Donald Trump Turun Takhta Bintang Film AS Ini Bikin Pengakuan Mengejutkan Ada Uang Tutup Mulut, Lho?
"Begitu ia meninggalkan Gedung Putih, atmosfernya langsung berubah," ujar Daniel R Alonso, mantan jaksa federal dan jaksa di negara bagian New York.
Donald Trump Turun Takhta Bintang Film AS Ini Bikin Pengakuan Mengejutkan Ada Uang Tutup Mulut, Lho?
POS-KUPANG.COM - Seperti yang diketahui, Donald Trump dikalahkan oleh Joe Biden di Pilpres 2020 Amerika Serikat.
Joe Biden mengalahkan Donald Trump dan Mike Pence dari partai Republik dengan 290 suara elektoral.
Joe Biden dan wakilnya, Kamala Harris akan dilantik pada 20 Januari 2021.
Setelah Donald Trump keluar dari Gedung Putih, dirinya sudah ditunggu oleh sederet kasus yang berkaitan dengannya.
Sebagai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memiliki hak istimewa.

Yaitu perlindungan dari gugatan hukum, baik perdata maupun pidana.
Setelah dirinya tak lagi menjabat menjadi Presiden, tentu saja hak istimewa ini akan dicabut.
Hal ini sudah dinantikan oleh masyarakat Amerika Serikat.
"Begitu ia meninggalkan Gedung Putih, atmosfernya akan langsung berubah," ujar Daniel R Alonso, mantan jaksa federal dan jaksa di negara bagian New York, kepada BBC.
"Tak ada lagi kekuasaan yang bisa membuatnya terlindungi dari investigasi hukum," kata Alonso.
Hal yang paling mengkhawatirkan bagi Trump dan perusahaan real estatnya, Trump Organization, adalah penyelidikan pidana yang dilakukan aparat penegak hukum di New York.
Di luar itu, ada kasus-kasus lain yang menunggu, dan mungkin akan dilanjutkan setelah Trump tak lagi menjabat sebagai presiden, termasuk kasus dugaan penipuan dan pelecehan seksual.
1. Kasus "Uang Tutup Mulut" untuk Bintang film Dewasa
Model majalah dewasa Playboy, Karen McDougal, dan bintang film porno, Stormy Daniels, mengeklaim menerima uang sebagai pembayaran agar mereka tak membongkar hubungan seksual mereka dengan Trump, menjelang pemungutan suara pilpres 2016.
Kasus ini dikenal dengan skandal "uang tutup mulut".
Ketika McDougal dan Daniels mengungkap keberadaan "uang tutup mulut" pada 2018, aparat penegak hukum menggelar investigasi pidana.
Fokus penyelidikan adalah Michael Cohen, pengacara pribadi Trump.
Saat diselidiki, Cohen mengaku mengatur pembayaran ke McDougal dan Daniels.
Oleh pengadilan, pembayaran kepada dua perempuan ini ditetapkan sebagai pelanggaran pendanaan kampanye dan Cohen dijatuhi hukuman penjara tiga tahun pada 2018.
Di luar penyelidikan terhadap Cohen, masih ada kasus yang ditangani oleh aparat hukum di New York.
Jaksa di Manhattan, Cyrus Vance, tengah menyelidiki apakah Trump Organization memalsukan dokumen perusahaan yang terkait dengan pembayaran kepada McDougal dan Daniels.
Di New York, memalsukan dokumen perusahaan adalah tindak pidana dengan hukuman maksimal satu tahun penjara.
Persoalannya adalah, di New York kejahatan ringan seperti memalsukan dokumen perusahaan punya batas waktu, yaitu dua tahun, sedangkan pembayaran untuk McDougal dan Daniels dilakukan lebih dari dua tahun lalu.
Mantan jaksa federal Daniel Alonso mengatakan, mungkin jaksa di Manhattan tak bisa mengajukan Trump ke pengadilan terkait kasus ini.
Namun, bukan berarti kasusnya tertutup sama sekali.
Di New York, memalsukan dokumen perusahaan bisa diajukan ke pengadilan jika tindakan tersebut dilakukan untuk menyembunyikan tindak pidana yang lebih serius, misalnya penggelapan pajak.
Jangka waktu penyelidikan untuk kejahatan yang lebih serius ini lebih lama dan hukuman yang dijatuhkan juga lebih berat.

2. Kasus dugaan pelecehan seksual
Trump dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa perempuan yang terjadi dalam beberapa dekade.
Trump sendiri menolak semua dakwaan, menggambarkannya sebagai kampanye hitam untuk menghancurkan reputasi dirinya.
Banyak di antara para perempuan ini yang buka suara saat kampanye pilpres 2016.
Saat itu, Trump berjanji akan menuntut mereka, tetapi hingga sekarang langkah itu tidak juga ia ambil.
Justru dua perempuan sudah menggugat Trump.
Salah satunya, E Jean Carroll, kolumnis untuk majalah Elle, yang menuduh Trump memerkosanya di ruang ganti di toko mewah di Manhattan 1990-an. Trump menolak klaim ini.
Dalam gugatannya, Carroll mengatakan, Trump mencemarkan nama baik dirinya karena Trump mengatakan tak mungkin memerkosa karena Carroll bukan tipenya.
Carroll meminta ganti rugi dan mendesak Trump untuk mencabut ucapannya.
Gugatan juga dilayangkan oleh Summer Zervos, mantan peserta di acara televisi Trump, The Apprentice.
Zervos menuduh Trump melakukan serangan seksual dalam pertemuan membahas lowongan pekerjaan di satu hotel di Beverly Hills tahun 2017.
Trump menolak tuduhan ini dan menggambarkan Zervos merekayasa kasus agar menjadi terkenal.
Zervos memasukkan gugatan pencemaran nama baik pada 2017 dan menuntut ganti rugi setidaknya 3.000 dollar AS (Rp 42,1 juta).
Pengacara Trump berusaha menggagalkan gugatan dengan alasan sebagai presiden, Trump mestinya punya kekebalan hukum.
"Argumen ini dengan sendirinya tak berlaku lagi pada 20 Januari (ketika masa jabatan Trump berakhir)," kata Barbara L McQuade, guru besar ilmu hukum di Universitas Michigan, kepada BBC.
3. Kasus Mary Trump
Gugatan Mary Trump, keponakan Presiden Trump, dimasukkan ke pengadilan pada September lalu.
Dalam gugatan ini, Mary menuduh Donald Trump dan saudara-saudaranya melakukan penipuan terhadap dirinya terkait warisan dan perusahaan keluarga.
Gugatan menyebutkan, Donald Trump dan saudara-saudaranya melakukan tindakan untuk mengalihkan dana yang mestinya menjadi hak Mary Trump.
Dikatakan pula dalam gugatan itu bahwa mereka menipunya dengan tidak mengungkap berapa sebenarnya nilai warisan yang mestinya ia terima.
Mary Trump menuntut ganti rugi setidaknya 500.000 dollar AS (Rp 7 miliar).
Sejauh ini belum ada tanggapan dari Donald Trump.
Yang jelas, jika nanti jaksa meminta dokumen atau kesaksian, Donald Trump tak bisa lagi menjadikan tugas-tugas kepresidenan sebagai alasan untuk mangkir.
4. Memanfaatkan jabatan untuk keuntungan pribadi
Trump dituduh mendapatkan keuntungan pribadi dengan memanfaatkan posisinya sebagai pejabat publik.
Larangan memanfaatkan jabatan publik untuk keuntungan pribadi tertulis dalam konstitusi Amerika Serikat.
Ada aturan di konstitusi yang mewajibkan semua pejabat federal, termasuk presiden, mendapatkan persetujuan Kongres sebelum menerima keuntungan atau manfaat dari negara-negara lain.
Ada tiga gugatan di Washington yang menuduh Trump tidak meminta persetujuan Kongres.
Salah satunya, menjamu tamu-tamu resmi negara di Trump International Hotel di Washington DC. Tindakan Trump ini dianggap sebagai pelanggaran hukum.
Trump beralasan, bagaimanapun presiden yang menjabat juga perlu mendapatkan penghasilan, di luar gaji sebagai pejabat negara.
Namun, banyak yang pesimistis kasus ini akan bisa diteruskan.
Tuduhan pelanggaran konstitusi oleh Trump dengan memanfaatkan jabatan publik untuk keuntungan pribadi mungkin hanya akan menjadi debat akademik.

Dua kasus lain
Di luar empat kasus ini, ada kasus penggelapan pajak yang juga dituduhkan kepada Trump.
Jaksa di Manhattan, Cyrus Vance, sudah meminta laporan keuangan Trump, termasuk dokumen pembayaran pajak selama Trump menjabat sebagai presiden dalam delapan tahun terakhir.
Di pengadilan, tim Trump menolak permintaan Vance dengan dalih kasus ini bermotif politik. Pada Oktober lalu, pengadilan banding federal menolak alasan Trump.
Vance menyatakan, dokumen pembayaran pajak Trump sangat penting.
Saat meminta dokumen pembayaran pajak Agustus lalu, Vance menyebut dugaan adanya penipuan bank dan asuransi di Trump Organization.
Trump diperkirakan akan banding dan membawa kasus ini hingga ke Mahkamah Agung.
Masih ada satu kasus lagi yang juga melibatkan Trump dan Cohen, pengacara pribadinya.
Pada Februari 2019, kepada para anggota Kongres, Cohen mengatakan bahwa Trump menggelembungkan nilai aset properti untuk mendapatkan pinjaman dan mengecilkan nilai aset ini untuk mengurangi besaran pajak yang harus ia bayar.
Pihak Trump mengatakan, aparat melakukan "balas dendam politik" dengan melakukan investigasi kasus ini.
Kasus tersebut ditangani jaksa New York, Letitia James. Ia masih memerlukan dokumen dan kesaksian dari Trump jika ingin memajukan investigasi.
Saat menjabat sebagai presiden, Trump mengatakan, dirinya terlalu sibuk untuk menghadapi kasus ini.
Ketika nanti ia sudah tak lagi menjadi presiden, alasan ini tentu tak bisa ia gunakan.
Donald Trump Marah Besar Gegara Pelantikan Joe Bideni
Donald Trump disebut-sebut sangat marah karena Joe Biden berhasil menarik deretan artis ternama di hari pelantikannya.
Kondisi itu sangat kontras dengan upacara pelantikan Trump sendiri empat tahun lalu.
The Washington Post mengabarkan bahwa Trump marah atas hadirnya bintang-bintang yang berpartisipasi ke acara Biden.
Tetapi Biden telah mengkonfirmasi kehadiran Jennifer Lopez, Lady Gaga, Tom Hanks dan bintang country Garth Brooks untuk acaranya.

Empat tahun lalu, seperti yang dilansir Daily Mail, Trump menarik penyanyi country Toby Keith dan Lee Greenwood, grup rock 3 Doors Down dan The Piano Guys, DJ RaviDrum, dan The Frontmen of Country.
Elton John, penyanyi Inggris Rebecca Ferguson dan Charlotte Church plus Moby secara terbuka menolak undangan untuk tampil dari Trump.
Seorang anggota Paduan Suara Mormon Tabernacle Choir bahkan mengundurkan diri dari grup daripada tampil di acara Trump.
Sementara itu, Barack Obama juga tidak kesulitan menarik bintang di upacara pelantikannya.
Beyonce, U2, Stevie Wonder dan Bruce Springsteen semua tampil saat itu.
Rencana Donald Trump Pasca Tanpa Jabatan

Salah satu sumber mengatakan kepada The Washington Post bahwa, terlepas dari kekacauan yang terjadi beberapa minggu terakhir, Trump masih merasa kesal dengan susunan artis di acara Biden.
Donald Trump menegaskan dia tidak akan menghadiri pelantikan Biden.
Mike Pence, wakil presiden, akan ada di sana.
Trump berencana meninggalkan Gedung Putih dan Washington DC pada Hari Pelantikan dengan upacara keberangkatan di Joint Base Andrews.
Biasanya, presiden yang selesai masa jabatannya akan menghadiri upacara di Capitol, lalu naik helikopter dari Capitol ke pangkalan militer di luar Washington yang merupakan rumah bagi Air Force One dan pesawat pemerintah dan militer resmi lainnya.
Presiden-presiden sebelumnya juga membuat pernyataan singkat kepada staf dan pendukungnya sebelum terbang meninggalkan kota.
Trump belum mengonfirmasi niat pasca-kepresidenannya, tetapi diyakini dia akan tinggal di Mar-a-Lago di Florida.
Putrinya Ivanka dan suaminya Jared Kushner telah membeli sebidang tanah senilai $ 30 juta di Indian Creek, Florida, dan Donald Trump Jr juga diperkirakan akan pindah ke negara bagian itu bersama pacarnya, Kimberly Guilfoyle.
Tiffany Trump (27), juga berencana pindah ke Miami.
Pejabat Keamanan Amerika Peringatkan Adanya Ancaman 'Serangan dari Dalam' saat Pelantikan Joe Biden
Pejabat pertahanan Amerika Serikat pada hari Minggu (17/1/2021) memperingatkan adanya ancaman yang diduga berasal dari orang-orang yang ditugaskan untuk mengamankan upacara pelantikan presiden terpilih Joe Biden pada 20 Januari mendatang, Independent mengabarkan.
Mereka menyebut tengah memeriksa pasukan yang dikerahkan untuk acara tersebut.
FBI bersiap untuk berbagai protes bersenjata di Washington DC oleh pendukung Donald Trump yang terus menerus menolak hasil Pilpres AS.
Masalah keamanan telah membuat cemas lembaga penegak hukum setelah pemberontakan 6 Januari lalu di Capitol AS.
Kekhawatiran adanya "serangan dari dalam" telah mendorong mereka untuk mengerahkan 25.000 tentara di kota di hari pelantikan.

Sekretaris Angkatan Darat Amerika Serikat, Ryan McCarthy mengatakan kepada The Associated Press bahwa para pejabat telah diperingatkan dan diarahkan untuk mengawasi setiap masalah dalam barisan mereka.
Namun, ia mengatakan belum menemukan bukti ancaman tersebut.
"Kami terus melalui prosesnya, dan mengambil pandangan kedua, ketiga pada setiap individu yang ditugaskan untuk operasi ini," kata McCarthy setelah latihan keamanan.
Pasukan sedang dipersiapkan untuk mengidentifikasi potensi ancaman orang dalam, menargetkan presiden terpilih serta pejabat VIP lainnya di acara tersebut.
McCarthy mengatakan anggota layanan dari seluruh militer hadir pada rapat umum 6 Januari.
Namun, tidak dapat dipastikan berapa banyak yang berpartisipasi dalam pelanggaran keamanan yang menyebabkan lima orang tewas dan beberapa terluka itu.
Dua petugas polisi Virginia telah didakwa akibat kerusuhan tersebut setelah mereka terungkap "membuat pernyataan cabul di depan patung (pahlawan Revolusi) John Stark" di dalam gedung Capitol, menurut laporan media.
"Jika ada indikasi bahwa ada tentara atau penerbang kami yang mengungkapkan hal-hal yang merupakan pandangan ekstremis, mereka akan diserahkan kepada penegak hukum atau ditangani dengan rantai komando segera," kata Jenderal Daniel R Hokanson, kepala Biro Garda Nasional.
Namun, ancaman dari dalam itu hanyalah bagian kecil perhatian dari lembaga penegak hukum.
Ancaman keamanan utama adalah serangan oleh kelompok-kelompok bersenjata dan bahan peledak yang ditanam karena laporan intelijen menunjukkan bahwa unjuk rasa sedang diselenggarakan pada hari-hari menjelang Hari Pelantikan, kata McCarthy.
FBI pada hari Minggu mengatakan mereka telah menerima masukan peringatan dari "protes bersenjata" yang direncanakan di semua 50 gedung DPR negara bagian dan Capitol AS menjelang pelantikan Biden.
Donald Trump Dikabarkan Marah Besar saat Tahu Pelantikan Presiden Joe Biden Dimeriahkan Para Bintang.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Donald Trump Dikabarkan Marah Besar saat Tahu Pelantikan Presiden Joe Biden Dimeriahkan Para Bintang, https://www.tribunnews.com/internasional/2021/01/19/donald-trump-dikabarkan-marah-besar-saat-tahu-pelantikan-presiden-joe-biden-dimeriahkan-para-bintang?page=all
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Donald Trump Segera Turun 'Takhta', Deretan Kasus Ini Menunggu, Ada Kontroversi dengan Bintang Porno, https://newsmaker.tribunnews.com/2020/11/17/donald-trump-segera-turun-takhta-deretan-kasus-ini-menunggu-ada-kontroversi-dengan-bintang-porno?page=all