Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Bupati Djafar Koordinasi dengan Keluarga Korban Sriwijaya Terkait Kesulitan Urus Identitas
Bupati Kabupaten Ende Djafar Achmad akan koordinasi dengan keluarga korban jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Jakarta-Pontianak
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | ENDE - Bupati Kabupaten Ende Djafar Achmad akan koordinasi dengan keluarga korban jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Jakarta-Pontianak, yang kini tengah kesulitan identitas korban.
Dua korban jatuhnya pesawat tersebut, berasal dari Ende, yakni Teofilus Lau Ura Dari atau Olus asal Desa Pora, Ende dan calon istri Olus, Shelfi.
Saat ini keluarga korban tengah kesulitan mengurus identitas korban. Mengingat, Olus dan istrinya mengunakan KTP milik orang lain, sehingga nama yang tertera di manifes penumpang pesawat tersebut nama orang lain.
Baca juga: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mabar Positif Corona
Hal ini bisa berdampak, Olus dan calon istrinya bisa jadi tidak menerima santunan dari pihak Jasaraharja. Pasalnya pihak Jasaraharja hanya akan memberi santunan sesuai nama yang tertera pada daftar manifes penumpang.
Bupati Djafar dihubungi POS-KUPANG.COM, Minggu (9/1/2021) terkait apa yang tengah dihadapi kelurga korban tersebut mengatakan akan koordinasi dengan keluarga. "Kita akan coba koordinasi dengan pihak keluarga mencarikan jalan terbaik," kata Bupati Djafar.
Baca juga: Keluarga Panik, Ternyata Tidak Ada Feliks Wenggo Asal Ende di Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh
Tak lupa Bupati Djafar menyampaikan turut berempati dengan keluarga korban. "Semoga Tuhan yang Maha Kuasa memberikan kesabaran dan ketabahan bagi keluarga / para penumpangnya mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan yang Maha Essa," ungkapnya.
Sehubungan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Bupati mengingatkan, KTP sangat penting untuk berbagai keperluan. Oleh karena itu ia mendorong warga Kabupaten Ende yang belum memiliki KTP agar mengurusnya.
Sementara itu, Benediktus Beke, keluarga korban, kepada POS-KUPANG.COM mengatakan, pihak Jasaraharja hanya akan memberikan santunan untuk korban yang identitasnya tertera di manifes penumpang.
Benediktus saat ini tengah berada di Jakarta baru berangkat siang tadi. "Saya ke Posko-posko pengaduan korban pesawat Sriwijaya," ungkapnya.
Benediktus mengaku mereka mendapat informasi mengenai jatuhnya pesawat Sriwijaya, Sabtu (9/1/2021), melalui berita dan media sosial
Benediktus bermaksud melaporkan identitas Olus. "Kalau calon istrinya kita masih cek identitas lengkapnya," kata Benediktus.
Dalam akta kelahiran yang dikirimkan Benedikus kepada POS-KUPANG.COM, tercatat, Teofilus Lau Ura Dari lahir di Pora, Kecamatan Wolojita, Kabupaten Ende, 5 Maret 1998. Sementara ibu Teofilus bernama Dementria Ledi Vita Eta.
"Kami semua kelurga berada di Flores, orangtua pengetahuan terbatas. Bapa dan ibunya Olus juga sedang tidak bersama, bapaknya ada merantau di Malaysia. Kami berupaya identitas mereka disesuaikan dengan surat permandian, ijazah," ungkap Benediktus.
Benediktus mengatakan, Olus dan Calon istrinya menggunakan KTP orang lain karena terburu-buru ke Pontianak. "Nah persoalannya kenapa penerbangan juga melayani waktu itu. Kami tidak tau," ungkapnya.
Olus Pakai KTP Feliks Wenggo, Keluarga Feliks Sempat Panik
Keluarga Feliks Wenggo di Ende, panik ketika melihat ada nama Feliks Wenggo di daftar manifes penumpang pesawat Sriwijaya yang jatuh di Kepulauan Seribu.
Keluarga cemas, lantaran Feliks Wenggo memang tengah tinggal di Jakarta, sementara pesawat Sriwijaya dengan nomor penerbangan SJ 182 tersebut jatuh ketika dalam penerbangan dari Jakarta menuju Pontianak, Kalimantan Barat.
Keluarga Feliks pun mengontak Kakak sepupu Feliks Wenggo, Aron Rinto di Jakarta. Aron dihubungi POS-KUPANG.COM, Minggu (10/1/2021) mengaku mereka panik saat melihat ada nama Feliks di daftar manifes penumpang.
"Saya juga kaget. Kami keluarga lalu saling kontak untuk pastikan apakah benar Feliks ada terbang dengan pesawat Sriwijaya ke Pontianak," ungkap Aron.
Untuk memastikan Aron langsung ke kos Feliks Wenggo di Jakarta dan ternyata Feliks ada di kosnya. "Saya sampai di kos, eh tau-taunya Feliks ada baik-baik di sana," kata Aron.
Aron menjelaskan, ternyata Kartu Tanda Penduduk (KTP) Feliks dipakai oleh Olus, teman Feliks untuk mengurus tiket pesawat dari Jakarta ke Pontianak, sehingga nama Feliks Wenggo yang tertera di manifes penumpang pesawat Sriwijaya.
"Jadi yang di pesawat Sriwijaya yang jatuh itu bukan Feliks tetapi Olus, temannya Feliks. Dia pinjam KTP Feliks. Katanya begitu, tidak ada KTP. Tapi Olus bawa KTP Feliks yang fotokopi saja," ungkapnya.
Setelah bertemu Feliks Wenggo, Aron lalu bertemu dengan keluarga Olus di Jakarta. Aron mengaku sudah berbicara dengan keluarga Olus sehingga bisa memberikan informasi yang benar kepada keluarga di Ende.
Istri Olus Juga Pakai KTP Orang Lain
Teka-teki mengenai siapa sebenarnya warga Ende di dalam pesawat terkuak saat POS-KUPANG.COM POS-KUPANG.COM, mencari informasi dari tetangga dan sanak Keluarga Olus di Ende.
Informasi pesawat ada warga Ende di pesawat Sriwijaya yang jatuh di Kepulauan Seribu beredar luas di media sosial.
Akun facebook Niki Peka, menulis 'Adik ntah apa yang kau alami' dengan melampirkan daftar manifes penumpang.
Ditelusuri POS-KUPANG.COM, ternyata, adik yang dimaksud Nini Peka, yakni salah satu penumpang di pesawat yang jatuh tersebut, berasal dari Pora, Kecamatan Wolojita, Kabupaten Ende.
Nama penumpang tersebut Olus, namun tertera daftar manifes Feliks Wenggo, pasalnya Olus menggunakan KTP milik Feliks Wenggo. "Iya benar kaka, adik-adik kami di Kampung," kata Niki saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM.
Niki mengaku, dirinya merupakan tetangga orangtua Olus di Pora. Niki dimintai POS-KUPANG.COM, ke rumah orangtua Olus, agar diwawancarai POS-KUPANG.COM melalui sambungan telepon seluler.
Namun, ibunda Olus masih syok sehingga belum mau memberi keterangan. "Kalau mamanya masih syok kaka, hanya menangis saja," kata Niki.
POS-KUPANG.COM lantas menghubungi Yosi Rande salah satu sanak keluarga Olus di Pora. Saat dihubungi POS-KUPANG.COM, Yosi membenarkan bahwa Olus merupakan salah satu penumpang Sriwijaya yang jatuh tersebut.
Yosi ketika dihubungi POS-KUPANG.COM, tengah berada bersama keluarga di rumah Ibunda Olus. "Saya di rumah mamanya Olus. Kami ada kumpul di sini," kata Yosi.
Yosi mengaku, Olus terbang ke Pontianak bersama istrinya, Shelfi, yang juga menggunakan KTP milik orang lain.
Menurutnya, Olus dan istri sudah lama tinggal di Jakarta dan hendak ke Pontianak untuk cari kerja.
"Olus pakai KTP temannya, istrinya Olus juga pakai KTP orang lain. Mereka sudah tinggal lama di Jakarta dan mau cari kerja di Kalimantan. Mereka suami istri tapi belum punya anak," kata Yosi. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/bupati-djafar-target-2021-ende-sudah-punya-tpa-prioritas-kebersihan-pantai-dan-kota.jpg)