Sebelum Tewas Gantung Diri, Warga Sumba Timur ini Sempat Bertengkar dengan Istri

Sebelum tewas gantung diri, warga Sumba Timur ini sempat bertengkar dengan istri

POS-KUPANG.COM | WAINGAPU -- Sebelum bunuh diri Agustinus Djami Angga alias Agus (48), warga RT 13/RW 7, Kampung Mau Mandas, Desa Kambata Wundut, Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur ini sempat bertengkar dengan istri keduanya, Ana Day Rende. Agus ditemukan tewas gantung diri di kawasan hutan Wundut.

Korban ditemukan di lokasi kejadian pada Minggu (10/1/2021) sekitar pukul 16.30 wita.

Kapolres Sumba Timur, AKBP. Handrio Wicaksono, S.IK yang dikonfirmasi melalui Kasubbag Humas, Ipda. Syamsudin Noor, Selasa (12/1/2021) mengatakan, sesuai keterangan dari salah satu saksi bahwa sebelum korban menggantungkan dirinya di dahan pohon, korban sempat bertengkar dengan istri keduanya atas nama Ana Day Rende.

Baca juga: Usia 54 Tahun, Oscar De La Hoya Ingin Kembali Naik Ring, Ini Alasannya, Akan Konsultasi Mike Tyson

"Hasil interogasi dengan saksi-saksi diketahui bahwa sebelum korban melancarkan aksinya gantung diri, korban sempat bertengkar dengan istri keduanya Ana Day Rende," kata Noor.

Dijelaskan, setelah diketahui bahwa korban sudah meninggal dengan cara gantung diri,maka Ana Day Rende langsung melarikan diri dan belum ditemukan sampai saat ini.

Baca juga: Kelas 4 Tema 6 Aku dan Cita-citaku, Jawaban Halaman 25 26 27 28 29 30 31 32, Buku Tematik SD/MI

"Selain bertengkar dengan istri keduanya, korban juga sebelum gantung diri sudah menghubungi adik dan anak perempuannya untuk memberitahukan tentang niatnya untuk bunuh diri," jelas Noor.

Dikatakan, korban Agus ditemukan pada Minggu (10/1/2021) sekitar pukul 16.30 wita di kawasan hutan Wundut, Lewa. Saat ditemukan korban telah meninggal dunia.

Sedangkan kronologi kejadian, bahwa saat itu salah satu saksi atas nama Fredis Ndilu Hamba Ora menyatakan, dirinya bersama seorang anak perempuan dari korban bernama Yumami Tari berada di rumah korban yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi kejadian.

"Saat itu korban menghubungi Fredis dan anak perempuan korban bahwa dirinya hendak bunuh diri di belakang Kantor Polhut di dalam kawasan hutan. Tetapi korban tidak memberi alasan apa sehingga hendak bunuh diri," kata Noor.

Dikatakan, saat itu Fredis dan keluarga langsung menuju kawasan hutan tersebut untuk mencari korban.

"Saat tiba di kawasan hutan itu, mereka menemukan korban sudah meninggal dengan posisi tergantung pada sebuah dahan pohon. Korban gantung diri dengan seutas tali nylon berwarna putih," jelas Noor.

Noor mengakui, saat itu keluarga korban langsung menghubungi aparat kepolisian di Polsek Lewa.

Menurut Noor, sesuai hasil pemeriksaan medis bahwa korban telah meninggal dunia sekitar 30 menit sebelum ditemukan. Bahkan, lanjutnya, polisi juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Polisi juga tidak temukan adanya tanda-tanda kekerasan. Kecuali saat ditemukan dari tubuh korban ada kotoran dan air mani yang keluar serta lidah korban menjulur keluar," ujarnya.

Untuk diketahui saat itu, personel polisi yang ke TKP dipimpin langsung Kapolsek Lewa, Iptu. Boby Rahman, S.Tr. K, Kanit Reskrim, Bripka. Joan Pablo H.B.T, Kanit I Polsek Lewa, Bripka. Ferdinan U. Kambala, Kanit Sabhara, Bripka. Antonius B. Dapa Toda dan BA. Polsek Lewa, Bripda. Anugerah Soleman. (Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)