Breaking News

Sriwijaya Air Hilang Kontak

LENGKAP Evakuasi Pesawat Sriwijaya Air Libatkan 100 Kapal, Lebih 2 Ribu Orang Serta 12 Helikopter

Aparat gabungan tengah melakukan evakuasi terkait musibah hilang kontak pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada Sabtu (9/1/2021).

Editor: Benny Dasman
TribunJakarta.com
SERPIHAN PESDAWAT SRIWIJAYA AIR -- Tim SAR Gabungan dari Detasemen Jalamangkara (Denjaka) TNI AL memperlihatkan serpihan pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di antara pulau Laki dan Pulau Lacang, Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2020) petang. Serpihan pesawat ini ditemukan Tim SAR Gabungan, Minggu (10/01/2021) pagi. 

POS KUPANG, COM - Sejumlah aparat gabungan dikerahkan untuk mencari pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak sejak Sabtu (9/1/2021).

Pesawat tujuan Jakarta-Pontianak itu diduga jatuh di sekitar perairan Kepulauan Seribu.

Sejumlah barang yang diduga berasal dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah ditemukan di sekitar Kepulauan Seribu.

Pesawat  SJ 182 sendiri mengudara dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 14.36.

Ketika itu cuaca di sekitar tengah diguyur hujan deras.

Setelah 4 menit mengudara pesawat hilang kontak dengan radar.  

Aparat gabungan tengah melakukan evakuasi terkait musibah hilang kontak pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada Sabtu (9/1/2021).

Direktur Operasi Basarnas, Brigadir Jendral (Mar) Razman mengatakan aparat gabungan dari TNI, Polri, Kementerian, dan lembaga dikerahkan dalam rangka misi kemanusian, yakni untuk melakukan evakuasi.

"Ada 50 kapal dan 50 kapal kecil jumlah keseluruhannya 100. Sebagian besar masih berada di lokasi pencarian dan pertolongan. Itu alur laut," ujar Razkan di Posko Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021).

Sementara melalui udara, ucap Razman, terdapat total 12 helikopter. Kemudian, dikerahkan 8 ambulance.

Sementara jumlah orang yang terlibat dalam evakuasi mencapai lebih dari 2 ribu orangm

"Seluruhnya adalah 2.123 orang. Yang meliputi awak kapal, pesawat, ada penyelam, dan macam-macam. Itu jumlah yang terlibat dalam pencarian hari ini. Itu jumlah yang cukup besar, sehingga pelaksanaan hari ini, ini yang bisa dilihat hasilnya," imbuh Razman.

Kemudian rencana operasi hari ini, kata Razman, dibagi dalam empat sektor. Sektor A sampai D.

Masing-masing sektor dibagi dari kapal yang mendaftarkan diri atau ikut terlibat untuk diorganisir.

"Di mana dalam satu sektor kurang lebih arealnya 2 sampai 3 mil. Itu kurang lebih sangat efektif untuk mendapatkan hasil seperti yang dilihat bersama," kata Razman.

Sementara untuk Senin (11/1/2021), akan fokus untuk mencari black box atau kotak hitam.

"Tinggal fokus seperti disampaikan bapak Menteri Perhubungan, tinggal menemukan kotak hitam. Namun demikian, kami akan melakukan tugas apa pun yang bisa kami ambil sebagai barang bukti, tetap dilaksanakan," sambungnya.

Sedangkan hari ini, tenaga-tenaga penyelamat masih dikerahkan dan berada di sekitaran lokasi diduga jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Namun, untuk penyelaman di air akan dibatasi, karena melihat kondisi yang mulai gelap.

"Dengan kondisi gelap saya pikir tidak efektif untuk melakukan pencarian di malam hari. Namun, kapal yang memiliki kemampuan sonar untuk mendeteksi di bawah, tetap berkegiatan," ujar Razman.

"Kegiatan dilakukan selama 24 jam. Hanya kami menyesuaikan dengan kondisi alam. Ketika gelap, tidak mungkin melaksanakan penyelaman," kata Razman.

Aparat gabungan berharap pada H+3 mendapatkan hasil semaksimal mungkin. Terutama untuk mencari kotak hitam.

Bahkan, Razman berharap kotak hitam bisa ditemukan pada hari ini.

"Mudah-mudahan saja malam ini. Harapan kami lebih cepat lebih baik. Namun, kondisi malam menjadi hambatan tim untuk mendalami penyelaman. Harapan kami saya kira lebih cepat lebih baik," imbuh Razman.

Kondisi Bawah Laut Lokasi Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh, Tinggal Kepingan Kecil

Upaya pencarian yang dilakukan tim gabungan terhadap jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 terus dilakukan.

Puing per puing bagian pesawat didapatkan, termasuk jenazah korban.

Selain melakukan penyisiran di atas permukaan laut, penyelaman juga dilakukan oleh personel TNI AL.

Penyelam yang mengevakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 menceritakan pemandangan yang terjadi di bawah Perairan Kepulauan Seribu.

Dalam kesaksiannya, ia menceritakan bagaimana body pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah hancur berkeping-keping.

Anggota tim penyelam Kopaska TNI AL, Mayor Laut Edi Tirtayasa mengatakan bahwa pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ditemukan dengan kondisi hancur berkeping-keping di tempat penyelaman sekitar Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.

Saat menyelam, Edi melihat serpihan pesawat dengan ukuran kecil.

“Di dalam laut ada serpihan pesawat. Pesawat hancur total,” ujar Edi di tengah kegiatan penyelaman di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta pada Minggu (10/1/2021) pagi.

Pantauan Kompas.com, anggota tim Kopaska TNI AL beberapa kali mengangkut potongan bagian pesawat Sriwijaya Air.

Adapun bagian pesawat yang ditemukan antara lain berupa pecahan ban pesawat, pelampung penumpang, bagian kelistrikan pesawat, bagian badan pesawat warna biru merah, moncong pesawat, dan bagian pesawat lainnya.

Potongan bagian pesawat sudah diangkut ke KRI Kurau.

Sebelumnya, tim Kopaska TNI AL menemukan bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 setelah melakukan penyelaman di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta pada Minggu (10/1/2021) pagi.

Penemuan bagian pesawat Sriwijaya Air diinformasikan oleh Komandan KRI Teluk Gilimanuk, Letkol Laut Fakhrul.

“Ini ada temuan, akan dibawa ke KRI Kurau,” kata Fakhrul di KRI Teluk Gilimanuk.

Pantauan Kompas.com, bagian pesawat Sriwijaya Air ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB.

Adapun bagian pesawat yang ditemukan seperti pecahan ban pesawat, pelampung penumpang, bagian kelistrikan pesawat, bagian badan pesawat warna biru merah, moncong pesawat, dan lainnya.

Beberapa temuan bagian pesawat Sriwijaya Air telah dibawa ke Kapal KRI Kurau.

Kompas.com berada di perahu sea-rider bersama anggota TNI AL.

Hingga kini, perahu sea-rider masih beberapa kali menghampiri anggota Kopaska yang masih melakukan penyelaman.

Operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dilanjutkan pada Minggu (10/1/2021) pagi.

Operasi difokuskan dengan penyelaman untuk mencari barang-barang terkait pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Titik-titik penyelaman dari anggota TNI AL berdasarkan referensi dari KRI Rigel.

KRI Rigel memiliki kemampuan untuk melakukan foto tiga dimensi di bawah laut.

Temuan-temuan hasil penyelaman tim penyelam TNI AL akan didata sebagai bagian dari proses identifikasi.

Setelah didata, temuan yang berhasil dikumpulkan akan dibawa langsung ke Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Adapun tim penyelaman terdiri dari menurunkan 17 personel Denjaka, 14 personel Taifib, 23 personel Kopaska dengan penglengkapan mulai dari Searider, perahu karet, peralatan selam, alat komunikasi bawah air, GPS bawah air dan kamera bawah air.

Perahu-perahu karet milik TNI AL turun sekitar pukul 07.05 WIB.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 2.123 Orang dan 100 Kapal Dikerahkan dalam Evakuasi Sriwijaya Air SJ-182  , https://www.tribunnews.com/nasional/2021/01/10/2123-orang-dan-100-kapal-dikerahkan-dalam-evakuasi-sriwijaya-air-sj-182?page=all.

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Evakuasi Pesawat Sriwijaya Air Libatkan 100 Kapal, Lebih 2 Ribu Orang Serta 12 Helikopter, https://kaltim.tribunnews.com/2021/01/10/evakuasi-pesawat-sriwijaya-air-libatkan-100-kapal-lebih-2-ribu-orang-serta-12-helikopter?page=4.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved