Tuan Guru Bajang Berani Beda dengan Rizieq Shihab, Mohon Maaf Jadi Pengikut Harus Matang Pemahaman
Tuan Guru Bajang mengakui berbeda pandangan politik dengan Habib Rizieq Shihab. Perbedaan pandangan itu berdasarkan ilmu dan pemahaman yang ia ketahui
Tuan Guru Bajang Berani Beda dengan Rizieq Shihab, Mohon Maaf Jadi Pengikut Harus Matang Pemahaman
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Sejak tiba di Indonesia dari Arab Saudi pada 10 November 2020 lalu, Muhammad Rizieq Shihab yang biasa disapa Habib Rizieq Shihab, langsung menjadi bahan pergunjingan publik.
Kala itu, para pejabat ramai-ramai mendatangi Rizieq Shihab. Ada dua agenda yang digelar setelah berada di Indonesia.
Pertama, menggelar pesta pernikahan putrinya Syarifah Najwa Shihab dan berikutnya, menggelar Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta.
Terhadap sosok yang kontroversial tersebut, Tuan Guru Bajang (TGB) H Muhammad Zainul Majdi malah bersikap lain.
Bahkan Tuan Guru Bajang berani berbeda pandangan dengan Rizieq Shihab.
Tuan Guru Bajang mengakui berbeda pandangan politik dengan Habib Rizieq Shihab. Perbedaan pandangan itu berdasarkan ilmu dan pemahaman yang ia ketahui.
"Tapi, itu tidak membuat berkurang penghormatan saya kepada beliau," katanya dilansir TribunLombok.com, Sabtu (14/11/2020).
TGB menghormati sosok Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut.
Tuan Guru Bajang menjelaskan penghormatan tersebut ada sebab umum dan sebab khusus.
"Adapun sebab khususnya adalah karena beliau adalah bagian dari zurriyat Rasul SAW dan bagian dari seorang ulama," ujar Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan ini menjelaskan.
Nahdlatul Wathan adalah satu di antara organisasi Islam terbesar di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Selain itu, TGB juga mengatakan, mengikuti seorang ulama harus juga dibarengi dengan kepahaman.
"Yang mau mengikuti silakan, yang tidak juga silakan, tapi harus dengan kepahaman," ujar mantan Gubernur NTB tersebut.
Tapi TGB mengingatkan, jangan sampai orang yang tidak mengikuti lantas dicap sebagai orang yang kurang iman Islam-nya atau dicap sebagai seorang yang munafik.
Ketua Umum Organisasi Internasional Almumi Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia ini mengingatkan, tidak ada seorang pun selain Rasulullah SAW yang bisa mengklaim diri paling benar cara ber-Islam-nya.