Vaksin Sinovac Telah Tiba di Lembata
Satu koli vaksin Sinovac Covid-19 akhirnya tiba di Pelabuhan Lewoleba sekitar pukul 14.00 Wita
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA-Satu koli vaksin Sinovac Covid-19 akhirnya tiba di Pelabuhan Lewoleba sekitar pukul 14.00 Wita. Vaksin tersebut diangkut dengan kapal penumpang Lembata Karya Express dari Larantuka, Jumat (29/1/2021).
Ratusan personil Polri dan Koramil Lewoleba diarahkan untuk mengawal vaksin tersebut dari Pelabuhan Lewoleba sampai di Gudang Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Lembata, dr. Lucia Sandra Gunadi menegaskan Vaksin Sinovac yang akan digunakan terjamin aman.
Baca juga: Smater Don Bosko Lewoleba Rayakan Pesta Pelindung, Adakan Lomba Dongeng Virtual
“Vaksin Sinovac ini sudah ada izin edar BPOM dan sudah diterbitkan Fatwa MUI bahwa vaksin ini suci dan halal. Kemudian vaksin ini juga berisi virus inactivated (virus non aktif)," kata dr Lucia kepada wartawan, Kamis (28/1/2021).
Tahap pertama ini, sasaran vaksin di Kabupaten Lembata bagi tenaga kesehatan berjumlah sekitar seribu orang dan 10 pejabat daerah. Selanjutnya sesuai tahap sasaran berikutnya itu petugas publik hingga nanti menjangkau masyarakat.
Baca juga: Masyarakat Wajib Tahu!, Pemerintah Tanggung Biaya Perawatan Corona di RS
“Bapak Presiden sudah menjadi orang pertama yang divaksin bahkan sudah terima 2x divaksin (27/01), jadi sudah lengkap," ungkapnya.
“Harapan kita minimal 70% warga Lembata divaksin guna menghasilkan herd imunity (kekebalan komunitas)," tambahnya.
“Untuk kekebalan, membentuk antibodi itu membutuhkan waktu. Seperti yang disampaikan dokter spesialis penyakit dalam pada waktu kegiatan di Olympic (Kamis, 21/01), itu kekebalannya akan muncul setelah 2 minggu pasca suntikan kedua, atau 1 bulan setelah suntikan pertama," tandas dr Lucia.
Katanya, mereka yang sudah divaksin tetap harus mematuhi protokol kesehatan karena fungsi vaksin ini untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian, juga guna meningkatkan kekebalan komunitas (herd imunity).
Artinya selain melindungi dirinya, vaksin juga bisa melindungi komunitas yang tidak bisa divaksin karena punya komorbid (penyakit penyerta).
Dia juga memastikan persiapan yang telah dilakukan untuk menyukseskan program vaksinasi tahap pertama di Lembata.
Lebih lanjut, persiapan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sudah dilakukan pelatihan bagi vaksinator, kemudian kegiatan pelatihan bagi petugas penanganan KIPI, dan sosialisasi pelaksanaan vaksinasi yang dihadiri stakeholder terkait bersama para camat. Harapannya, kata dr Lucia, hasil sosialisasi dapat disebarluaskan kepada masyarakat.
“Untuk kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), seperti pemberian vaksin lainnya dimana efek samping normal pasti ada, seperti rasa hangat ditempat suntikan atau agak demam. Namun kami sudah melatih tim kesehatan yang akan menangani KIPI pasca vaksinasi Covid-19,” ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)
