Penanganan Covid
Vaksin Covid-19 Tahap Pertama untuk NTT Tiba di Kupang
Sebahyak 13.200 veil vaksin corona Sinovac tahap pertama untuk Provinsi NTT Tiba di Kupang pada Selasa (5/1/2021) pagi
Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Sebahyak 13.200 veil vaksin corona Sinovac tahap pertama untuk Provinsi NTT Tiba di Kupang pada Selasa (5/1/2021) pagi. Pengangkutan vaksin Govid-19 tahap pertama ini menggunakan penerbangan Batik Air.
Penurunan Vaksin (Vaccine & Sera) dari pesawat Batik Air dengan Nomor penerbangan ID-6540 dilaksanakan oleh petugas pada pukul 06.24 Wita seletah pesawat yang membawa vaksin dari Jakarta itu landing di Bandara Internasional El Tari Kupang pada 06.15 Wita.
Setelah diturunkan, sekira pukul 06.35 Wita, sebanyak 7 koli vaksin dengan berat 256 kg itu dibawa dengan pengawalan dari Apron menuju terminal Cargo Bandara Internasional El Tari Kupang.
Baca juga: Kapolres Rio Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat Anggota, Berikut Liputannya!
Penyerahan secara resmi vaksin tersebut dilakukan oleh SN Cargo ke Pemerintah Provinsi NTT yang diwakili oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan NTT, Emma Simanjuntak. Penyerahan yang berlangsung pada pukul 06.40 Wita itu disaksikan Karo Ops Polda NTT Kombes Pol Ulami Sudjaja, Dirlantas Polda NTT Kombes Pol Iroth Laurens Recky, Danyon A Pelopor Brimobda Polda NTT Kompol Denis Leihitu dan maneger Ops Angkasa Pura 1 Fabianus Kliruk.
Baca juga: Warga Desa Ubu Pede, Sumba Barat Bergotong Royong Perbaiki Jalan Raya Rusak
Pada pukul 06.46 Wita, petugas memasukan vaksin tersebut ke truck Colt diesel SN Cargo Nopol DH 9446 BD dan diangkut menuju Gudang UPT Pengelolaan Obat, Vaksin dan Perbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi NTT di Pulau Indah, Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang dengan pengawalan dari anggota Brimob Polda NTT.
Kepada Wartawan, Emma Simanjuntak mengatakan bahwa pengiriman pertama untuk distribusi tahap pertama terdiri dari 13.200 vaksin dalam 7 koli tempat penyimpanan.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan provinsi NTT dr. Mese Ataupah mengatakan vaksin Corona Sinovac yang tiba di Bandara Internasional El Tari pada pukul akan disimpan sementara di Gudang UPT Pengelolaan Obat, Vaksin dan Perbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi NTT.
"Besok vaksin Covid-19 datang pukul 06.30 Wita menggunakan pesawat Batik Air, kemungkinan sampai di Gudang Dinas Kesehatan provinsi NTT pada 07.30 Wita," ujar dr. Mese kepada POS-KUPANG.COM pada Senin (4/1) siang.
Menurut dr. Mese, vaksin tersebut sangat sensitif sehingga penyimpanan harus dilakukan dengan baik. Penyimpanan vaksin tersebut ditempatkan pada cold chain dengan suhu antara 2-8 derajat celcius.
"13.200 vaksin itu kalau sudah datang kita tinggal lakukan penyimpanan yang baik, diatur suhunya tepat yaitu 2-8 derajat celcius dan tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang karena vaksin ini sangat sensitif. Kita harus mempertahankan suhu vaksin ini di posisi 2-8 derajat," kata dr. Mese.
Karena itu, cold chain untuk Provinsi NTT akan ditempatkan di Gudang UPT Pengelolaan Obat, Vaksin dan Perbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi NTT.
Pihak Dinas Kesehatan Provinsi NTT telah mempersiapkan 1 unit cool room dengan kapasitas 20 ribu liter. Selain itu, juga dipersiapkan sebanyak 7 buah refrigerator untuk vaksin serta 1 refrigerator untuk pembuatan ice pack yang ditempatkan di lokasi tersebut.
Vaksin tersebut, kata dia, rencananya akan didistribusikan ke seluruh kabupaten kota untuk pelaksanaan vaksinasi massal tahap pertama bagi tenaga kesehatan.
Namun demikian, menurut mantan penjabat Bupati Malaka itu, distribusi belum dilakukan saat ini. Pihaknya mengagendakan akan melakukan distribusi pada pertengahan Januari setelah seluruh tenaga vaksinator dan seluruh fasilitas kesehatan di daerah siap.
Ia menjelaskan, sebanyak 400 tenaga vaksinator dari seluruh NTT akan disiapkan untuk melaksanakan vaksinasi massal. Mereka akan mengikuti pelatihan secara daring pada pekan depan untuk mempersiapkan proses vaksinasi.
Selain itu, dr. Mese juga berharap agar Pemerintah Kabupaten Kota melalui Dinas Kesehatan untuk memastikan kesiapan cold chain di setiap kabupaten. Pasalnya berdasarkan laporan, masih ada persoalan terkait ketersediaan cold chain.
"Yang jadi masalahnya adalah di fasilitas kesehatan yang ditargetkan itu 370 masih terdapat cold chain (rantai dingin) yang masih bermasalah di beberapa tempat. Itu ada yang rusak ada yang tidak ada," ujar dr. Mese.
Ketika ditanya spesifik, ia enggan menyebutnya. "Kabupaten mana mana? Itu hampir di semua tempat," kata dia.
"Kami telah minta untuk Kabupaten/, Kota Dinasnya untuk cepat mengadakan cold chain, ini yang paling sulit kemudian segera melatih 400 tenaga vaksinasi (vaksinator) tahap pertama 200 dan kedua 200 orang," sambungnya.
Ia juga mengharapkan agar ada kesiapan rantai dingin di tingkat faskes untuk menerima dan menyimpan vaksin tersebut. "Hampir semua kabupaten itu pengadaan sendiri. Kalau dulu terima dari pusat, tapi akhir akhir ini pengadaannya dari DAU, tiap faskes satu cold chain," kata dia.
Ia memastikan, pelaksanaan vaksin akan dilakukan setelah pelatihan vaksinator dan seluruh fasilitas kesehatan siap. "Pokoknya setelah pelatihan, kita distribusi. Sebelum Februari kita sudah vaksinasi," pungkas dr. Mese. (Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)