Opini Pos Kupang
Eksistensi Bahasa Indonesia Di Tengah Pandemi Covid-19
Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Bangsa Indonesia yang dikumandangkan secara resmi pada tanggal 28 Oktober 1928
Pendekatan berupa sosialisasi yang penulis tawarkan merupakan pendekatan yang sangat memperhatikan variasi karakteristik masyarakat. Dalam hal ini pemerintah melakukan pendekatan yang berbeda terhadap masyarakat tergantung karakteristiknya masing-masing. Dengan kata lain, kelompok yang berbeda harus didekati dengan cara yang berbeda pula.
Dalam konteks masyarakat menengah ke bawah, pendekatan ini dapat terealisasi dengan baik maka pemerintah perlu mencari dukungan dari orang-orang yang memiliki keahlian dan potensi serta memiliki pengaruh terhadap kehidupan masyarakat kelas menengah ke bawah sehingga sosialisasi dapat berjalan baik.
Penulis meyakini, kehadiran orang-orang seperti ini sangat membantu pemerintah dalam bersosialisasi karena dilihat dari sudut pandang sejauh mana orang-orang itu telah berpengaruh dalam kehidupan masyarakat.
Dalam perealisasian pendekatan ini, orang-orang yang telah dipercayakan dapat saja menerjemahkan istilah-istilah asing yang ada ke dalam bahasa daerah masyarakat setempat.
Hal ini dapat membantu masyarakat untuk cepat memahami dan mengetahui secara pasti arti dan makna dari istilah-istilah tersebut.Pendekatan menggunakan bahasa daerah sama sekali tidak menggeser eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, tetapi sebaliknya dapat memberi dampak positif, sebab sejatinya bahasa daerah merupakan bagian yang integral dari kebudayaan daerah yang tentunya memberikan andil dalam memperkaya kebudayaan nasional termasuk di dalamnya memperkaya bahasa Indonesia.
Pendapat ini dipertegas oleh pendapat Halim yang mengatakan bahwa di dalam hubungannya dengan fungsi Bahasa Indonesia, bahasa daerah berfungsi sebagai pendukung bahasa nasional (1976: 146).
Pendekatan yang penulis tawarkan sejatinya bertujuan untuk menggiring masyarakat untuk memahami istilah-istilah asing serta akronim-akronim yang muncul selama penyebaran virus Corona ini sehingga tidak terjadi kebingungan atau gap informasi.
Dengan demikian, masyarakat dapat menerima dengan baik segala anjuran pemerintah serta pemberitaan berbagai media terkait virus Corona sehingga usaha pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 lambat laun akan berhasil.*