oleh agama Islam. Seorang filsuf muslim asal Spanyol pernah mengungkapkan bahayanya sejak abad 12.

Baca juga: Kabupaten Nagekeo Mendapat Tambahan Empat Kasus Positif Covid-19, Simak Data Ril Terkini INFO

Baca juga: Inilah Sosok Ayah Kapolri Listyo Sigit Prabowo Tak Pernah Diketahui Publik, Jokowi Pun Segan, Siapa?

Baca juga: Angin Kencang Terbangkan Atap Rumah Gerson, Curah Hujan Tinggi Landa NTT

Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majid mengungkapkan sebuah fenomena yang muncul di Indonesia.

Fenomena yang terjadi di Indonesia, yakni 'jual beli agama' ternyata sudah terjadi sejak abad ke-12 atau 900 tahun yang lalu.

Saat itu filsuf muslim dan ulama besar Ibnu Rusyd pun sudah mengingatkan keras bahaya dari kebodohan yang bisa berdampak adanya jual beli agama tersebut.

Lewat akun Instagramnya @tuangurubajang pada Selasa (6/8/2019), Gubernur Nusa Tenggara Barat 2008-2013, 2013-2018 ini membagikan capture What’s App dari seorang sahabatnya Ustaz Ade Muzaini.

Di situ Ustaz Ade Muzani membagikan 3 pernyataan Ibnu Rusyd atau dikenal juga sebagai Averroes yang sangat terkenal pada zamannya.

Kutipan pernyataan Ibnu Rusyd terkait jual beli agama dan kebodohan adalah sebagai berikut:

“Memperdagangkan agama adalah bisnis yang laku keras di dalam masyarakat yang diselimuti kebodohan.”

“Musuh terbesar Islam adalah si dungu yang suka mengkafirkan orang lain.”

“Jika engkau ingin menguasai orang bodoh maka bungkuslah setiap kebatilan dengan packaging agama.”

Tuan Guru Bajang atau TGB Zainul Majdi memperkenalkan sedikit soal Ibnu Rusyd.  

“Ibnu Rusyd atau dikenal oleh masyarakat Barat dengan Averroes, adalah intelektual ensiklopedis," katanya.

TGB menambahkan, "Menguasai beragam ilmu : filsafat, teologi, kedokteran, linguistik, astronomi, fisika, hukum Islam.”

Ia juga mengaku tidak habis fikir bahwa pemikiran Ibnu Rusyd yang sudah diungkapkan pada abad ke 12 di Spanyol itu ternyata relevan di Indonesia di abad ke-21 saat ini atau tahun 2019 ini atau 900 tahun kemudian.

 “Ibnu Rusyd hidup di Spanyol pada abad ke 12. Kita hidup di Indonesia pada abad ke 21. Sembilan abad jaraknya, tapi ujaran Beliau tetap relevan. Untuk menjadi pengingat dan pembangun kesadaran,” paparnya.

Nama lengkap Ibnu Rusyd adalah Abu Al-Walid Muhammad ibn Ahmad ibn Rusyd‎ (1126 – 11 Desember 1198).

Ibnu Rusyd lahir di Kordoba, Spanyol.

Jual Beli Agama di Indonesia

Kondisi Indonesia yang belakangan ini dikendalikan oleh oknum-oknum yang menjual ayat-ayat suci dengan murah juga pernah diungkapkan salah satu cendikawan muslim Mohammad Mahfud MD.

Dikutip dari Surya.co.id Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) 2008-2013 Mohammad Mahfud MD itu bahkan mengatakan oknum-oknum tersebut akan runtuh dan bangkrut seperti janji dari kitab suci Al-Quran.

Mahfud mengungkapkan, oknum-oknum yang menjual agama tersebut bisa berada di manapun. 

Bisa berdiri sendiri atau perseorangan, juga bisa berkumpul dalam suatu kelompok.

Termasuk juga di organisasi masyarakat (ormas) maupun partai politik.

Oknum-oknum tersebut menurut Mahfud, banyak berbicara tentang perjuangan agama.

Namun di sisi lain, oknum tersebut justru berperilaku bertentangan dengan ajaran agama.

Misalnya, berperilaku korup, sewenang-wenang dan intoleran.

Kesemuanya itu menurut Mahfud akan runtuh suatu saat nanti.

Karena agama seharusnya membawa perdamaian.

"Siapa pun yg menjual agama Islam dgn harga murah akan bangkrut dan runtuh.

Lihatlah ormas, parpol, atau perseorangan yg sok bilang memperjuangkan Islam tp berperilaku yg bertentangan dgn Islam spt korupsi, se-wenang2, intoleran pd gilirannya pasti runtuh. Islam hrs membawa damai," kicau Mahfud.

Kicauan tersebut mendapat tanggapan dari banyak netizen. Menurutnya, Mahfud menggeneralisir permasalahan.
Ia juga tidak sepakat dengan istilah 'menjual agama' yang disampaikan oleh Mahfud.

"Sedikit setuju. Tapi jgnlah mengeneralisir pak. Kl oknum, katakan oknum. Bhkn mgkn oknum itu sendiri mgkn gak pernah teriak2 memperjuangkan islam. Cek aja!

Istilah "menjual agama Islam" itu kok rasanya gak edukatif. Islam spt sebuah barang. Coba pk istilah lain yg lbh edukatif," kicau @Akbar_Ltd.

Menanggapi hal tersebut, Mahfud mengatakan bahwa ia tidak menggeneralisir.

Karena menurut Mahfud, kalimat yang disampaikannya hanya berlaku kepada pihak yang pernah melakukan (tindakan menjual agama).

Mahfud lantas menyantumkan sebuah ayat yang isinya melarang tindakan menjual agama dengan murah.

"Menggeralisir bagaimana? Sy kan bilang “siapa pun”, artinya hanya berlaku bagi yang melakukan.

Lagi pula, kalau Anda (pernah) membaca Qur’an pasti pernah membaca ayat “Walaa tasytaruu biayaatillahi tsamanan qaliilaa”, Jgn kamu jual ayat-ayat (agama) Allah dgn murah”," jawab Mahfud.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul https://wartakota.tribunnews.com/2019/08/06/tgb-tunjukkan-bukti-dan-bongkar-kondisi-indonesia-kini-sudah-diprediksi-filsuf-islam-abad-ke-12?page=all

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved