Info Kesehatan
Jangan Sepelekan 7 Tanda Ini, Bisa Jadi Kamu Sedang Depresi Berat, Cek Bareng-bareng Yuk
Jangan Sepelekan 7 Tanda Ini, Bisa Jadi Kamu Sedang Depresi Berat, Cek Bareng-bareng Yuk
POS-KUPANG.COM - Jangan Sepelekan 7 Tanda Ini, Bisa Jadi Kamu Sedang Depresi Berat, Cek Bareng-bareng Yuk
Depresi yang tak segera diatasi bisa memicu komplikasi serius, salah satunya muncul keinginan bunuh diri.
Penderita depresi kerap tidak menyadari apa yang dialaminya. Apalagi, gejala depresi pada setiap orang sringkali berbeda-beda dan tidak jelas bentuknya.
Tentunya, hal ini akan mempersulit penanganan.
Baca juga: Jangan Pernah Kecewakan 5 Zodiak Ini, Pembalasan Dendam Mereka Tak Tertandingi Seumur Hidup
Baca juga: Selamat! Tribunnews.com Raih Adam Malik Awards 2021 Sebagai Media Online Terbaik
Baca juga: Timor Leste Hampir Porak Poranda di Tangan Rakyat Sendiri, Jatah Berkarung Beras Pemicu Kekerasan
Akan tetapi, ada beberapa kebiasaan yang tanpa disadari sering dilakukan penderita depresi. Untuk mengantisipasi keadaan, kita harus lebih peka dengan orang di sekitar kita.
Berikut kebiasaan yang kerap dilakukan oleh orang dengan depresi:
1. Tidak ingin keluar rumah atau kamar
Beberapa orang dengan depresi bisa tinggal di rumah selama berminggu-minggu atau lebih. Biasanya, hal ini terjadi karena muncul rasa benci pada diri sendiri atau rasa lelah yang sangat tinggi.
Penderita depresi juga memiliki tingkat energi yang rendah sehingga mereka juga merasa tak memiliki tenaga untuk keluar dari rumah mereka.
2. Merasa bersalah sepanjang waktu
Rasa bersalah adalah perasaan yang sangat normal. Jika Anda melakukan sesuatu yang Anda sesali, rasa bersalah biasanya akan mengikuti. Akan tetapi, penderita depresi biasanya merasa bersalah atas apa pun yang ia lakukan.
Misalnya, penderita depresi mungkin merasa bersalah karena tidak dapat membantu orang yang menjadi korban bencana alam dan ini, pada gilirannya, membuat mereka merasa tidak berharga.
3. Pura-pura bahagia
Terkadang, orang yang mengalami depresi tetap bisa tertawa dan terlihat bahagia. Hal ini terjadi karena mereka berusaha menyembunyikan perasaanya.
Di satu sisi, penderita depresi juga sulit untuk mempertahankan kebahagiaan yang dipaksakan ini. Pada akhirnya, mereka pun menunjukkan tanda-tanda kesedihan, keputusasaan, atau kesepian.