Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Sriwijaya Air yang Diduga Jatuh Angkut Warga Ende
atu dari 62 penumpang dan kru yang ada di dalam Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak, adalah warga Kabupaten Ende, NTT
POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Satu dari 62 penumpang dan kru yang ada di dalam Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak, adalah warga Kabupaten Ende, NTT. Ia adalah Felix Wenggo. Oarngtua Felix pun tak kuasa menahan kesedihan.
SJ182 hilang kontak di Kepulauan Seribu, 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (9/1) pukul 14.30 WIB. Pesawat seharusnya tiba pukul 15.15 WIB di Bandara Soepadio, Pontianak. Situs FlightRadar24 menyebut pesawat kehilangan ketinggian 10 ribu kaki hanya dalam 1 menit.
Pesawat sempat mencapai ketinggian 10.900 kaki. Mendadak, ketinggian berubah menjadi 8.950 kaki, turun ke 5.400 kaki, hingga terakhir terpantau di 250 kaki. Setelah itu, pesawat hilang kontak. Pesawat jenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK-CLC ini pun dipastikan jatuh. "Ya dekat Pulau Laki," ucap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Baca juga: Warga Terseret Banjir di Sumba Timur - Ini Keterangan Sejumlah Saksi di Lokasi Kejadian
Budi Karya mengatakan, ada tujuh anak-anak dan tiga bayi dalam pesawat nahas tersebut. "Total penumpang 50 orang, bersama 12 kru yang terdiri dari 43 dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi," kata Budi Karya seperti dilansir Kompas TV.
Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi, menuturkan nelayan Kepulauan Seribu, melihat ada pesawat jatuh di sekitar Pulau Laki. Ia menerima informasi itu sekitar pukul 14.30 WIB. Juanedi mengatakan pesawat jatuh dan meledak. "Infonya ada (pesawat) yang jatuh, meledak di Pulau Laki," ujar Junaedi.
Baca juga: ASN di Manggarai Timur Positif Covid-19
Junaedi menjelaskan Pulau Laki berada di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Tidung. Pulau Laki merupakan tempat tidak berpenghuni. Seorang warga Pulau Lancang, Naki, mengaku mendengar suara dentuman yang diduga suara jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.
"Jatuhnya itu jauh juga tuh. Jarak satu jam. Tapi benturannya sampai kedengeran ke Pulau Lancang. Saya dengar langsung. Banyak warga juga pada ngomong suara apa itu tadi. Enggak tahunya ada pesawat jatuh," kata Naki.
Hilang Ketinggian
Tim SAR gabungan yang mendapat informasi hilangnya SJ182 langsung melakukan pencarian. Hasilnya, hingga Sabtu malam sejumlah bagian pesawat ditemukan. Termasuk benda diduga seluncur darurat.
"Kita berada di atas KN Trisula. Kita menemukan benda ini. Kemungkinan ini merupakan tangga darurat pada saat pintu pesawat. Benda ini ditemukan pada pukul 19.45 WIB," kata Nakhoda Kapal Patroli KPLP KN Trisula dari Pangkalan PLP Tanjung Priok Kapten Eko Surya Hadi.
Eko menyebut benda diduga tangga darurat itu ditemukan di wilayah perairan Pulau Lancang. Selain benda diduga tangga darurat pesawat, tim SAR juga menemukan sejumlah serpihan lain.
Manajer Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, Haerul Anwar, mengungkapkan
SJ182 hilang kontak. "Hilang kontak di sekitar Tanjung Pasir Pulau Lancang gitu-lah," kata Haerul Anwar.
SJ 182 lepas landas dari Soekarno-Hatta pukul 14.36. Pesawat terakhir berada di atas Laut Jawa, tepatnya di sisi utara Pulau Jawa. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tidak bisa mengkontak krew pesawat.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan pihaknya terakhir kontak dengan pesawat sekitar pukul 14.40. Saat ini juga Kemenhub melaporkan target pesawat Sriwijaya Air tidak bergerak ke arah 0,75 derajat, melainkan ke arah Barat Laut.
Saat ini ATC diminta untuk melaporkan arah pesawat. Namun tidak lama kemudian dalam hitungan detik, pesawat SJ 182 hilang dari radar. Tak hanya itu, Situs FlightRadar24 menyebut pesawat juga kehilangan ketinggian 10 ribu kaki dalam 1 menit setelah empat menit terbang. "Penerbangan Sriwijaya Air # SJ182 kehilangan ketinggian lebih dari 10 ribu kaki dalam 1 menit, sekitar 4 menit setelah keberangkatan dari Jakarta," tulis FlightRadar24 dalam akun twitternya.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Suryanto Cahyono, mengatakan pihaknya terus mengumpulkan informasi tentang SJ182. Ia menyebut, personel KNKT ikut serta dalam pencarian pesawat. "Ikut juga kalau diperlukan. Kapal (BPPT) sudah ada beberapa peralatan untuk underwater recovery," ucap dia.
Pencarian pesawat rencananya dimulai, Minggu (10/1). "Malam ini kami juga sudah menyiapkan operasional besok (hari ini. Red) untuk mencari black box dan sebagainya. Tapi terutama Basarnas melakukan pertolongan dan kami berkoordinasi dengan Basarnas," kata Suryanto.
Pihak kepolisian mendirikan posko pengaduan untuk menampung informasi keluarga penumpang SJ182 Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta dan Supadio Pontianak.
"Posko ini dibuat untuk melakukan pendataan awal yang akan dicocokkan dengan data korban dalam pesawat nahas yang masih dalam proses pencarian di sekitar Kepulauan Seribu," kata Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Adi Ferdian Saputra.
Menurut Adi, bagi warga yang merasa keluarganya menjadi penumpang dari pesawat yang jatuh tersebut, para warga bisa membawa data kependudukan atau identitas keluarga untuk bisa dicocokkan di posko tersebut.
Dirikan Posko
"Masyarakat yang merasa ada sanak saudara menjadi korban dalam penerbangan Sriwijaya SJ182 agar membawa dokumen kependudukan atau identitas apa pun untuk dikompulir dalam posko yang ada di area Terminal 2D kedatangan Bandara Soetta," jelasnya.
Posko DVI di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur juga dibentuk untuk mengidentifikasi korban pesawat SJ182. Keluarga dipersilakan datang ke Posko DVI dengan membawa data-data antemortem.
"Keluarga terdekat dipersilakan datang ke Posko DVI di RS Polri dengan membawa ciri khas korban, misalnya pernah patah tulang," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.
Yusri mengatakan, data antemortem tersebut diperlukan untuk keperluan pencocokan DNA nantinya.
Sebelumnya, Yusri menyampaikan pihaknya telah menyiapkan posko antemortem-DVI di RS Polri Kramat Jati malam ini.
"Kami sudah siapkan posko antemortem-DVI di RS Kramat Jati. Nanti kami akan bantu keluarga korban di bandara untuk kita layani terkait pengumpulan informasi terkait Sriwijaya Air SJ182," jelas Yusri.
Yusri mengatakan keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air dipersilakan mendatangi RS Polri Kramat Jati untuk memberikan informasi terkait anggota keluarganya.
"Kami juga sudah menyiapkan tim SAR gabungan dari Polair Polda Metro, Polres Kepulauan Seribu, untuk membantu pencarian terkait pesawat Sriwijaya Air," tuturnya.
Pihak Sriwijaya Air sendiri memastikan sedang melakukan investigasi terhadap pesawatnya yang jatuh.
"Sriwijaya Air sampai saat ini masih terus melakukan kontak dengan berbagai pihak terkait guna mendapatkan informasi lebih rinci terkait penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak. Management masih terus berkomunikasi dan menginvestigasi hal ini dan akan segera mengeluarkan pernyataan resmi setelah mendapatkan informasi yang sebenarnya," tulis keterangan resmi Sriwijaya Air. (hh/tribunnews.com/kompas.com/dtc)
Kecelakaan Pesawat
25 Mei 2002
* Pesawat DHC 6 Trigana Air Service
* Rute Wamena-Enarotali
* Jatuh di pegunungan Papua
* 2 kru, 4 penumpang tewas
30 November 2004
* Lion Air JT 538
* Rute Jakarta-Surabaya
* Tergelincir di Bandara Adisumarmo Solo
* 26 orang tewas
05 September 2005
* Mandala Airlines RI 091
* Rute Medan-Jakarta
* Jatuh di Padang Bulan, Medan, Sumut
* Pesawat angkut 116 orang
* Hanya 17 penumpang selamat
01 Januari 2007
* Adam Air KI-574
* Rute Surabaya-Manado
* Jatuh di perairan Kalimantan
* 102 penumpang hilang, dianggap tewas
07 Maret 2007
* Garuda Indonesia GA-200
* Rute Jakarta-Yogyakarta
* Meledak saat mendarat di Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta
* 22 penumpang tewas
02 Agustus 2009
* Merpati Airlines Twin Otter
* Hilang di Papua
* 15 penumpangnya tewas
07 Mei 2011
* Merpati 8968
* Jatuh di perairan dekat Bandara Utarom, Kaimana
* 25 penumpang tewas
09 Mei 2012
* Sukhoi Superjet 100
* Jatuh di Gunung Salak, Bogor
* 38 penumpang, 8 awak tewas
30 Juni 2015
* Hercules C-130
* Rute Pangkalan Udara Soewondo-Bandara Raja Haji Fisabililah
* Jatuh hanya lima kilometer dari pangkalan
* 141 orang tewas dan 3 luka
28 Desember 2014
* Air Asia 8501
* Rute Surabaya-Singapura
* Jatuh di Laut Jawa
* 162 penumpangnya tewas
09 Januari 2021
* Sriwijaya SJ 182
* Rute Jakarta-Pontianak
* Hilang kontak Sabtu sore
* Angkut 62 penumpang
SUMBER: WARTA KOTA
DATA: POS KUPANG
Spesifikasi
* Type: Boeing B737-500
* Bentang sayap: 28,9 meter
* Jarak antar roda: 5,2 meter
* Panjang pesawat: 31 meter
* Ketinggian pesawat: 11,1 meter
* Jumlah penumpang: 110
* Kargo: 23 meter kubik
* Beban: 1.000 kilogram
* Kemampuan terbang: 4.444 kilometer
* Bahan bakar: 20.100 liter.
* Pertama produksi: 1984-2000
Penumpang
* Paulus Yulius Kolo
* Indra Wibowo
* Aisah Dewi Handayani
* Rifqi Maulana
* Yulianto
* Suyanto
* Riyanto
* Angga Fernanda Afrion
* Rion Yogatama
* Arifin Ilyas
* Sugiono Effendy
* Yohanes
* Pipit Piyono
* Panca Widia Nursanti
* Beben Sopian
* Razanah
* Sarah Beatrice Alomau
* Feliks Wenggo
* Yohanes Suherdi
* Ricko
* Arneta Fauzia Faoo Nuntius Zai
* Zurisya Zuar Zai
* Umbu Kristin Zai
* Kolisun
* Supianto Danika
* Rusni
* Rizki Wahyudi
* Rosi Wahyuni
* Indah Halimah Putri
* Nabila Anjani
* Makrufatul Yeti Srianungsih
* Mulyadi
* Khasanah
* Andi Syifa Kamila
* Toni Ismail
* Athar Rizki Riawan
* Ihsan Adhlan Hakim
* Putri Wahyuni
* Muhamad Nur Kholifatul Amin
* Agus Minarni
* Shinta
* Rahmania Ekananda
* Dinda Amelia
* Fazila Ammara
* Fathima Ashalina
* Asy Habul Yamin
* Faisal Rahman
* Iuskandar
* Nelly
* Ratih Windania
* Yumna Fanisyatuzahra
* Rahmawati
* Capt Didik Gunardi
* Fadly Satrianto
* Yunni Dwi Saputri
* Istri Yudha Prastika
* Grislend Gloria Natalies
* Oke Dhurrotul
SUMBER: Kompas.com
DATA: POS KUPANG