Bencana Tanah Longsor Landa Desa Selalejo dan Selalejo Timur Nagekeo
Bencana tanah longsor kembali melanda wilayah selatan Kabupaten Nagekeo, tepatnya di Desa Selalejo dan Selalejo Timur
POS-KUPANG.COM | BAJAWA-Bencana tanah longsor kembali melanda wilayah selatan Kabupaten Nagekeo, tepatnya di Desa Selalejo dan Selalejo Timur Kecamatan Mauponggo.
Setidaknya ada 12 titik longsor yang melanda wilayah tersebut. Akibatnya, akses transportasi dari dan menuju ke Mauponggo lumpuh total. Hingga saat ini material longsor belum dibersihkan.
Silvester Angi (36), warga Desa Selalejo mengungkapkan, bencana tanah longor tersebut terjadi pada, Kamis (28/1/2021) sekira pukul 15:30 Wita.
Baca juga: Kades Lekogoko Apresiasi Polres Ngada Resmikan Lekogoko Sebagai Kampung Tangguh Papa Laka
Ada 12 titik di daerah itu, dimana 6 titik longsor terjadi di Desa Selalejo Timur, dan 6 titik lainnya terjadi di Desa Selalejo.
Menurut Silvester, longsoran tersebut terjadi karena curah hujan sangat tinggi di dua desa tersebut. Selain itu, kondisi tanah yang ada di dua desa tersebut labil sehingga mudah terjadi longsor.
"Hujan cukup lama kurang lebih selama 3 jam dan kodisi tanah di kedua desa tersebut sangat labil sehingga mudah terjadi longsoran," jelasnya.
Baca juga: 3.120 Vial Vaksin Covid-19 Tiba di Bajawa, Ini Penjelasan Kepala Dinas Kesehatan Ngada
Silvester mengatakan, kemiringan tanah di tempat itu 45 derajat dan medanya terjal sehingga tempat tersebut mudah terjadi longsoran apa bila intensitas hujan sangat tinggi.
"Saat ini kami masyarakat hanya bisa berharap bantuan alat berat dari pemerintah daerah untuk bisa membersihkan material longsoran," ungkapnya.
Silvester juga berharap kepada pemerintah daerah menyiapkan satu unit dump truck karena ada satu titik longsoran yang sangat di Desa Selalejo Induk karena material harus di angkut dengan dump truck karena bagian bawah longsoran ada sawah masyarakat yang baru saja ditanami padi.
"Kalau material dibuang terus kebawah jalan, maka sawah warga nanti rusak. Jadi material harus diangkut dengan dump truck supaya sawah tidak rusak," ungkapnya.
Silvester meminta supaya pemerintah daerah tidak terlalu lama membiarkan material longsor tersebut karena masyarakat yang ada di dua desa kesulitan untuk berpegian. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)