Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik, Minggu 24 Januari 2021: Hari Minggu Biasa III: Penjala Ikan dari Galilea
Pewartaan Yesus bisa diringkas menjadi dari altar menuju ke pasar. Lahir dari hal-hal keseharian menuju hal-hal kekudusan.
Renungan Harian Katolik, Minggu 24 Januari 2021: Hari Minggu Biasa III: Penjala Ikan dari Galilea (Markus 1:14-20)
Oleh: RD. Eman Kiik Mau
POS-KUPANG.COM - Pewartaan Yesus bisa diringkas menjadi dari altar menuju ke pasar. Lahir dari hal-hal keseharian menuju hal-hal kekudusan. Kisah ini bisa dilihat dari perjalanan pewartaan dari danau Galilea ke kota suci Yerusalem.
Keseharian kedua kelompok murid Yesus, Simon, Andreas, Yakobus dan Yohanes ada di sekitar Danau Galilea. Dan persis dalam keseharian itulah, para pelaut ini menerima panggilan Yesus. Tanggapan mereka pun luar biasa. Berani tinggalkan mata pencaharian lama dan terima pencaharian baru dari Yesus.
Yesus tidak memilih kota suci Yerusalem sebagai awal kerasulan-Nya. Ia justru memulai dari kota yang jauh dari ritus keagamaan dan persembahan, yakni Galilea. Galilea menjadi simbol terminalnya para pekerja. Beda dengan Yerusalem sebagai tempat berlabuhnya para elite agama. Di mana para otoritas agama seperti kaum Farisi dan Saduki memainkan perannya di tempat ibadah yang bernama Synagoga.
Mencari yang suci memang bukan tujuan Yesus. Yesus justru ingin masuk dalam kehidupan manusia yang paling dalam. Memasuki dunia kerja sebagai pusat kehidupan manusia di Galilea. Mereka yang bergulat dengan ritus dan ritual malah jauh dari perhatian Yesus. Yesus justru memanggil kelompok pelaut, yang tampil asli dengan segala kedosaan, perjuangan hidup, jiwa pantang menyerah, semangat juang yang tinggi, dan nilai kemanusiaan lainnya.
Nilai-nilai ini hanya bisa didapat kala bersentuhan dengan individu tertentu. Dan Yesus memanggil individu ini untuk memulai membangun kelompok. Dua-dua adalah pilihan Yesus untuk memulai hidup berkomunitas. Dalam komunitas itulah terjadi saling kenal. Dan Yesus justru masuk dalam komunitas. Memulai perutusan kemuridan juga dari komunitas.
Panggilan untuk mengikuti Yesus berarti panggilan untuk melakukan pembaruan hidup. Kita diharapkan mengalami perubahan hidup dari hal yang sekedar dunia menjadi hal-hal rohani. Para murid yang dipanggil, berubah dari penjala ikan menjadi penjala manusia.
Bertobat adalah usaha melepaskan hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan dan sesama. Kita diajak untuk bertobat setiap saat dan percaya pada kasih dan penyertaan Allah.
Tuhan Yesus, mampukanlah kami untuk menjadi murid-murid-Mu yang setia berjalan bersama-Mu. Amin.*
Simak juga video renungan harian katolik berikut: