Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Minggu 17 Januari 2021: Berani Bersaksi!

Kesaksian berarti keterangan yang diberikan oleh saksi. Melihat dan bersaksi adalah dua kata kunci ketika orang berurusan dengan pengadilan

Editor: Agustinus Sape
Dok Pribadi
RD Eman Kiik Mau 

Renungan Harian Katolik, Minggu 17 Januari 2021: Berani Bersaksi! (Yohanes 1:35-42)

Oleh: RD. Eman Kiik Mau

POS-KUPANG.COM - Penyanyi Iwan Fals pernah berkata, "Matinya seorang penyaksi, bukan matinya kesaksian."

Kesaksian berarti keterangan yang diberikan oleh saksi. Melihat dan bersaksi adalah dua kata kunci ketika orang berurusan dengan pengadilan, khususnya ketika seseorang dijadikan saksi.

Seorang saksi yang benar diharuskan bersaksi sesuai dengan apa yang dilihatnya, apa yang didengarnya dan apa yang diketahuinya tentang kasus yang diadili. Di sini para saksi diharapkan untuk memberikan kesaksian yang sebenarnya supaya kasus itu dapat diselesaikan dengan adil dan benar.

Bacaan Injil Yohanes hari ini menampilkan Yohanes Pembaptis yang memberikan kesaksian tentang Yesus. Pengalaman dan pengetahuan Yohanes yang utuh tentang Yesus telah mendorongnya untuk memberikan kesaksian tentang Dia.

Saat Yohanes Pembaptis berjumpa dengan Yesus, sekurang-kurangnya ada 3 kesaksian penting tentang Yesus yang sedang berada di tengah-tengah kerumunan orang yang dibaptisnya.

Pertama, Yesus adalah Anak Domba Allah, sebagai simbol hamba Allah yang menghapus dosa banyak orang. Yesus rela menjadi korban untuk dosa-dosa kita demi keselamatan umat manusia.

Kedua, hadirnya Roh Kudus dalam diri Yesus. Ini adalah kesaksian tentang pengalaman rohani Yohanes Pembaptis yang melihat Roh turun dan tinggal di atas Yesus.

Ketiga, Yesus adalah Anak Allah. Gagasan Anak Allah berdasarkan pada pengertian hubungan mendalam antara anak dengan bapa yakni kedekatan, keakraban, kemesraan, perhatian besar serta saling peduli satu sama lain.

Melihat Yesus berarti mencintai-Nya. Bersaksi tentang Yesus dalam hidup menjadi sempurna ketika dari saat ke saat kita berusaha menjadi bagian dari-Nya yakni tinggal tetap bersama-Nya.

Dengan demikian, kita semua akan layak disebut sebagai anak-anak Allah karena kedekatan kita dengan Sang Ilahi, sebagaimana Yesus sendiri. Marilah kita senantiasa belajar untuk dekat dengan Yesus agar kita dapat memberikan kesaksian yang benar.

Tuhan Yesus, teguhkanlah hati kami untuk setia dan berani menjadi saksi-Mu yang sejati. Amin.*

Simak juga video renungan harian katolik berikut:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved