NTT Kekurangan Tenaga Spesialis Bedah Saraf
Provinsi NTT memiliki karakteristik, dengan jumlah penduduk 5,4 juta jiwa kekurangan tenaga spesialis bedah saraf
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Kanis Jehola
Selanjutnya di Pulau Timor dengan jumlah penduduk terbesar yaitu 1,9 juta jiwa, ada 13 rumah sakit pemerintah, 11 rumah sakit swasta, tipe B dua rumah sakit, Tipe C 14 rumah sakit dan Tipe D 8 rumah sakit.
Dikatakannya, di Kota Kupang ada 4 rumah sakit yang memiliki CT Scan yaitu RS Bhayangkara, RS Carolus Borromeus, RS Siloam dan RSUD Prof Dr W Z Johannes.
Namun sampai saat ini rumah sakit yang sanggup melakukan operasi bedah saraf hanya RS Siloam dan RSUD Prof Dr W Z Johannes yang merupakan rumah sakit rujukan di NTT dan rumah sakit terbesar di NTT.
Sesuai dengan rencana, lanjutnya, Kota Kupang akan memiliki Rumah Sakit Umum Pusat vertikal langsung dengan Kementerian Kesehatan, kemarin sudah dilakukan peletakan batu pertama pada tanggal 3 Desember, direncanakan siap pada pertengahan 2022 mendatang, mudah-mudahan rumah sakit tersebut juga dapat menjadi salah satu rumah sakit rujukan untuk kasus-kasus bedah saraf.
Lanjutnya, tim Bedah Saraf NTT sementara mengupayakan pola sistem rujukan yang lebih baik untuk pasien-pasien di kabupaten terutama di pulau Flores, Alor, Sumba, Sabu, dan Rote sehingga dapat dievakuasi secepat mungkin agar bisa mendapat penanganan maksimal.
" Selain itu, diharapkan ke depannya banyak generasi muda NTT yang bisa menjadi ahli bedah saraf untuk mengisi kekosongan bedah saraf di kabupaten-kabupaten terutama di pulau Flores, Alor, dan Sumba, Sabu, dan Rote. Sekarang kami terus meminta pemerintah NTT untuk melengkapi fasilitas kesehatan terutama menyediakan MRI, sehingga dapat digunakan untuk kasus neurotrauma spine dan kasus-kasus lainnya," ujarnya.
Selain kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai, masalah lainnya adalah kurangnya tenaga spesialis bedah saraf. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati)