Sriwijaya Air Jatuh

MOMEN Terakhir Penumpang No 53 Sriwijaya Air: Bye Bye Keluarga Semua, Kita Pulang Kampung Dulu Ya!

Rekaman pesan perpisahan penumpang nomor 53 penerbangan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dibagikan melalui Instgaram beberapa saat sebelum lepas landas

Editor: Benny Dasman
(Kolase Wartakotalive.com/Istimewa)
Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak hilang kontak hingga dilaporkan terjatuh, Sabtu (9/1/2021) sore. 

Penyebab Sriwijaya Air berhenti operasi, bangkrut? Bukan karena tiket mahal, direksi blak-blakan masalah besarnya.

Satu grup maskapai swasta di Tanah Air tumbang, yakni Sriwijaya Air Group (Sriwijaya Air dan NAM Air).

Masalah besar sedang menyandung maskapai yang dimiliki keluarga Lie itu.

Direktur Operasi Sriwijaya Air Fadjar Semiarto merekomendasikan agar maskapai tersebut menghentikan operasionalnya untuk sementara waktu.

Sebab saat ini, dia menilai pesawat yang dimiliki maskapai itu berpotensi menimbulkan bahaya jika tetap beroperasi.

“Kalau dibilang sangat membahayakan (tidak), (tapi) berpotensi (berbahaya) iya. Karena dari sisi pesawat yang dirawat dalam kondisi yang limited berpotensi terjadi hal-hal yang di luar yang kita perkirakan,” ujar Fadjar Semiarto di Jakarta, Senin (30/9/2019).

Fadjar Semiarto menjelaskan, potensi bahaya muncul karena Hazard Identification and Risk Asessment (HIRA) operasional Sriwijaya Air menunjukan angka 4A.

Artinya, jika ini tak segera dibenahi, maka operasional Sriwijaya Air bisa terganggu.

“Kalau kita tidak bisa perbaiki jadi kuning menurut safety menjadikan kami rawan dari hal-hal kondisi yang normal. Ini yang kami pikirkan,” kata Fadjar Semiarto.

Fadjar Semiarto pun mengaku telah melaporkan hal tersebut kepada Plt Direktur Utama Sriwijaya Jefferson Jauwena.

Namun, rekomendasi tersebut tak mendapat tanggapan.

Lantaran tak ditanggapi, Fadjar Semiarto memutuskan untuk mundur dari jabatannya.

“Karena surat tidak direspon Plt (Dirut Sriwijaya), malah terkesan tidak mendengarkan, tetap melakukan penerbangan secara normal maka kami menyatakan mengundurkan diri,” ucap dia.

“Kami memutuskan untuk mengundurkan diri untuk menghindari conflict of interest," ujar Fadjar Semiarto lebih lanjut.

Sementara itu, Direktur Teknik Sriwijaya Air Ramdani Ardali Adang menambahkan, kerjasama Sriwijaya Air dengan Garuda Maintenance Facility ( GMF ) telah dihentikan.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved