Khasanah Islam
SHOLAT HAJAT - Ustadz Abdul Somad Jelaskan Waktu Shalat Hajat Niat Sholat Hajat dan Doa Sholat Hajat
SHOLAT HAJAT - Ustadz Abdul Somad Jelaskan Waktu Tepat Shalat Hajat, Niat Sholat Hajat dan Doa Sholat Hajat
SHOLAT HAJAT - Ustadz Abdul Somad Jelaskan Waktu Tepat Shalat Hajat, Niat Sholat Hajat dan Doa Sholat Hajat
POS-KUPANG.COM - Shalat Hajat adalah shalat sunnah dua rakaat yang boleh dilaksanakan kapan saja.
Namun dalam pandangan ulama, terdapat waktu yang dianjurkan untuk melaksanakan Shalat Hajat.
Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya menyampaikan, Shalat Hajat sebaiknya dilaksanakan pada malam hari, atau sepertiga malam.
"Tapi paling bagus itu kalau di waktu malam," tegas UAS.
UAS menjelaskan Shalat Hajat lebih baik dilaksanakan pada malam hari, berurutan setelah Shalat Tahajud kemudian ditutup Shalat Witir.
"Shalat Sunah Tahajud, Shalat Hajat ditutup Witir, itu yang paling bagus," jelas Ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad kemudian menjelaskan shalat hajat terdiri dari dua rakaat, kemudian membaca doa hajatnya.
"Shalat Hajat itu kata Nabi, (maksudnya) adalah sebaik-baik doa adalah didahului shalat dua rakaat. Shalat dua rakaat dulu baru minta hajat, baca niat ushalli sunah hajat (niatkan hajatnya)," kata Ustadz Abdul Somad dikutip dari ceramahnya yang diunggah di YouTube.
"Setelah Shalat dua rakaat, baru mohon kepada Allah. Jadi setelah Shalat sunah dua rakaat, kemudian berdoa maka otomatis sama Shalat Hajat.
Doa Shalat Hajat dibaca setelah shalat dua rakaat. Diketahui dalam doa Shalat Hajat, boleh membaca semua doanya dalam bahasa Indonesia atah bahasa apa saja, dalam hati.
Bacaan Niat Sholat Hajat
USHALLI SUNNATAL HAAJATI RAK'ATAINI LILLAAHI TA'AALAA. ALLAHU AKBAR.
Artinya :
Aku niat shalat sunat hajat dua raka'at karena Allah ta'alaa. Allahu Akbar.
Doa Sholat Hajat
Berikut doa Sholat Hajat dalam Bahasa Arab yang dicontohkan Ustadz Abdul Somad selengkapnya:
"Doa cuma 4 yang bahasa Arab,
1. أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِِْ
Artinya :
“Aku berlindung kepada Allah dari syaithan yang terkutuk”
2. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”
3. _ الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam”
4. Shalawat
صلاة الله وسلام
Sholâtullâhi wa salâm ‘alâ man ûhiyal qur-ãn
Setelah itu membaca doa hajatnya," jelas Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya.
Selain itu juga bisa membaca doa yang dicontohkan Majlis Dzikir Pondok Pesantren Nurul Faizah, Surabaya oleh Drs. Hj. Mihmidaty Afif, M.Pd.I sebagai berikut.
Saat Shalat Hajatn setelah sujud tahiyat akhir, kemudian duduk berdoa dan memohon hajatnya kepada Allah:
Tulisan Latin
Bismillahirrahmaanirohiim allahumma inkaana salafat dzunuunii wa'adlomat 'afaanii wa kaburat khataayaa ya wa hallat bainii wa bainaka biqodlo-i hawaa-ijii fainnii asaluka binjalaali wajhika
wa 'adliimi 'uluumika waatawajjahu ilaika binabiyyika muhammadin shallallahu 'alaihi wasallam nabiyyirrahmati antaghfira lii dzununii kullahaawatarhamnii rahmatan saabighatan watufarrija 'annii hammi wa ghammii farojan 'aajilanwa taqdliya
lii haajaati yaa sayyidii yaa rasulallah yaa sayyidi ahmad yaa abal qaasim shallallahu 'alaika bi dawaami mulkihii jalaa wa 'alaa, inni atwajjahu bika ilaa rabbi fii haajatii lituqdla ..... (sebutkan semua hajatnya). Allahumma fasyaffi'hu lii (3 kali) innaka 'alaa kulli syain qadiir.
Artinya:
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih di dunia lagi Maha Penyayang di akhirat. Ya Allah jika dosa-dosaku telah berlalu, telah besar ampunan untukku, dan telah besar kesalahan-kesalahanku dan telah terbuka antara aku dan Engkau,
dengan terpenuhinya hajat-hajat ku maka aku mohon kepadamu dengan kemuliaan DzatMU dan keagungan ilmuMu dan aku mengharap kepadaMu dengan Nabi Muhammad SAW, nabi yang penuh kasih sayang, agar engkau mengampuni dosa-dosaku semuanya dan sayangilah aku dengan kasih sayang yang sempurna dan bahagiakanlah aku dari kesedihan dan tekanan dengan kebahagiaan yang segera dan penuhilah kebutuhanku.
Wahai junjunganku wahai Rasul Allah wahai orang yang terpuji wahai ayahnya Qosim (Nabi Muhammad) semoga rahmat Allah atasmu selama kerajaanNya yang maha Mulia lagi Maha Tinggi masih ada.
Sesungguhnya aku mengharap kepada Tuhanku denganmu (nabi) agar terpenuhi kebutuhan-kebutuhan ku ............... (sebut hajatnya) Ya Allah jadikan ia nabi memberi syafaat pertolongan kepada ku (tiga kali) Sesungguhnya engkau maha kuasa atas segala sesuatu.
Kapan Waktu Tepat Membaca Doa Saat Shalat Hajat?
Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya di Youtube berjudul "Ustadz Abdul Somad Shalat Sunah Taubat, Hajat, dan Tahajud, dimanakah waktu terbaik berdoa?" Pada 12 Desember 2019, menjelaskan waktu tepat membaca doa.
"Berdasarkan hadist riwayat Muslim, orang yang paling dekat dengan Allah SWT waktu sujud, sujud terakhir Shalat Hajat, sujud terakhir Salat Tahajud, sujud terakhir Shalat Witir. Mintalah sebanyak-banyaknya di sujud itu,"
"Tapi tidak boleh pakai bahasa Indonesia, kalau diucapkan di salat, batal salatnya. Maka dalam hati saja," jelas Ustadz Abdul Somad.
"Berapa lama sujudnya? Waktu nabi sedang sujud terakhir (dalam Shalat) dicubit Aisyah, setelah shalat Nabi tanya ada apa. Kata Aisyah, 'kusangka engkau sudah sakaratul maut', maka berlama-lama lah sujud, itu waktu pertama. Yang kedua, setelah tasahud (tahiyat akhir dalam shalat)," tutup Ustadz Abdul Somad.
Disimpulkan jika membaca doa saat sujud terakhir salam Salat bisa dalam hati saja. Namun jika membaca doa setelah Salat Hajat, bisa menggunakan Bahada Indonesia.
Doa Setelah Sholat
Doa setelah sholat tahajud insya Allah dikabulkan oleh-Nya.
Terlebih jika dikerjakan di sepertiga malam yang terakhir, waktu paling istijabah untuk berdoa.
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman: “Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya.
Barangsiapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya. Dan barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.” (HR. Bukhari)
Maka apa pun permintaan seorang hamba, mohonkanlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Baik kebutuhan dunia maupun kebutuhan akhirat. Terutama meminta ampun kepada Allah Subhanahhu wa Ta’ala karena bacaan paling utama di sepertiga malam terakhir adalah istighfar.
Rasulullah juga mengajarkan doa khusus untuk sholat tahajud. Yakni doa sholat tahajud yang dibaca sebagai doa iftitah:
Pertama, dari riwayat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu:
اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ،
اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
Ya Allah, hanya milik-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Hanya milikMu segala puji, Engkau yang mengatur langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana.
Hanya milikMu segala puji, Engkau pencipta langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Engkau Maha benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar. Surga itu benar, neraka itu benar, dan kiamat itu benar.
Ya Allah, hanya kepada-Mu aku pasrah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakkal, hanya kepada-Mu aku bertaubat, hanya dengan petunjuk-Mu aku berdebat,
hanya kepada-Mu aku memohon keputusan, karena itu, ampunilah aku atas dosaku yang telah lewat dan yang akan datang, yang kulakukan sembunyi-sembunyi maupun yang kulakukan terang-terangan.
Engkau yang paling awal dan yang paling akhir. Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. (HR. Muslim, Ibnu Majah dan Ahmad)
Kedua, dari riwayat Aisyah radhiyallahu ‘anha:
اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ، اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ أَنْتَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Ya Allah, Tuhannya Jibril, Mikail, dan Israfil. Pencipta langit dan bumi. Yang mengetahui yang gaib dan yang nampak.
Engkau yang memutuskan diantara hamba-Mu terhadap apa yang mereka perselisihkan.
Berilah petunjuk kepadaku untuk menggapai kebenaran yang diperselisihan dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa saja yang Engkau kehendaki menuju jalan yang lurus. (HR. Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud)
Doa tersebut dibaca Rasulullah saat mengawali sholat tahajud, yakni dibaca sebagai doa iftitah.
Adapun doa setelah sholat tahajud, kita bebas berdoa dengan segala doa yang baik.
Terutama doa dari Al Quran dan Hadits. Boleh juga doa kita sendiri, bahkan yang berbahasa Indonesia juga tidak dilarang.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Shalat Hajat, Kapan Waktu yang Tepat? Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad, https://surabaya.tribunnews.com/2020/09/16/shalat-hajat-kapan-waktu-yang-tepat-simak-penjelasan-ustadz-abdul-somad?page=all