Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Selasa 26 Januari 2021: SALAM DAMAI

Membawa damai, menyampaikan salam damai, mengusahakan damai, menciptakan damai, hiduplah dalam damai adalah pelbagai ungkapan tentang damai.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
Pater Steph Tupeng Witin SVD 

Renungan Harian Katolik, Selasa 26 Januari 2021: SALAM DAMAI (Lukas 10:1-9)

Oleh: Pater Steph Tupeng Witin SVD

POS-KUPANG.COM - Membawa damai, menyampaikan salam damai, mengusahakan damai, menciptakan damai, hiduplah dalam damai adalah pelbagai ungkapan tentang damai. Ada aneka ekspresi yang menunjuk betapa damai itu adalah satu bentuk kerinduan yang ada di hati manusia. Damai itu simbol kebahagiaan sejati, karena itu dicari, dibawa, disampaikan, diusahakan terus-menerus.

Di kala timbul pertengkaran dan konflik, hati siapa pun pasti dirundung ketidaktenangan. Ada dorongan dan usaha agar damai bisa kembali bersemi. Seandainya pihak yang berkonflik susah, enggan, tak mau berdamai; maka terkadang ada pihak lain yang tergugah hati dan menempuh pelbagai cara agar pihak-pihak yang berselisih dan berkonflik dapat rujuk dan berdamai.

Hari Perdamaian Internasional, terkadang secara tidak resmi ada yang menyebutnya Hari Perdamaian Dunia, diperingati setiap tahun pada tanggal 21 September. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mendeklarasikan hari ini sebagai hari yang dikhususkan untuk memperingati dan memperkuat cita-cita dunia akan perdamaian, baik di dalam maupun di antara semua bangsa. Bapa Suci selalu menggunakan kesempatan istimewa ini untuk menyerukan perdamaian di seantero jagat.

Dalam perayaan Ekaristi, sebelum kita berlangkah maju ke depan untuk menerima Tubuh Tuhan, kita diajak untuk menyampaikan salam damai kepada sesama di sekitar kita. Sebelum Covid-19 merebak, kita terbiasa untuk berjabat tangan sebagai ungkapan damai yang kita beri kepada dan kita terima dari orang lain, sehingga komuni yang kita alami bersama Tuhan menjadi  sempurna.

Saat menunjuk tujuh puluh murid dan mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya, Yesus berkata, "Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini" (Luk 10:1.5). Ia berpesan agar mereka memberi salam damai. Bahwa salam damai itu harus disampaikan mendahului langkah masuk ke rumah orang lain.

Poin penting yang tertuang dalam pesan Yesus adalah salam damai itu ada dalam bingkai tugas mempersiapkan setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi oleh Yesus. Salam damai mungkin sederhana, tapi sesungguhnya bermakna mendalam. Selain menyangkut kebutuhan hati yang dasariah, salam damai sesungguhnya merupakan langkah awal yang membuka dan memberi kemungkinan Tuhan dikenal dan diimani. Ia mempersiapkan jalan bagi orang lain untuk menerima kehadiran dan mempersatukan diri-Nya dengan Tuhan.

Maka, ke mana pun dan di mana pun kita pergi dan berada, dengan hati yang tulus dan wajah berseri, sampaikanlah salam damai. *

Simak juga video renungan harian katolik berikut:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved