Daniel Hurek : Kota Kupang Dukung Penuh Penetapan Alo Malo Ladi Jadi Ketua DPW PKB NTT
ruang luas bagi warga negara untuk hadir dan berpolitik menjadi perjuangan yang harus terus dikawal.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Politisi yang menjabat wakil Ketua DPRD NTT ini menegaskan, partai PKB sebagai partai advokasi harus memenangkan masyarakat. Seluruh pengurus dari tingkat wilayah hingga tingkat ranting harus berpikir dan bertindak untuk mewujudkan PKB yang melayani dan menjunjung tinggi humanisme universal.
Pada kesempatan itu, ia menyebut, PKB akan merekomendasikan kepada para kepala daerah yang diusung untuk tidak melakukan eksploitasi hutan dan tambangan di wilayah.
Terkait proses pemilihan, Malo Ladi menyebut mekanisme partai yang disepakati dalam Muktamar Bali merekomendasikan pemilihan dilaksanakan DPP PKB lewat monitoring dan evaluasi. Sebanyak 4 kandidat yang merupakan kader terbaik PKB dipertimbangkan oleh DPP menjadi Ketua DPW PKB NTT.
"Semua dilaksanakan dalam semangat musyawarah dan mufakat sebagaimana rekomendasi Muktamar Bali," kata Malo Ladi.
Musyawarah Wilayah ke-VI PKB NTT yang dilaksanakan bersamaan dengan Musyawarah Wilayah PKB seluruh Indonesia itu dilaksanakan secara virtual resmi dibuka pada Sabtu (16/1) siang.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Gus Ami) membuka secara resmi pelaksanaan Musyawarah Wilayah ke-VI PKB NTT dari Jombag, Jawa Timur. Pembukaan musyawarah wilayah tersebut ditandai dengan pengucapan Bismillah dan mengetuk mik tiga kali tepat pukul 15.38 Wita.
Musyawarah Wilayah ke-VI PKB NTT yang digelar di Palacio Aston Hotel Kota Kupang pada Sabtu hingga Minggu (16-17/1) dihadiri oleh Ketua DPP PKB Faizal Reza dan anggota DPR RI Dipo Nusantara.
Selain itu, hadir staf ahli Gubernur NTT Bidang Politik Samuel Pakereng, Sekretaris Partai Nasdem NTT Aleks Take Ofong serta perwakilan Kaukus Perempuan.
Dalam pidato politik dan arahannya, Ketua Umum PKB Gus Ami menegaskan bahwa PKB sebagai kekuatan politik strategis ikut mewarnai dan menentukan masa depan bangsa. Hal itu, kata dia, adalah fakta yang terus terbukti nyata hingga saat ini.
Gus Ami mengingatkan bahwa para tokoh dan pendiri PKB adalah perintis lahirnya reformasi. Sebagai sebuah partai politik, PKB lahir dari spirit dan semangat reformasi sebelum dan pada saat awal reformasi serta demokratisasi.
PKB, tegas Gus Ami, merupakan partai yang menjadi alternatif untuk mengawal jalannya reformasi. Karena itu, ia mengingatkan agar sejarah reformasi tidak boleh terpisahkan dari memori dan agenda politik PKB di semua tingkatan.
Era reformasi yang ditandai dengan kemerdekaan berserikat dan berkumpul, memberi ruang dan hak kepada seluruh rakyat untuk memiliki hak pilih, ruang luas bagi warga negara untuk hadir dan berpolitik menjadi perjuangan yang harus terus dikawal.
Darah daging, roh, akhlak, spirit dan perilaku PKB, tegas Gus Ami, adalah spirit reformasi dengan tujuan utama memuliakan kemanusiaan sebagaimana yang ditelurkan Gus Dur.
"PKB meletakkan politik untuk kemanusiaan. Kemanusiaan adalah utama menjadi lokomotif tujuan dan perjalanan politik PKB," kata Gus Ami.
Ia menegaskan, agar dalam suasana kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan yang mengalami masa sulit saat ini, maka spirit humanisme merupakan nilai yang harus diaktualisasikan dan dimunculkan secara nyata dalam segala produk politik PKB, baik di legislatif maupun eksekutif, baik di pusat maupun provinsi hingga kabupaten.