Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik 31 Januari 2021: Ia Berkata-kata dengan Kuasa, Roh Jahat pun Taat kepada-Nya
Begitu banyak tipe manusia yang kita jumpai dalam hidup. Ada orang baik yang menyenangkan, tapi juga ada orang yang pura-pura baik.
Renungan Harian Katolik, Minggu 31 Januari 2021, Minggu IV Masa Biasa Th B/I: Ia Berkata-kata dengan Kuasa, Roh Jahat pun Taat kepada-Nya (Ulangan 16: 15 - 20; 1Kor 7: 32-35 & Mk 1: 21-28).
Oleh: RD. Ambros Ladjar
POS-KUPANG.COM - Begitu banyak tipe manusia yang kita jumpai dalam hidup. Ada orang baik yang menyenangkan, tapi juga ada orang yang pura-pura baik. Mereka itu kita biasa kenal munafik, putar balik.
Sering mereka juga diberi julukan bernuka dua. Apa yang dikatakan selalu berbeda sesuai mood. Di muka bicara lain, balik belakang lain bicaranya sesuai kepentingan. Tipe manusia yang tak jelas pendirian.
Berhadapan dengan orang yang berbeda haluan, mereka bisa jadi provokator. Selalu memakai topeng kepalsuan dengan motif tertentu. Saat ada bersama-sama, mereka berlaku sebagai kawan, tapi di belakang jadi lawan. Bicara buruk semaunya tentang orang yang tak disukai.
Dalam Injil, Yesus mengajar di Kapernaum. Di dalam Sinagoga Ia mengajar dengan penuh wibawa. Pengajaran-Nya mengagumkan banyak orang karena penuh kuasa. Hal berbeda dengan para ahli Taurat.
Meskipun pengakuan publik demikian, namun di situ juga ada seorang yang kerasukan setan. Kata-kata teriakannya seperti mau menjungkir-balikkan pengakuan orang banyak itu.
Tapi dalam ucapannya, terungkap pengakuannya terhadap pribadi Yesus, sebagai Anak Allah. Apa urusan-Mu dengan kami hai Yesus orang Nazaret. Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu, siapa Engkau, Yang Kudus dari Allah.
Kita sudah diberikan Tuhan beragam karunia di dalam hidup. Diharapkan agar kita berlaku wajar satu sama lain. Mereka yang sukses kita beri apresiasi dan penghargaan yang sesuai. Terhadap orang yang kurang berkembang, kita pun memberi koreksi. Itu bukan berarti kita memuji sambil melecehkan orang.
Jika kita remehkan disertai hujatan terhadap pribadi, berarti mata kita tertutup akan kebaikan. Hal itu terkadang kurang disadari, namun sikap ini amat dipengaruhi rasa iri dan cemburu, melihat kesuksesan orang lain. Sekiranya demikian, kita tak kreatif dan tak produktif lagi.
Yesus mengajak kita dengan cara baru-Nya yang visioner. Beda dengan para guru mana pun. Sebab Yesus membuat kombinasi ajaran dengan perbuatan nyata. Dia tak hanya duduk berteori tapi Ia tunjukkan langsung melalui teladan hidup-Nya.
Ajaran dan cara hidup-Nya sejatinya bukan hal baru. Kita temukan bukti Injil tantang perilaku istimewa-Nya terhadap khalayak ramai. Dia tak membuat diskriminasi. Apakah mereka mengikuti Dia atau menolak Dia. Jika kita sebut diri Pengikut Kristus, maka kata dan kelakuan kita juga harus cocok. Kita jaga agar tetap seimbang, seiring sejalan dalam hidup.
Selamat sore dan Selamat Hari Minggu buat para sahabat dan segenap keluarga semuanya. Jadilah pengikut Kristus yang setia. Selaku utusan-Nya Anda harus tegas Menerapkan Protokol Kesehatan di mana pun. Tuhan memberkati kita. Amin.*
Simak juga video renungan harian katolik berikut: