Anies Baswedan Soroti Mensos Risma Yang Rajin Blusukan di Jakarta, Arahnya Jelas Incar Gubernur DKI!

"Pak Gubernur langsung perintahkan kepada Kadinsos untuk mengecek siapa orangnya, kenapa ada di situ," ujar Ariza di Balai Kota DKI Jakarta.

Editor: Frans Krowin
Twitter/TribunTimur
Gubernur DKI Jakarta tarik rem kompromi Covid-19, jadi tema diskusi ILC TV One, Selasa 15 September 2020. 

Anies Baswedan Soroti Mensos Risma Yang Rajin Blusukan di Jakarta, Arahnya Jelas Incar Gubernur DKI!

POS-KUPANG.COM - Sejak dilantik menjadi Menteri Sosial menggantikan Juliari Batubara yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Tri Rismaharini tak henti-hentinya melakukan blusukan ke berbagai pelosok di Jakarta.

Mantan Wali Kota Surabaya itu tak henti-hentinya turun ke pelosok-pelosok Jakarta untuk melihat dari dekat kehidupan masyarakat di ibu kota negara tersebut.

Ia menemui siapa saja yang hidupnya susah termasuk para pengemis di kawasan Sudirman-Thamrin.

Terhadap hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta Dinas Sosial DKI Jakarta untuk segera memeriksa pengemis yang ditemukan Menteri Sosial Tri Rismaharini di kawasan Sudirman-Thamrin.

Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

"Pak Gubernur langsung perintahkan kepada Kadinsos untuk mengecek siapa orangnya, kenapa ada di situ," ujar Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (6/1/2021).

Ariza juga mengaku heran dengan keberadaan tunawisma yang ditemukan oleh Mensos Risma.

Dia mengaku sudah puluhan tahun hidup dan tinggal di Jakarta, akan tetapi tidak pernah mendengar ada tunawisma hidup di kawasan jalan protokol Sudirman-Thamrin.

"Saya sendiri sudah hidup di Jakarta sejak umur empat tahun baru dengar ada tunawisma di Jalan Sudirman Thamrin," kata dia.

Dia tidak memungkiri di DKI Jakarta memang ada tempat-tempat yang mungkin dijadikan tempat tinggal para tunawisma.

Tapi tempat tersebut biasanya berada di pinggir kota Jakarta, tidak langsung berada di tengah kota seperti di Jalan Sudirman Thamrin.

"Kalau ada (tunawisma) di pinggiran-pinggiran (kota) ada betul, kalau ada di kolong jembatan ada betul," ucap dia.

Namun hal tersebut juga tidak hanya terjadi di Jakarta saja.

Di kota-kota besar di Indonesia, bahkan di negara lain pun memiliki masalah yang sama seperti Jakarta soal tunawisma.

Isu mengenai tunawisma di DKI Jakarta kembali mencuat setelah aksi blusukan Mensos Risma di sejumlah wilayah di Jakarta.

Salah satu yang paling menarik perhatian netizen adalah adanya gelandangan di jalan protokol kawasan Sudirman-Thamrin Jakarta Pusat, Senin (4/1/2021) lalu.

Risma menemukan gelandangan kemudian menghampiri dan mengajak berdialog.

"Ikut saya ya Pak, nanti saya carikan Balai. Nanti ada temannya banyak, nanti masih bisa mulung. Saya bantu cari kerjaan, supaya bisa makan, supaya bisa tidur, ndak kehujanan," kata Risma mengajak salah seorang gelandangan.

Incar Pilgub DKI?

Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio berpendapat, Menteri Sosial Tri Rismaharini bisa jadi mengincar kursi gubernur DKI Jakarta dengan sering melakukan blusukan di wilayah Ibu Kota.

"Arahnya ke Pilgub (DKI)," kata Hendri Satrio saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/1/2021).

Hendri menilai wajar apabila sejumlah pihak mengaitkan langkah Risma itu dengan politik pencitraan dan mencari panggung.

Oleh karena itu, menurut dia, Risma harus menjawab berbagai tuduhan tersebut dengan melakukan blusukan ke daerah lainnya.

"Untuk menetralisasi isu, sebaiknya Risma blusukan saat bansos sudah dikirimkan. Enggak harus di Jakarta juga. Silakan ke Jawa Timur, cari tuh daerah yang masih merah, atau di Jawa Barat. Blusukan ke sana untuk hindari polemik dan fitnah," kata Hendri.

Namun, ia juga menilai, Risma tidak perlu terlalu sering melakukan blusukan.

Menurut dia, mantan Wali Kota Surabaya itu harusnya fokus pada tugas pokok sebagai Mensos.

Misalnya dengan membereskan sistem bantuan sosial untuk penanggulangan Covid-19 yang dikorupsi oleh Mensos sebelumnya, Juliari Batubara, rekan separtai Risma di PDI-P.

"Sebagai Mensos tugasnya dia berat. Dia harus kembalikan citra tiga lembaga. Presiden, Kemensos, dan PDI-P yang kemarin kadernya korupsi," kata Hendri.

"Blusukan boleh enggak? Boleh saja, silakan saja, apalagi kantor Bu Risma kan adanya di Jakarta. Tapi jangan jadi fokus utama untuk mengerjakan itu," tambah pendiri lembaga survei Kedai Kopi ini.

Sejak dilantik sebagai Mensos pada 23 Desember 2020, Risma sudah beberapa kali melakukan blusukan di wilayah Jakarta.

Awalnya Risma memulai blusukan di kolong jembatan belakang kantornya di Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat.

Ia kemudian melanjutkan ke sejumlah titik lain di Ibu Kota.

Terakhir, pada Senin (4/1/2021) kemarin, ia blusukan melintasi kawasan Jalan Sudirman–Thamrin, Jakarta Pusat.

Dalam blusukan tersebut, mantan Wali Kota Surabaya itu menemukan sejumlah gelandangan yang tak memiliki rumah di Jakarta.

Ia kemudian menghampiri dan mengajak para tunawisma tersebut untuk berdialog.

“Ikut saya ya Pak, nanti saya carikan balai. Nanti ada temannya banyak, nanti masih bisa mulung. Saya bantu cari kerjaan, supaya bisa makan, supaya bisa tidur, ndak kehujanan,” ungkap Risma sembari mengajak salah seorang pemulung yang terlihat tidur di pinggiran toko, seperti dikutip dari Kompas TV.

Blusukan Mensos Risma Dicurigai, CCTV Jadi Bukti 

Warganet memperbincangkan pekerjaan yang dilakukan menteri sosial, Risma.

Mereka pun meminta pemprov buktikan keaslian pekerjaan Risma tersebut dengan membuka CCTV.

Hal itu berkaitan dengan video yang menayangkan kegiatan blusukan tunawisma dilakukan Mensos Risma.

Mensos RI Tri Rismaharini saat ditemui di Surabaya, Jumat (25/12/2020).
Mensos RI Tri Rismaharini saat ditemui di Surabaya, Jumat (25/12/2020). (TribunJatim.com/Yusron Naufal Putra)

Menteri Sosial Tri Rismaharini terlibat aksi 'blusukan' dan mencari tunawisma di kawasan pedestrian Jalan Thamrin, Jakarta Pusat.

Ia pun bertemu dengan tiga tunawisma.

Pertemuan Risma dengan para gelandangan itu diunggah sejumlah akun, termasuk akun resmi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Akhirnya, video mendapat perhatian netizen dan masyarakat ramai.

Tak sedikit netizen yang merasa bahwa Risma hanya melakukan pencitraan.

Keaslian para tunawisma itu yang menjadi fokus para netizen di media sosial.

Beberapa video yang ditampilkan berisi Risma sedang mengobrol juga dengan para tunawisma tersebut.

Terlihat Mensos Tri Rismaharini meminta para tunawisma tersebut agar tetap menunggunya.

Ia berjanji untuk mencarikan tempat khusus demi membuatnya tak kehujanan dan memiliki tempat berlindung.

Tak hanya itu, beberapa tunawisma lain bahkan diajak Risma untuk ikut dengannya menuju tempat penampungan.

"Bapak ikut saya ya. Nanti saya kasih tempat tinggal biar bapak tidak kehujanan ya. Nanti ada yang jemput ya, tapi bukan Satpol PP. Tapi bapak jangan ke mana-mana," kata Risma.

Awalnya, video yang menunjukkan aksi Risma ini disoroti oleh para haters dari Anies Baswedan.

Anies Baswedan dianggap tidak bisa menangani masalah gelandangan dan pengemis, apalagi ditemukan di kawasan sentral seperti Sudirman-Thamrin.

Selain itu, sebenarnya video Risma ini juga menuai perbincangan karena temuan Risma itu diragukan.

Hingga frasa #Sudirman menjadi trending topik Twitter sepanjang Selasa (5/1/2021).

Sejumlah karyawan yang bekerja di kawasan Sudirman-Thamrin mengaku tidak pernah menjumpai adanya gelandangan yang mondar-mandir di kawasan Sudirman.

"Bang @aniesbaswedan dan @SatpolPP_DKI selama sy 8 th kerja di daerah sudirman thamrin ngga pernah ketemu tunawisma besok besok kalau ada tunawisma yang tiba tiba ada di daerah utama, tangkap aja! Tuman! Supervisornya juga tangkap aja," tulis akun kusumawardhana.

"Jangan ngelawak lah .. anak baru bikin lucuk lucukan di jkt. Gembel masuk scbd atau mega kuningan aja bisa diparanin satpam.. ini kok sudirman/thamrin? Ngelawaknya parah bro @KemensosRI?" tulis iamJackthe.

Sejumlah warganet curiga temuan itu digunakan untuk mendiskeditkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan,

Lantaran ragu pada temuan Risma,  sejumlah netizen meminta Gubernur Anies Baswedan agar membuka CCTV yang berada di sepanjang jalan tersebut untuk mengungkap darimana asalnya gelandangan tersebut.

“Sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin kan hampir semuanya bisa dipantau lewat CCTV. Coba dicek aja itu tunawisma datangnya darimana, dan bandingkan aja hari-hari sebelumnya ada gak mereka di sana,” kata @AlasBanjaran.

Tuntutan tersebut terus menerus berdatangan hingga memviralkan tagar berjudul Mensos Risma hingga CCTV Sudirman.

Juru bicara Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Enggal Pramesti melalui juga mendesak agar Pemprov DKI membuka CCTV untuk menjawab keraguan publik.

“Wan @aniesbaswedan CCTV Jalan Sudirman dong. Gw mulai curiga nih,” tulis @EnggalPMT

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. (TribunJatim.com/Yusron Naufal Putra)

Pada akhirnya, kini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun membuka suaranya terkait informasi yang beredar di masyarakat tersebut.

Seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunJakarta.com, Kasudin Sosial Jakarta Pusat Ngapuli Parangin-angin heran dengan temuan Tunawisma di kawasan Sudirman.

"Saya juga nggak tahu kok tiba-tiba ada di sana. Selama ini kan tim kita dan Pol PP juga mobile. Kalau menurut analisis kita, itu orang sekitar, rumahnya sekitar situ. Pas banget dia keluar, sekitar situ (Karet)," kata Ngapuli 

Ngapuli menyebut pihaknya kerap melakukan patroli setiap hari, tapi tak pernah temukan tunawisma di kawasan Sudirman-Thamrin

"Selama ini juga nggak ada kan. Jadi namanya menteri pas lewat, dia keluar. Kalau menetap, kita sudah selamatkan dari awal-awal. Tim kita juga lagi sisir, nggak ketemu ketemu juga, karena Pak Wagub juga sudah nanya kenapa ada di sana. Kita juga bingung, kan," katanya.

"Tim kita kan ada mobile setiap hari, ada P3S, Pol PP juga mobile, pagi-sore. Nggak mungkin nemu gitu dibiarin, apalagi tim sosial. Kalau pas kita lihat, kita selamatkan," imbuh Ngapuli.

Sementara itu, Plt Walikota Jakarta Pusat pun turut mengomentari isu yang sedang ramai berkembang di masyarakat itu.

"Saya bukan membela diri. Permasalahan tunawisma itu bukan di Jakarta saja. Ke Surabaya deh, di Medan, di Bandung. Ada enggak kota besar yang enggak ada manusiawi gerobak," kata Irwandi menanggapi blusukan Risma, Selasa (5/1/2020).

Diakui pihaknya, para tunawisma itu sebenarnya sudah diberikan tempat penampungan khusus.

Hanya saja, karena ingin beraktivitas para tunawisma ini tetap memilih menjadi manusia gerobak.

Dalam arti, mereka tidak ingin hanya berdiam diri di penampungan tetapi memilih untuk pergi menggelandang lagi.

"Kita pernah coba tunawisma taruh rusun, rusunnya kan jauh, itu enggak bakal ditempatin. Gerobaknya ditaruh mana, mulungnya di mana, di rusun enggak bisa mulung, Jadinya balik lagi ke jalan," katanya.

Pihaknya pun mengaku siap berkolaborasi dengan Kementerian Sosial terkait masalah tunawisma ini.

Seperti yang telah dilakukan Pemkot Jakpus yang menata kembali kolong jembatan di Menteng.

Pemkot Jakpus langsung menindaklanjuti dengan membongkar bangunan semi permanen yang didirikan di kolong jembatan itu.

"Saya bersihin tuh yang Pegangsaan. Tapi kalau yang di situ (Sudirman-Thamrin) itu kan enggak ada gubuknya. Dia hanya ngadem disitu, terus nanti jalan lagi. Kalau kita ikutin, wah se-Jakarta itu," kata Irwandi.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Akhirnya Anies Baswedan Bereaksi Usai Mensos, Tri Rismaharini Blusukan di Jakarta, Arah Pilgub DKI?, https://sumsel.tribunnews.com/2021/01/06/akhirnya-anies-baswedan-bereaksi-usai-mensos-tri-rismaharini-blusukan-di-jakarta-arah-pilgub-dki?page=all

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Blusukan Mensos Risma Dicurigai, CCTV Jadi Bukti, Kasudin Sosial Jakpus: Kok Tiba-tiba Ada di Sana, https://sumsel.tribunnews.com/2021/01/06/blusukan-mensos-risma-dicurigai-cctv-jadi-bukti-kasudin-sosial-jakpus-kok-tiba-tiba-ada-di-sana?page=all

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved