Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Senin 11 Januari 2021: Selalu Ada CARA untuk Menjadi BARU

Hari ini kita memulai masa biasa dalam kalenderium liturgi Katolik. Penginjil Markus mencatat bahwa Yesus mulai tampil mengawali misi-Nya.

Editor: Agustinus Sape
Foto pribadi
RD. Frid Tnopo 

Renungan Harian Katolik, Senin 11 Januari 2021: Selalu Ada CARA untuk Menjadi BARU (Markus 1:14-20)

Oleh: RD. Frid Tnopo

POS-KUPANG.COM - Hari ini kita memulai masa biasa dalam kalenderium liturgi Katolik. Penginjil Markus mencatat bahwa Yesus mulai tampil mengawali misi-Nya. Yesus menggenapkan seruan yang sudah dikumandangkan terlebih dahulu oleh Yohanes Pembabtis yakni: waktunya telah genap, Kerajaan Allah sudah dekat, bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Yohanes datang mempersiapkan jalan bagi Yesus, menyerukan pertobatan dan ajakan percaya kepada Injil, dan saat ini Yesus datang untuk menggenapinya. Karena itu, ketika pertama tampil di hadapan umum, Yesus mengatakan waktuya telah genap.

Cinta Allah kepada manusia tergenapkan dalam diri Yesus Putera-Nya. Kitab Ibrani mencatat: setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada (Ibr, 1:1-2)

Allah membaharui cara-Nya untuk mendekati manusia dan yang terakhir ini adalah cara yang paling defenitip. Putera Allah adalah kegenapan cara Allah mendekati manusia. Demi manusia, Allah all out, segala cara dan metode ditempuh, bahkan milik-Nya yang paling dikasihi-Nya pun rela diserahkan kepada manusia. Allah mencintai manusia dengan cara yang selalu baru.

Dengan itu, Allah sebenarnya juga menghendaki metode baru, cara baru dari manusia untuk mengikuti-Nya. Dan Putera Allah ingin mewujudkan maksud Bapa-Nya itu dalam cara-Nya Ia memanggil para murid-Nya yang pertama.

Kepada Simon dan Andreas yang berprofesi sebagai nelayan ia berkata: Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan kujadikan penjala manusia. Yakobus dan Yohanes pun segera meninggalkan ayah mereka dalam perahu lalu mengikuti Dia.

Mengikuti Tuhan berarti segera bergerak untuk beralih dari cara hidup lama memasuki cara hidup baru dalam Tuhan. Inilah resolusi baru yang ditawarkan Tuhan. Cepat mentransformasi diri lewat cara, metode dan hidup baru demi mengikuti Tuhan. Allah menghendaki manusia bergerak searah bersama Putera-Nya menuju mahkota surgawi.

Bagaimana manusia bisa bertransformasi dengan baik? Ada dua jalan yang harus diambil serentak oleh manusia yakni bertobatlah dan percayalah kepada Injil.

Bertobat dari kesalahan yang dilakukan mungkin sering dibuat oleh manusia tetapi berniat untuk tidak lagi kembali ke cara lama yang salah itulah yang lemah. Kelemahan itu sebagai akibat kita kurang percaya kepada Injil, euanggelion - kabar gembira ,

Yesus Kristus. Firman yang telah menjadi manusia itu harus menjadi Tokoh panutan utama kita dalam membangun cara berpikir, bertindak dan bertutur kata.

Suatu ketika seorang Guru bertanya kepada muridnya:

Guru : "Coba berikan contoh nama hewan yang huruf depannya G"

Murid : "Gajah"

Guru : "sekarang coba berikan contoh nama hewan lainnya."

Murid : "Gajah lainnya..."

Guru : hahahha....

Walaupun kadang kita terlihat bodoh namun kita tidak boleh kehilangan cara untuk keluar dari lingkaran kebodohan.

Selamat membaharui hidup dengan cara baru. Salve. Tuhan memberkati!!*

Simak juga video renungan harian katolik berikut:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved